●18●TEROR

6.8K 757 57
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian disini sebelum membaca dengan pencet tombol bintang yang ada di bawah-!!

Happy Reading <3

Malam hari setelah makan, Syasa menghabiskan waktunya untuk melepas rindu bersama abang sepupu dan abang tertuanya.

"Dek,"panggil Saga sambil memainkan rambut halus milik Syasa.

"Apa?"tanya Syasa.

"Kamu dekat sama Rava-Rava itu?"tanya Saga.

Koko yang juga ingin mendengar jawaban sang adik pun ikut mendengarkan arah pembicaraan mereka.

"Dekat. Kan sahabatnya bang Enzi. Baik kok bang,gak aneh-aneh juga,"jawab Syasa santai.

"Jangan langsung menilai seseorang kalau kamu sendiri belum kenal benar sama orang itu dek. Ini nih yang buat abang gak bisa lepas pengawasan buat kamu,"ucap Saga menyentil kening Syasa pelan.

"Tapi Syasa percaya kok sama Rava. Nyatanya ayahnya Rava aja setia jadi duda berarti bibitnya juga gak kalah jauh dong,"ucap Syasa membuat abang-abangnya yang mendengar melotot terkejut.

"Siapa yang ngajarin ngomong gitu sayang?"tanya Tante Nola istri Fasya sambil tertawa kecil.

Syasa menunjuk abangnya Kenzo dengan muka tak berdosanya. Sedangkan Kenzo sudah ketar ketir melihat tatapan maut dari para abang dan juga Fasya.

"Ya maaf. Gue kira ni bocah gak bakal ingat ucapan ngawur gue. Ternyata otaknya 4G,"ucap Kenzo menyengir.

"Lo ulangi lagi gue potong tu mic punya lo,"ucap Koko membuat Kenzo bergidik ngeri.

"Jangan dengerin Kenzo. Kalau kamu dengerin dia artinya kamu ngikut ajaran setan,"ucap Saga membuat Kenzo kesal.

"Kok gue pengen ketawa lihat lo di bully ya Zoo,"ucap Anji.

"Bodo amat. Lo manggil gue jangan Zoo pake lo panjangin dong,"ucap Kenzo tak suka.

"Lah kenapa bego?"tanya Anji bingung.

"Zoo kan tempat kumpul habitat bang Kenzo,"ucap Syasa mulus.

"ADEK LAKNAT,"ucap Kenzo kesal yang malah membuat mereka tertawa terbahak.

"Bang Kenzo juga lebih laknat. Gak ingat siapa yang di marahin ibu-ibu arisan gara-gara gangguin anaknya? Udah tahu ibunya garang masih aja coba gangguin mana main pelotot-pelototan. Yang namanya anak kecil ya nangis lah,"ucap Syasa jujur.

"Heh kok lo buka aib gue,"ucap Kenzo kesal.

"Daripada dosa abang yang di buka udah jelas masuk neraka jalur Internasional,"ucap Syasa membuat Kenzo bingung harus menjawabnya apa.

"Kasihan. Padahal masih muda,"ucap Anji miris melihat Kenzo yang diam tak bisa menjawab ucapan sang adik.

"Diam lo kebo,"ucap Kenzo melempar bantal ke muka Anji yang malah mengenai bang Saga.

"MAMPUS!!"

"E-eh maaf bang. Bantalnya letoy ternyata hehe gak sengaja gue tu,"ucap Kenzo lalu lari terbirit-birit menuju kamarnya.

"Punya abang gini banget,"ucap Syasa menggeleng kecil sambil tertawa.

"Padahal abang belum ngomong apa-apa udah takut duluan,"ucap Saga yang di benarkan Syasa.

"Habisnya abang kalau udah marah serem sih,"ucap Syasa.

***
Di balkon rumah Rava, Rava sedang termenung menatap langit.

PRETTY SAVAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang