🍁 Through The Night 37

1.9K 316 22
                                    

Haechan meneghentikan mobilnya di depan lobby rumah sakit dan menatap Winter.

"pikirkan baik-baik perkataanku tadi"

Winter mengangguk kecil sembari melepas seatbelt nya. Setelah keluar dari mobil Haechan, seorang gadis berlari kecil menghampirinya.

"Winter!" panggil gadis itu.

Kini gadis itu sudah berhenti tepat di hadapan Winter.

"apa kau sudah tau siapa yang menggantikan Pak Han?"

Pak Han, mantan kepala rumah sakit disini, terakhir beliau dikeluarkan karna sudah mengkorupsi dana bantuan untuk pasien kalangan bawah dan selama beberapa saat, posisi kepala rumah sakit kosong.

Winter menggeleng pelan sebagai jawaban, lagipula apakah itu hal penting untuk mengetahui siapa pengganti Pak Han?

Gadis itu menarik pergelangan Winter agar mendekat ke arahnya, "dari yang kudengar, pengganti Pak Han adalah anak dari pemilik rumah sakit ini dan dia sangat tampan" bisik gadis itu.

Winter membeku ditempat, anak dari pemilik rumah sakit? Siapa lagi anak dari pemilik rumah sakit Na selain Jaemin? Tanpa menunggu lebih lama, Winter segera berlari masuk kedalam rumah sakit.

Gadis itu, atau lebih akrab dipanggil Giselle menyerit heran saat melihat Winter yang berlari masuk kedalam seperti itu.

"ada apa dengannya?" tanya Haechan pada Giselle yang baru saja masuk kedalam mobilnya.

"ntahlah...mungkin sudah terlambat" jawab Giselle seadanya.

"hemm begitu.... Aku merindukanmu baby~" ucap Haechan dengan manja dan hendak memeluk Giselle.

"yak! Cepat jalan, aku sangat lelah hari ini" titah Giselle sembari menyenderkan punggungnya.

Haechan hanya bisa memanyunkan bibirnya saat mendapat tolakan dari kekasihnya, keduanya sudah menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih hampir satu tahun.

Berawal dari Haechan yang selalu mengantar jemput Winter dirumah sakit, lalu pria itu bertemu dengan Giselle, rekan kerja Winter, setelah dekat selama satu tahun, akhirnya keduanya pun resmi berpacaran hingga saat ini.

***

Winter tergesa-gesa menekan tombol lift dihadapannya, jantung Winter terus berdebar kencang ntah itu karna lari atau karna perkataan Giselle.

Gadis itu terus menatap lift yang bergerak lambat dihadapannya. Dalam hati ia terus berdoa berharap orang yang dikatakan Giselle itu adalah Jaemin.

Winter menatap arloji di pergelangannya, jam sudah menunjukkan pukul 8 malam, semoga saja ia belum terlambat.

Pintu lift terbuka, bersamaan dengan itu suara berat di belakang Winter memanggil namanya.

"Kim Winter"

Jantung Winter terasa berhenti berdetak untuk beberapa detik, suara itu, suara yang selalu ia rindukan hampir 6 tahun ini.

Perlahan Winter membalikkan tubuhnya, tepat 3 meter dihadapannya, sosok Jaemin berdiri disana, lelaki itu sudah banyak berubah.

"J-Jaemin" gumam Winter nyaris berbisik. Winter menahan air matanya, berusaha untuk tidak menangis.

Sosok itu menghampiri Winter dengan senyum mengembang di bibirnya. "ah jadi kau Kim Winter, kau baru saja menjatuhkan ini" ucap Jaemin sembari menyodorkan kartu pengenal Winter.

Jaemin menyerit kecil tanpa menghilangkan senyumannya, ia merasa heran karna gadis dihadapannya malah terdiam menatapnya dengan mata berkaca-kaca.

"hei?" Jaemin melambaikan tangannya tepat didepan wajah Winter.

Setetes air mata lolos di mata Winter, segera gadis itu mengusap air matanya.

"maaf...." Winter segera mengambil kartu pengenalnya dari tangan Jaemin dan membungkuk dalam.

"kau baik-baik saja?" tanya Jaemin pelan.

Winter menegakkan kembali tubuhnya dan mengangguk pelan, ia sama sekali tak berani mengangkat wajahnya saat ini.

Jaemin mengulum bibirnya sesaat dan kembali memberanikan diri berbicara dengan gadis dihadapannya.

"apa kita pernah kenal sebelumnya? Emmm... Aku mengalami amnesia retrograde karna kecelakaan yang ku alami 6 tahun lalu dan aku menetap lama di Amerika setelah operasi, dari raut wajahmu, sepertinya kau mengenaliku" jelas Jaemin sembari tertawa pelan.

Amnesia retrograde, kebanyakan orang dengan amnesia ini hanya dapat mengingat pengalaman masa kanak-kanaknya.

Winter tersenyum sedih melihat cicin yang melingkar manis di jari Jaemin.

"t-tidak.... Maaf aku sedang buru-buru" Winter membungkuk pelan dan segera pergi meninggalkan Jaemin.

Jaemin menatap punggung mungil Winter yang mulai menjauh, merasa ada yang aneh dengan dirinya, ia tak bisa menjelaskan apa yang ia rasakan saat ini, dan Jaemin yakin sekali beberapa saat yang lalu, ia melihat bibir gadis itu bergerak menyebutkan namanya.

Tanpa disadari, bibir Jaemin bergerak menyebutkan nama 'Kim Winter'.

















Larry.🦞

Through The Night (Winter X NCT Dream)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang