●13●CEMBURU

8.2K 879 39
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian disini. Jangan sampai lupa ya-!!!

Happy Reading <3

Hari senin adalah hari yang membosankan bagi para siswa. Di hari senin mereka akan mengikuti upacara bendera.

"Topi lo mana Sya?"tanya Lili menatap Syasa yang belum memakai topinya.

"Ketinggalan,"ucap Syasa menyengir santai.

Lili melotot mendengarnya. "Kenapa gak bilang dari tadi cantik?"

"Lili gak tanya,"jawab Syasa menatap Lili polos.

Rasanya Lili ingin marah dan mengomel namun terurungkan saat melihat muka polos tak berdosa itu sedang menatapnya.

"Kalau lo bilang dari tadi kan kita bisa beli dulu di koperasi. Sekarang keburu baris nanti kalau lo ketahuan terus di hukum gimana?"tanya Lili sabar.

"Ya tinggal berdiri disana,"jawab Syasa menunjuk tempat dimana biasanya tempat anak di hukum karena seragam tidak lengkap.

"Masyaallah, astaghfirullah punya sahabat satu koneknya lama banget. Lo mau di hukum?"tanya Lili benar-benar sabar.

"Enggak,"jawab Syasa polos.

"SYASA ANAK CANTIK ANAK BAIK. Huhh sabar Lili sabar. Sya kalau lo gak mau di hukum kenapa gak bilang dari tadi?"tanya Lili lagi.

"Syasa lupa Lili,"jawabnya.

"Nih,"

Tiba-tiba ada seseorang yang memberikan topi pada Syasa.

"Bang Rio?"gumam Syasa saat melihat siapa yang memberikan topi padanya.

"Pakai. Gue tau lo gak bawa topi. Gue gak mau lo di hukum,"ucap Rio yang paham arti tatapan Syasa.

Saat Syasa akan menerima topi itu, Lili menahannya dan menatap Rio curiga. "Lo mau modus ya kak? Kalau modus mending pergi deh biar gue yang beliin Syasa di koperasi kalau enggak biar gue yang gantiin Syasa."

"Pakai,"ucap Rio lagi tanpa mendengarkan ucapan Lili.

"Sya,"tegur Lili yang masih curiga dengan perhatianyang Rio berikan.

"Gak papa kok Li. Bang Rio kan niatnya baik. Kata bunda jangan suka berbikir buruk sama orang lain nanti pantatnya lebar,"ucap Syasa polos membuat Lili menepuk jidatnya.

Akhirnya Lili membolehkan Syasa menerima topi pemberian Rio membuat Rio tersenyum senang.

"Kak jangan seneng dulu, gue tau tatapan lo ke Syasa lebih dari itu. Gue tadain lo ya,"ucap Lili yang tak suka cara tatapan ketosnya itu pada sahabatnya yang polos ini.

"Berisik,"ucap Rio lalu pergi dari barisan kelas Syasa.

"Sya, gue saranin jangan terlalu percaya sama orang lain apalagi sama si ketos,"kata Lili mencoba memberi nasihat kepada Syasa.

"Oke,"jawabanya singkat padat dan jelas.

Karena gue rasa ada yang gak beres sama kak Rio batin Lili masih menaruh curiga.

PRETTY SAVAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang