🍁 Through The Night 09

3.4K 460 22
                                    

"Jaemin dan Heejin putus?"

"sungguh? Wah aku tak menyangka hal itu akan terjadi"

"bagaimana bisa mereka berakhir setelah berpacaran sekian lama?"

Bisik-bisik para murid di koridor sekolah, Winter berjalan perlahan, mendengar berita yang menghebohkan pagi ini.

"kudengar Jaemin yang mengajak putus lebih dulu"

"tidak, dari yang kudengar, Heejin yang mengajak putus"

Tak ingin ambil pusing, Winter berjalan sedikit lebih cepat, mengabaikan gosip hangat itu.

Sedikit salah tingkah saat melihat Jaemin yang sudah berada didalam kelas, Winter sedikit menunduk ketika melewati Jaemin.

Setelah meletakkan tas punggungnya, Winter mengeluarkan buku dari dalam tas nya, sesekali ia curi pandang ke arah Jaemin.

"hoi salju!"

"y-ya?"

Haechan melihat ke arah Winter dan Jaemin bergantian. Kemudian tersenyum remeh.

"yak, kau terus melihat ke arah Jaemin, ada apa ini?" tanya Haechan dengan nada mengejek.

Jaemin melirik sekilas ke belakang saat mendengar nama nya terselip disana.

"t-tidak.... A-aku tidak....." Winter meremas jemarinya, merasa sangat gugup.

"wah apa kau pikir kau memiliki kesempatan sekarang hah?" Haechan menutup mulutnya, sedetik kemudian ia tertawa lepas.

"hahaha sial, aku harus memberitahu Hee-"

"apa kau hidup hanya untuk mengusik kehidupan orang lain?" tanya Jaemin dengan tenang, memotong ucapan Haechan.

"yak!"

"apa?" Jaemin sedikit menoleh ke belakang, tatapannya begitu dingin saat ini.

"t-tidak hahaha" Haechan tertawa aneh.

Tak lama kemudian, Jeno masuk kedalam, menatap Haechan dan Winter sekilas, setelah itu meletakkan tas nya dengan asal.

"ck sial" decak Haechan begitu pelan.

"ini semua karna kau salju" umpat Haechan, suaranya masih begitu pelan, namun Winter yang berada disebelahnya bisa mendengar hal itu dengan jelas.

***

Winter menggigit roti ditangannya perlahan, menatap langit-langit yang begitu cerah. Ia berada di atap sekolah seorang diri, tak ada murid lain yang akan naik ke atas atap karna harus berjalan menaiki tangga cukup jauh dan Winter baru saja menemukan tempat yang begitu tenang belum lama ini.

"hei"

Winter terdiam saat melihat siapa yang baru saja menanggilnya. Roti yang gadis itu gigit masih menggantung diantara bibirnya.

Sedikit mendongak menatap lelaki yang berdiri disampingnya, otak nya berputar cepat, bingung dengan kehadiran Jaemin.

"boleh aku duduk?" tanya Jaemin, menatap ke arah bungkusan roti Winter di dekat kaki nya.

Winter mengangguk cepat dan menyingkirkan bungkusan roti itu.

Setelahnya, Jaemin duduk bersila di samping Winter, gadis itu masih terdiam menatap Jaemin yang duduk disampingnya.

"ada sesuatu di wajah ku?" tanya Jaemin.

Buru-buru Winter menggeleng hingga membuat roti dimulutnya terjatuh.

"m-maaf" Winter merasa panik, roti nya terjatuh di atas celana Jaemin. Dengan cepat Winter membersihkan celana Jaemin.

"tidak perlu sepanik itu" ujar Jaemin dengan tenang, kemudian tersenyum tipis ke arah Winter.

Apa ia sedang bermimpi saat ini? Jika iya, ia tak ingin cepat terbangun dari mimpi indah nya.

"kemarin aku tidak menemukanmu di ruang musik" ucap Jaemin, membuat Winter terkejut.

"k-kau ke ruang musik?"

Jaemin mengangguk sekilas, "hum, kupikir kau akan kesana lagi, aku sangat menyukai permainanmu"

Winter sedikit menunduk, senyuman manis terhias di bibir gadis itu, ia tak menyangka Jaemin akan mengatakan hal itu padanya.

"t-terimakasih...." cicit Winter.

"sepulang sekolah ini, mau bermain bersama?"

"h-huh?" Winter menoleh ke arah Jaemin.

"kau bermain biola dan aku akan bermain piano, pasti akan sangat menyenangkan" ucap Jaemin.

Winter terdiam, membiarkan similiar angin menerpa wajahnya, "a-aku....." gadis itu kembali menundukkan wajahnya, tak berani menatap Jaemin lebih lama.

"kau tidak mau?"

Winter menggeleng pelan, membuat Jaemin bingung dengan jawaban gadis itu.

"apa kau takut gosip buruk akan menyebar?" tebak Jaemin.

"tidak, bukan itu....." Winter berusaha memikirkan jawaban yang tepat untuk menolak ajakan Jaemin.

"lalu?"

"aku hanya....." Winter menghela nafasnya yang terasa begitu berat.

"aku tidak menerima penolakkan, pulang sekolah nanti, tunggu aku di ruang musik" Jaemin bangkit dari duduknya, berlalu meninggalkan Winter yang kebingungan setengah mati.








Kupu-kupu. 🦋

Through The Night (Winter X NCT Dream)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang