●44● DUNIA PERKULIAHAN

2.7K 390 29
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian disini sebelum membaca part ini dengan cara pencet tombol bintang yang ada di bawah ya. Jangan sampai lupa buar aku semangat updatenya.

Happy Reading <3

"Syasa bangun. Kamu ada kelas pagi sayang,"ucap Berta nenek Syasa.

Masih ingat dengan Berta? Alberta Felinda Lawrence? Ya. Ibu angkat Raina yang memiliki darah mafia seperti suaminya.
Syasa memanggilnya oma. Oma Felin.

"Nanti dulu oma. Syasa masih ngantuk,"jawab Syasa dengan memejamkan matanya erat.

Berta hanya tersenyum kecil. Kelakuan cucunya ini mengingatkannya pada putri kecil kesayangannya. Raina. Sungguh, Syasa seperti duplikat dari Raina pikir Berta.

"Bangun sekarang atau oma kasih kamu ke dody sama kuyang? Pilih mana?"ucap Berta membuat Syasa langsung membuka matanya.

"Jangan oma nanti Syasa mimpi buruk terus di nyanyiin hihi haha hihi,"ucap Syasa membuat Berta tertawa.

"Udah sana mandi katanya ada kelas pagi,"ucap Berta.

"Siap oma ku sayang muach,"ucap Syasa dan mencium pipi omanya.

Seperti ucapan Syasa saat itu, setelah ia lulus sekolah ia akan melanjutkan pendidikannya di negeri orang. Tepatnya di Sydney. Syasa memasuki dunia perkuliahan bersama Rava dan jurusan yang mereka ambil pun juga sama yaitu perbisnisan.

"Good morning,"ucap Syasa.

"Morning too sayang,"jawab mereka.

"Kamu gak sarapan dulu?"tanya Berta.

"Gak usah oma. Kayak gak tau aja kalau Syasa ada kelas pagi gini pasti udah ada yang nyiapin bekal buat Syasa,"ucap Syasa menatap Rava yang sedang tersenyum kecil menatapnya.

Berta hanya tersenyum dan menggeleng. "Dasar bucin."

"Yaudah oma opa, Syasa sama Rava berangkat ya. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Rava dan Syasa segera melaju ke kampusnya. Mereka sama-sama ada kelas pagi hari ini.

"Kok bekalnya cuma satu?"tanya Syasa bingung.

"Aku udah sarapan. Kamu makan dulu mumpung masih macet,"ucap Rava.

"Bener kamu dah sarapan?"tanya Syasa lagi.

"Hm iya sayang,"jawab Rava.

"Bohong."

"Aku eng-"

"Aku kenal kamu bukan sebulan dua bulan Rav,"ucap Syasa membuat Rava terdiam lalu tersenyum.

Syasa menghembuskan nafasnya sabar lalu menyuapkan nasi goreng yang telah di buat oleh Rava sendiri.

"Buka mulut,"suruh Syasa.

Rava hanya menuruti karena ia tak mau membuat mood Syasa menjadi jelek pagi ini.

"Kamu juga makan,"ucap Rava.

"Iya ini berdua. Kamu makan aku juga makan."

Sesampainya mereka berdua di kampus, mereka langsung menuju kelas. Namun sebelum itu, ada perempuan yang memanggil Rava entah ada keperluan apa.

"Morning,"ucap cewek itu dengan centilnya membuat Syasa menatapnya tak suka.

"There is need?"tanya Rava dengan nada datarnya.

"Do you want to go to class? Can together?"tanyanya.

"No. Stop bothering me"ucap Rava tegas karena ia sudah merasa risih dengan cewek di depannya ini.

PRETTY SAVAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang