🍁 Through The Night 26

2.4K 330 15
                                    

Hari ujian telah berakhir, dan sesuai janji Jaemin dan Winter, keduanya akan pergi ke taman bermain.

Winter berlari kecil saat menemukan Jaemin, lelaki itu sudah berada didepan pintu masuk taman bermain.

Senyuman manis terukir di bibir Jaemin saat melihat gadisnya begitu sederhana, tanpa polesan apapun, namun selalu cantik di mata nya.

"maaf... Apa kau sudah lama menunggu?" tanya Winter, nafasnya sedikit mengebu.

"tidak, aku baru saja tiba belum lama ini" bohong Jaemin, padahal ia sudah berada ditempat ini hampir 1 jam.

Jaemin mengusap pelan pelipis Winter, "ah maaf, wajah ku kotor" segera Winter mengeluarkan sehelai tissue dari dalam tas nya dan menyeka butiran halus keringat di wajahnya.

"harusnya pakai mobil saja tadi agar aku bisa menjemputmu juga, jadi kau tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga seperti sekarang" ucap Jaemin lembut.

Mengapa Jaemin tidak membawa mobil? Karna Winter ingin berjalan kaki dan naik transportasi umum bersama Jaemin. Tentu saja Jaemin menyetujui hal itu.

Winter menggeleng pelan, "tenaga ku masih banyak, ayo masuk" ajak Winter sembari tersenyum manis.

Jaemin ikut tersenyum melihat senyuman Winter, jemarinya ia tautkan pada jemari mungil Winter.

Winter sedikit menunduk dan mengulum bibirnya, hanya bergandengan tangan saja mampu membuatnya senang bukan main.

Setelah memberi karcis masuk, Winter menatap kagum ke arah taman bermain, begitu banyak wahana besar dihadapannya.

Suara teriakan bahagia orang-orang terdengar saat bermain Roller Coaster.

"apa itu menyenangkan?" tanya Winter sembari menunjuk ke arah Roller Coaster dihadapan mereka.

"kau belum pernah naik Roller Coaster?"

"belum pernah.... Karna ini pertama kalinya aku ke taman bermain" jawab Winter sembari meringis kecil.

Jaemin mengambil ikat rambut yang berada di pergelangan Winter, "baiklah ayo kita naik semua wahana hari ini" ucap Jaemin sembari mengikat rambut Winter.

Winter menatap Jaemin yang tengah serius mengikat rambutnya dari depan, lelaki itu sedikit kesusahan. Perlakuan Jaemin selalu manis kepada nya, membuat jantungnya tidak aman setiap berada didekat Jaemin.

Jaemin merapikan anak rambut Winter dan tersenyum puas melihat hasil ikatannya yang bisa dibilang cukup rapi untuk pemula sepertinya. Karna selama berpacaran dengan Heejin, ia tidak pernah mengikat rambut Heejin, bahkan keduanya juga tidak pernah ke taman bermain.

Hanya cafe dan bioskop yang menjadi tempat Jaemin dan Heejin menghabiskan waktu, itulah mengapa meski keduanya berpacaran lebih dari 2 tahun. Tak ada kenangan indah yang tercipta.

***

Winter memejamkan matanya begitu erat saat wahana yang ia naiki melaju begitu cepat. Ia tak menyangka rasanya cukup menyeramkan dan membuatnya ingin memuntahkan sarapan pagi nya.

"aaaaaaa!!!!" Winter sedikit terkejut saat mendengar teriakan Jaemin disebelahnya.

Gadis itu sedikit membuka matanya dan mendapati Jaemin dengan wajah bahagia nya sambil berteriak.

Jaemin tertawa lepas dan menatap Winter. "keluarkan suara mu jika kau merasa takut" ucap Jaemin cukup nyaring.

Winter mengangguk kecil dan ikut berteriak seperti Jaemin sebelumnya, Jaemin terkekeh pelan karna Winter begitu menggemaskan, selalu menggemaskan di mata nya.

Keduanya terus berteriak sepanjang wanaha ini berjalan.

***

"ah ternyata begini rasanya" seru Winter sembari berdehem kecil karna tenggorokkannya terasa kering akibat terlalu banyak berteriak.

"sebentar, aku beli minuman dulu" Jaemin menepuk pelan pucuk rambut Winter dan tersenyum lembut.

Baru saja berjalan 3 langkah dari tempat, Jaemin refleks memegang kepala nya, rasa sakit itu kembali menyerangnya, bahkan pandangannya sedikit berputar saat ini.

"Jaemin!"

Winter segera menahan tubuh Jaemin karna lelaki itu sedikit goyah dari berdirinya.

"a-aku baik-baik saja...." Jaemin memegang kepala nya, menahan rasa sakit yang luar biasa.

Winter menuntun Jaemin duduk di salah satu kursi kosong yang tak jauh dari tempat mereka berdiri.

"aku h-haus, tolong beli air...." ucap Jaemin susah payah.

"tunggu sebentar!" setelah mengatakan itu, Winter langsung berlari meninggalkan Jaemin dan mencari penjual minuman terdekat.

Buru-buru Jaemin mengeluarkan obat nya, tangannya sedikit gemetar, untungnya ia bisa mendapatkan obat nya dengan cepat dan langsung melempar 2 butir obat tersebut kedalam mulutnya.

Jaemin memasukkan kembali kotak obat berukuran kecil itu kedalam saku jaketnya setelah merasa lebih baik. Bersamaan dengan itu, Winter datang dengan sebotol air mineral ditangannya.

Nafas gadis itu tersengal-sengal, tangannya bergerak cepat memutar tutup botol minuman. "pelan-pelan" ucap Winter sembari membantu Jaemin minum.

Jaemin mengambil alih minuman itu dan menurunkannya.

"sebaiknya kita pulang saja jik-" Winter menghentikan ucapannya ketika Jaemin menarik pinggang mungilnya, memeluk erat pinggang mungil Winter dan menyandarkan kepalanya di perut gadis itu.

"tidak, aku baik-baik saja, tadi itu karna aku dehidrasi dan terlalu banyak berteriak" sela Jaemin sembari mempererat pelukannya.

Jaemin terus meruntuki dirinya dalam hati, kenapa di hari penting seperti ini, rasa sakit nya harus kambuh?.

Winter mengusap pelan rambut Jaemin, rasa khawatirnya begitu besar.

"aku lelah, apa kita istirahat saja?" bohong Winter. Faktanya gadis itu tidak merasa lelah sama sekali.















🐸 kodok senyum.

Through The Night (Winter X NCT Dream)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang