●20●RAVA SELAMAT?

5.8K 720 55
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian disini dengan cara pencet tombol bintang yang ada di bawah dan sekalian coment kalian biar aku semangat-!!

Happy Reading<3

"Kamu tau sesuatu?"tanya Enzi yang paham dengan diamnya Syasa.

"Sya,"panggil Rava.

"Ya?"jawab Syasa.

"Kamu tau sesuatu?"tanya Rava dengan pertanyaan yang sama dengan Enzi.

"Syasa gak tahu apa-apa."

Jawaban Syasa yang terlihat biasa saja dan tidak ada kegugupan saat menguncapkannya tetap membuat yang lain menaruh curiga pada gadis itu. Terlebih Enzi dan Rava yang sudah merasa ada yang di sembunyikan oleh Syasa.

"Bang, Syasa ikut ya."

Enzi dan yang lain saling tatap sebentar dan berkata, "Mau apa?"tanya Enzi.

"Main,"jawab Syasa dengan senyum di bibirnya.

Mereka semua pun menganggukkan kepalanya walau mereka tetap masih menaruh curiga di hati mereka.

Rava menyarankan mereka memakai mobil karena cuaca yang mulai mendung. Saat Enzi dan yang lain akan masuk ke dalam mobil, Syasa diam menatap mereka sendu dan dengan senyuman yang manis tapi hanya Syasa yang paham akan arti senyuman itu.

"Kenapa dek?"tanya Enzi yang merasa adiknya itu sedikit berbeda hari ini.

Syasa diam sejenak sambil menatap semua laki-laki yang sudah menjadi abang terbaik untuknya. "Bang, kalau nanti Syasa kenapa-napa, Syasa minta tolong abang jagain ayah sama bunda ya. Jagain pompom, jagain bang Koko juga jagain si duo ubur-ubur ya bang. Syasa sayang banget sama kalian semua."

Ucapan Syasa barusan membuat Enzi bertambah khawatir dan curiga dengan adiknya. "Kamu ngomong apa si Sya. Jangan kayak gini abang gak suka!"

"Sya,"panggil Rava di ikuti yang lain yang ternyata juga mendengar ucapan Syasa.

"Syasa gak papa. Syasa cuma pengen bilang itu aja kok," jawab Syasa lalu memasuki mobil dan menyuruh yang lainnya segera masuk mobil.

Tanpa mereka sadari, Saat Syasa berjalan memasuki mobil setetes air matanya jatuh dan dengan cepar ia menghapusnya.

Di perjalanan menuju markas Black Tiger, Syasa dan yang lain hanya diam dengan pikiran mereka sendiri.

Dorr..

"Jebakan?"gumam Satriya dan Rava.

Syasa hanya diam menatap ke satu titik karena mata cantiknya itu berfokus pada seseorang yang ada di balik pohon besar.

"Jadi ini,"gumam Syasa pelan sambil meremas tangannya.

"Jangan ada yang keluar dari mobil,"ucap Rava dingin.

"Percuma,"ucap Syasa yang terlihat santai tapi sebenarnya ia sedang memutar otaknya.

Tak lama dari itu banyak segerombolan datang mendekat ke arah mobil Rava. Salah satu di antara mereka membawa senjata tajam yang di miliki Black Tiger.

"Pistol itu kenapa bisa ada sama mereka?"tanya Fergi dengan rahang yang sudah mengeras.

"Penyusup,"ucap David dingin dengan tatapan tajam.

Syasa diam dengan menatap satu persatu orang yang ada di depannya itu. Dan tak sengaja ia melihat orang yang sangat ia kenal membuat emosinya langsung meninggim

PRETTY SAVAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang