Winter tergesa-gesa berlari kedalam penginapan, saking paniknya, gadis itu baru menyadari dirinya yang keluar mengenakan sendal yang tersedia dipenginapan.
Setibanya didepan unit penginapannya, Winter menepuk pelan keningnya, ia lupa membawa kartu akses masuk ketika keluar.
Ditangannya sudah terdapat sekotak bubur dan obat pereda demam, namun bagaimana caranya ia masuk saat ini?
Terdiam beberapa saat, akhirnya Winter memutuskan untuk kembali turun dan meminta penjaga penginapan membukakan pintu dengan kartu cadangan.
Saat baru hendak melangkah, pintu penginapan disampingnya terbuka dengan kasar secara mendadak.
Winter menolehkan kepalanya dan menatap Jaemin, terlihat sekali raut kepanikan diwajah Jaemin. Pria itu juga sudah mengganti bathrobe nya dengan kemeja putih polos yang basah sebelumnya.
"mau kemana?" Tanya Winter pelan.
Tanpa menjawab pertanyaan Winter, Jaemin langsung memeluk gadis itu dan membenamkan wajahnya dileher Winter.
"Jangan tinggalkan aku lagi" ujar Jaemin dengan lemah.
Winter menggeleng pelan dalam pelukkan Jaemin dan membalas pelukkan pria itu.
"Aku tidak meninggalkanmu" sahut Winter sembari menepuk pelan punggung Jaemin.
Jaemin semakin mengeratkan pelukkannya, sedangkan Winter menggeliat pelan ketika nafas panas Jaemin menerpa lehernya.
"Kau sedang demam Jaemin, ayo masuk, aku sudah membeli obat untukmu"
Jaemin menggeleng pelan dalam pelukkannya.
"Biarkan tetap seperti ini"
"Baiklah...."
Gadis itu mengalah, untuk saat ini saja, Winter ingin melupakan fakta tentang Jaemin yang sudah bertunangan dengan Heejin. Ya, hanya untuk saat ini hingga keduanya kembali ke Seoul.
***
"Kau tidak makan?" Tanya Jaemin saat melihat Winter hanya membeli sekotak bubur saja.
"Aku belum lapar" jawab Winter, menyerahkan bubur yang baru saja ia buka pada Jaemin.
"Aku juga belum lapar" Jaemin enggan menerima bubur yang Winter berikan padanya.
Winter tersenyum lembut ke arah Jaemin dan meletakkan bubur itu begitu saja diatas pangkuan Jaemin.
"Cepat makan, kau harus minum obat"
"Ck! Jangan harap aku menyentuh bubur ini jika kau tidak makan"
Senyuman lembut yang terukir dibibir Winter memudar dan tergantikan dengan tatapan mengintimidasi dari gadis itu.
"Habiskan makananmu dan minum obatmu Na Jaemin"
Otomatis Jaemin mengangguk patuh dan langsung memakan buburnya detik itu juga. Winter tersenyum tipis, lalu menyiapkan air putih beserta obat Jaemin.
"Aku sudah kenyang" ucap Jaemin. Padahal pria itu baru saja menyuapkan 4 sendok bubur kedalam mulutnya.
Winter menghela pelan, lalu menyerahkan obat beserta air putih pada Jaemin, kemudian mengambil bubur di pangkuan Jaemin. Paling tidak lambung pria itu sudah terisi sedikit makanan sebelum minum obat.
Jaemin menerima obat dan air yang Winter berikan, tanpa menunggu lebih lama, pria itu langsung memasukkan obat tersebut kedalam mulutnya dan meminum air di gelas hingga habis.
"Kau mau kemana tadi?" Tanya Winter ketika mengingat Jaemin hendak keluar beberapa saat lalu.
"Seoul... Kupikir kau sudah kembali ke Seoul lebih dulu dan meninggalkanku seorang diri lagi seperti saat itu"
Winter terdiam untuk beberapa saat, tangannya terjulur mengambil gelas kosong Jaemin.
"Hal seperti itu, tidak akan terulang lagi Jaemin" ucap Winter dengan lembut sembari meletakkan gelas kosong tersebut diatas nakas samping kasur.
Jaemin menatap kedua mata Winter begitu lekat, sedikit kebingungan dengan jawaban yang diberikan gadis itu.
"Maksudmu, kau tidak akan meninggalkanku lagi" tanya Jaemin memastikan.
Winter mengangguk mantap sebagai jawaban dan tersenyum tipis. Jaemin ikut tersenyum saat melihat anggukan dari Winter dan menarik tangan mungil Winter hingga membuat gadis itu terjatuh diatas pangkuannya.
"J-Jaemin" gugup Winter, menahan dada bidang Jaemin.
"Aku merindukanmu, sangat merindukanmu" lirih Jaemin, membuat bulu kuduk Winter meremang.
Telapak kekar Jaemin terangkat, mengusap pelan pipi Winter, keduanya saling bertatapan intens satu sama lain.
Perlahan Jaemin memiringkan kepalanya dan mendekatkan wajahnya ke wajah Winter. Hanya dalam hitungan detik, bibir keduanya bertemu.
Winter memejamkan kedua matanya, begitu juga dengan Jaemin. Awalnya hanya tempelan bibir saja, namun detik berikutnya, Jaemin menggerakkan bibirnya perlahan.
Tangan kekarnya kini berpindah ke tengkuk Winter, dan satu tangannya lagi mengusap lekukkan pinggang Winter.
Dengan kaku, Winter membalas lumatan kecil Jaemin. Kedua tangannya mencengkram kemeja putih Jaemin.
Mulut Jaemin terasa begitu panas, efek demam yang dialami pria itu. Namun entah mengapa, Winter menyukai hawa panas dari mulut Jaemin.
Jaemin semakin memperdalam lumatannya pada Winter, menelusupkan lidahnya kedalam mulut gadis itu dan tangannya ikut bergerak masuk kedalam sweater rajut yang Winter kenakan.
"Umh..." Lenguh Winter tertahan saat tangan hangat Jaemin mengusap punggung telajangnya.
Jaemin memberikan gigitan kecil pada bibir Winter, kemudian melepas tautan keduanya.
Nafas keduanya sedikit mengebu saat ini, Jaemin mengeluarkan tangannya dari dalam pakaian Winter dan menuntun tangan mungil gadis itu untuk membuka kancing pakaiannya.
Winter menatap ragu ke arah Jaemin, sedangkan Jaemin malah tersenyum lembut ke arah Winter.
"Aku milikmu seutuhnya Kim Winter"
Et et et , mana sempat, keburu next level. ;v
![](https://img.wattpad.com/cover/281018915-288-k665761.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Through The Night (Winter X NCT Dream)
Hayran Kurgu🍁 Cast : • Winter ( Aespa ) • Jaemin ( NCT Dream ) • Jeno ( NCT Dream ) • Haechan ( NCT Dream ) • Renjun ( NCT Dream ) • Heejin (Loona) • and the other cast. Start : [ 13 Agustus 2021 ] End : [ 6 Oktober 2021 ] Mature Content 🔞