●10●BERKUNJUNG

9.4K 1K 115
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian disini. Jangan lupa ya<3

Happy Reading <3

Jam istirahat sudah berbunyi lima menit yang lalu. Namun Syasa masih sibuk berada di kelas menyelesaikan catatannya yang hampir selesai.

"Kantin dulu Sya. Lo pasti udah laper,"ucap Salsa gemas karena Syasa sangat keras kepala.

"Bener kata Salsa. Kantin dulu yuk, perut lo gak bisa bohong Sya,"ucap Lili menimpali.

"Kantin sendiri apa gue lempar lo ke kantin?"ucap Halen yang mulai gemas dengan diamnya Syasa.

"Sabar ini udah selesai kok,"jawab Syasa terkekeh melihat muka Lili dan yang lainnya sudah memerah.

Sesampainya mereka di kantin, mereka langsung menuju meja khusus milik kelas mereka.

"Akhirnya dateng juga. Nih udah kita pesenin buat kalian,"ucap Vara menunjuk makanan untuk Syasa dkk.

"Kalian terluv deh. Makasih,"ucap Lili membuat mereka bergidik ngeri lalu tertawa bersama.

Saat sedang asik-asiknya makan sambil di iringi candaan dari Syasa dan Angga, tiba-tiba geng cabe mendekati Syasa dan menumpahkan kuah soto yang baru ia beli ke seragam milik Syasa.

Byurr

"Upss sorry gue sengaja,"ucap Ruli lalu tertawa jahat.

Syasa dan teman-teman Syasa terkejut melihatnya. Dengan cepat, Topan berlari menuju kelas untuk mengambil jaket miliknya.

"LO APA-APAAN ANJING,"ucap Halen mendorong tubuh Ruli keras sampai Ruli terhuyung kebelakang.

"Santai dong. Gue kan gak sengaja,"ucapnya santai.

"GAK SENGAJA LO BILANG. LO KIRA GUE TULI? JELAS-JELAS LO TADI BILANG SENGAJA,"marah Lili.

"Lo gak papa kan Sya?"tanya Salsa cemas.

"I'm fine,"jawab Syasa santai.

"LO CEWEK JADI-JADIAN YA? GAK ADA AKAL SEHAT? GILA LO,"ucap Lili yang masih marah dengan Ruli.

"LO UDAH BERANI GANGGU SALAH SATU CEWEK DI KELAS INI, JANGAN HARAP HIDUP LO TENANG,"ucap Topan yang baru kembali dari kelas dan memakaikan jaket ke tubuh Syasa yang hampir terekpos.

"Emang gak ada kerjaan ni nenek lampir satu,"ucap Sherly sinis.

"Mending lo mati aja lah daripada jadi beban dunia,"ucap Vara tak kalah sinisnya menatap Ruli.

"Beraninya keroyokan,"ucap Ruli terkekeh sinis.

"Lo-"ucap Halen terhenti saat Syasa menegurnya pelan.

"Udah?"tanya Syasa santai menatap Ruli.

Syasa berdiri lalu menuju stan soto dan membeli satu setelah membayarnya. Setelah itu Syasa kembali ke hadapan Ruli dengan senyuman tipisnya.

Byurr

"Upss Syasa sengaja,"ucap Syasa berpura-pura terkejut. Tak hanya Ruli yang terkejut tapi juga yang lain terkejut melihat tingkah Syasa.

PRETTY SAVAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang