🍁 Through The Night 59

2.4K 287 4
                                    

Jeno hampir mengumpat, dirinya baru saja keluar dari kamar dan didalam kegelapan ruang tengah, terlihat Winter yang masih terduduk dengan posisi menekuk kedua kakinya dan rambut yang terjuntai bebas.

"Aku hampir saja mati ketakutan" ucap Jeno pelan, melangkahkan kakinya menuju dapur.

Membuat dua gelas coklat panas, lalu membawa dua gelas tersebut menuju ruang tengah.

"Tidak bisa tidur?" Tanya Jeno basa-basi sembari meletakkan salah satu gelas tersebut ke atas meja yang ada dihadapan Winter.

"Begitulah...." Jawab Winter nyaris seperti bisikkan.

Jeno mendudukkan dirinya disamping Winter, menyesap pelan coklat panas ditangannya.

"Tidurlah, besok kau harus bekerja" titah Jeno, mengingat jam sudah menunjukkan pukul 12 tengah malam.

"Sepertinya aku tidak akan bisa tidur malam ini" ujar Winter, menatap kosong ke arah coklat panas dihadapannya.

"Hm... Aku tau, pasti kau sangat terkejut"

Menggenggam gelas ditangannya, sebenarnya Jeno sendiri cukup terkejut ketika ia baru saja pulang dari tempat pelatihan dan menemukan suasana rumah dalam keadaan serius.

Jeno, pria itu mendengar dengan seksama semua cerita masa lalu yang diceritakan Eomma sambungnya pada Winter.

Flashback on

Jeju 1998

Taeyeon baru saja menyelesaikan magangnya di rumah sakit pukul 11 malam, sedikit khawatir meninggalkan adiknya- Irene yang baru berusia 14 tahun dikontrakkan.

Dengan langkah tergesa-gesa, Taeyeon melewati gang demi gang yang cukup gelap. Langkahnya terhenti dikala melihat seorang pria terduduk lemas dengan wajah babak belur.

"A-Ahjussi...." Panggil Taeyeon pelan sembari menyentuh pundak pria asing tersebut.

Yang dipanggil sama sekali tak merespon, Taeyeon menatap sekelilingnya yang sudah sangat sepi. Disekitarnya pun tak ada telfon umum.

"Ahjussi, apa kau bisa mendengarku?" Tanya Taeyeon sedikit lebih nyaring.

Pria asing itu mengerang kecil sebagai jawaban.

"Tunggu sebentar disini, aku akan mencari bantuan!"panik Taeyeon.

"Dingin...." Lirih pria tersebut.

Taeyeon yang tadinya ingin mencari bantuan, mengurungkan niatnya, sepertinya pria ini baru saja dirampok dan dipukul habis-habisan.

***

"Irene, cepat habiskan makananmu, kau bisa terlambat ke sekolah" suruh Taeyeon pada adiknya.

"Apa tidak boleh aku membolos hari ini? Aku sangat lelah"

"Aku tidak mau mendengar alasan apapun Kim Irene" sahut Taeyeon sembari menunjukkan eye smile yang terlihat menakutkan dimata Irene.

"Huftt..." Pasrah Irene, memakan habis sarapannya.

Taeyeon menggeleng pelan sambil tertawa kecil melihat sang adik yang selalu mengeluh untuk pergi ke sekolah setiap harinya.

"Ekhem..."

Taeyeon dan Irene mengalihkan pandangan mereka secara bersamaan ketika mendengar deheman seorang pria dari dekat pintu kamar. Ntah sejak kapan pria itu sudah berdiri disana.

"Maaf menganggu.... Toilet ada dimana?" Tanya pria asing tersebut.

Taeyeon menatap panik ke arah Irene, adiknya yang baru berusia 15 tahun itu menatap heran ke arahnya, seakan meminta jawaban tentang pria asing yang baru saja keluar dari kamar sang kakak.

"Yak! Cepat berangkat, kau sudah terlambat" suruh Taeyeon, mengambil tas Irene yang ada disampingnya, sedikit mendorong adiknya agar keluar dari rumah.

"Eonnie! Siapa dia?" Tanya Irene terheran-heran. Taeyeon segera menutup pintu utama tanpa menjawab pertanyaan sang adik.

Taeyeon mengulum bibirnya sesaat, ia pikir pria asing tersebut tak akan cepat sadar dan tidak akan bertemu dengan Irene.

Membawa pria asing kedalam kontrakannya memang hal yang sangat gila, tapi mau bagaimana lagi, pria itu dalam kondisi sekarat semalam.

"Kepala mu... Apa masih sakit?" Tanya Taeyeon, memecah suasana hening diantara keduanya.

"Kepala ku? Ah tidak, aku baik-baik saja, terima kasih sudah menolongku semalam"

"Syukurlah" lega Taeyeon.

Taeyeon dan pria asing itu kembali terdiam, Taeyeon mengerjapkan matanya, bingung harus bertanya apa lagi.

"Jadi toiletnya ada dimana?"

"A-ada disampingmu" gugup Taeyeon.

Pria asing tersebut tertawa kecil melihat Taeyeon, lalu melangkahkan kakinya mendekati pintu toilet.

"Namaku Yunho" setelah mengatakan namanya sambil tersenyum manis, Yunho segera masuk kedalam toilet.

Taeyeon mengangguk pelan sembari tersenyum kecil, hanya dalam hitungan detik, Taeyeon terpesona dengan Yunho.

***

Bulan berganti dengan cepat, begitu juga dengan hubungan Yunho dan Taeyeon, tanpa disadari, keduanya telah menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih selama 6 bulan.

Yunho, sang kekasih bekerja sebagai sales asuransi dan selalu berkeliling di setiap kota, hanya itu yang Taeyeon ketahui tentang kekasihnya, mengingat sang kekasih yang selalu keluar kota.

Seperti saat ini, lagi-lagi Yunho pergi ke Seoul karna pekerjaannya. Sudah hampir seminggu Yunho belum kembali, bahkan pria itu tak kunjung mengirim surat untuk Taeyeon.

"Sedang memikirkan Yunho Oppa?" Goda Irene pada sang kakak yang terus melamun sedari tadi.

"Dasar anak ini, selesaikan tugasmu, lalu tidur" Taeyeon menyetil pelan kening sang adik lalu tertawa kecil.

"Bagaimana rasanya jatuh cinta?" Tanya Irene, menatap ke arah Taeyeon yang duduk disebrangnya.

"Rasanya? Emmm..." Taeyeon berpikir, menatap ke arah langit-langit, lalu kembali menatap Irene yang tengah menunggu jawaban darinya.

Irene menyerit pelan melihat Taeyeon yang tertawa geli tiba-tiba.

"Kau masih belum cukup umur untuk tau tentang itu, cepat selesaikan tugasmu Kim Irene"

Irene sedikit mengerucutkan bibirnya, kemudian kembali menyelesaikan tugas matematika nya yang tak kunjung selesai.

Taeyeon mengalihkan pandangannya ke arah pintu utama dikala ada yang mengetuknya.

"Siapa malam-malam begini?" Heran Taeyeon, beranjak dari tempat duduknya dan membuka pintu utama.

Senyuman manis terukir dibibir Taeyeon saat melihat sesosok pria yang ia rindukan, tengah membawa sebucket bunga mawar merah untuknya.

"Apa benar dengan nona Jung Taeyeon?"

"Yak..." Taeyeon tersipu malu.

Yunho menyerahkan bucket ditangannya dan dengan senang hati, Taeyeon menerima bucket tersebut.

"I-ini...." Kedua mata Taeyeon berkaca-kaca, menatap cincin putih polos yang tertancap ditengah bucket.

"Menikahlah denganku Kim Taeyeon"






















Akhirnya bentar lagi end ᕙ(͡°‿ ͡°)ᕗ

Through The Night (Winter X NCT Dream)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang