●22● KEJUTAN&JADIAN

5.6K 704 39
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian disini sebelum membaca dengan cara pencet tombol bintang yang ada di bawah ya. Jangan sampai lupa biar aku semangat ngetiknya-!!

Happy Reading <3

"Sya bangun Sya,"suruh Enzi dengan bar-barnya.

"Apasi bang? Syasa masih ngantuk masih malem loh,"jawab Syasa lirih.

"R-rava Sya,"ucap Enzi yang membuat Syasa langsung bangun.

"Rava kemana? Kok muka abang panik gitu? Jawab bang jangan diem aja,"ucap Syasa tak kalah Khawatirnya.

"Abang barusan di kabarin sama om Ale kalau kondisi Rava memburuk,"ucap Enzi membuat Syasa terkejut dan cemas.

"Kok bisa? Tadi Rava baik-baik aja sebelum Syasa pulang. Jangan becanda bang,"ucap Syasa tak percaya.

"Sekarang siap-siap kita lihat Rava,"suruh Enzi lalu di balas anggukkan cepat dari Syasa.

Syasa segera mengambil hodie yang sedikit kebesaran di tubuhnya.

"Ayo bang,"ucap Syasa segera memasuki mobil bersama Enzi.

Selama perjalanan Syasa sempat bingung kenapa abangnya mengambil jalur yang salah. Ini bukan arah ke rumah sakit pikir Syasa.

"Bang, Rava di pindahin ya rumah sakitnya?"tanya Syasa menatap Enzi yang masih diam menyetir.

"Iya,"jawab Enzi.

"Kayak kenal sama jalannya,"gumam Syasa menatap sekitar jalan yang mereka lalui.

Walau keadaan sudah malam dan ia juga baru bangun dari tidur tapi mata Syasa masih bisa melihat dengan jelas jalan yang mereka lalui.

"Bang ini kan arah rumahnya papa Ale. Emang ke rumah sakit mana?"tanya Syasa bingung.

"Dah sampek. Ayo turun,"ucap Enzi.

"Hah?"beo Syasa seperti orang linglung.

Bagaimana tidak, abangnya bilang mereka akan ke rumah sakit. Tapi ini kenapa mereka ke rumah Rava. Malam-malam begini, bukan bahkan hampir menjelang dini hari.

"Ayo masuk,"ucap Enzi membawa Syasa masuk ke rumah itu.

"Kita mau apa?"tanya Syasa dengan muka polosnya.

"Maling,"jawab Enzi terkekeh.

"Sembarangan,"tegur Syasa membuat Enzi tambah ketawa.

Syasa dan Enzi pun memasuki rumah yang terlihat kosong dan gelap itu. Syasa yang melihat rumah Rava gelap gulita semakin mengeratkan genggamannya pada Enzi.

"Pulang yok bang. Nanti kalau ada temen-temen abang kan gak lucu,"ucap Syasa pelan.

"Siapa?"bingung Enzi.

"Om poci,"jawabnya lirih.

"Oh si makhluk tuing-tuing yah?"ucap Enzi membuat Syasa menggeplaknya pelan.

"Nanti kalau muncul abang yang Syasa tumbalin,"ucap Syasa.

"Kamu tunggu disini bentar. Abang mau hidupin sakelarnya,"ucap Enzi.

"Huaaa ikut,"ucap Syasa merengek.

"Tunggu disini aja biar gak ilang,"ucap Enzi lalu pergi meninggalkan Syasa yang sedang mendumel tak jelas.

Beberapa menit setelah Enzi meninggalkannya sendiri, Enzi belum juga kembali membuat Syasa cemas dan takut secara bersamaan.

"Tenang Sya setan lebih takut lihat lo,"gumam Syasa yang sedang menghibur dirinya sendiri.

PRETTY SAVAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang