🍁 Through The Night 28

2.2K 305 10
                                    

Jeno bersedekap dada, menatap Winter yang terus memohon padanya untuk memelihara Jaewin dirumah ini. Jaewin, nama hewan berbulu putih yang berada ditaman bermain sebelumnya.

"aku tidak akan mengijinkan mahluk ini tinggal disini" tegas Jeno untuk kesekian kalinya.

"apa kau tega membiarkannya begitu saja?" tanya Jaemin.

"kenapa tidak kau saja yang bawa pulang? Kenapa harus rumahku?"

"Eomma ku alergi dengan bulu anjing"

"aku janji dia tidak akan menyusahkanmu, aku akan merawatnya dengan baik" Winter terus menunjukkan muka melasnya pada Jeno, Jeno menghembuskan nafasnya secara kasar.

"baiklah... Aku akan membiarkan mahluk ini tinggal sebulan saja disini, selanjutnya kalian harus membawanya ke tempat penampungan hewan" setelah mengatakan itu, Jeno masuk kedalam rumah, meninggalkan Jaemin dan Winter.

"kau masuk juga bersama Jaewin"

Winter tersenyum kecil sembari mengangguk, kemudian melambaikan tangannya pada Jaemin berdiri diluar rumah. Setelahnya Jaemin masuk kedalam mobilnya yang dibawa sang supir sebelumnya dan menancap gas, meninggalkan area rumah Jeno.

"Jeno...." panggil Winter pada Jeno yang tengah duduk diruang tengah sembari menonton film dari laptopnya, mulutnya terus mengunyah kepirik kentang yang berada dalam pelukannya.

"hm?"

"apa... Apa Jaemin sedang sakit?" tanya Winter pelan.

Jeno menghentikan kunyahannya, sedikit susah payah menelan makanannya saat ini.

"tidak, dia baik-baik saja"

"sungguh?"

Jeno mengangguk meyakinkan sembari memakan kembali keripik kentangnya, "hm.... Kenapa kau bertanya seperti itu?"

Winter menggeleng pelan dan tersenyum kaku, "hanya bertanya saja..."

Winter segera berjalan menuju dapur bersama Jaewin. Seperti dugaannya, pasti Jeno tidak akan memberitahunya.

***

"aku rasa kau tidak bisa menyembunyikannya lagi Jaemin, jika kau terus diam seperti ini, kondisimu akan semakin parah"

Jeno mengusap kasar wajahnya, setelah perbincangan singkatnya tadi malam dengan Winter, pagi nya Jeno langsung bergegas menuju rumah Jaemin dan mendapati lelaki itu tengah menikmati segelas kopi di dapur.

Jaemin meletakkan cangkir kopi nya dengan kasar, "berapa kali harus ku katakan aku bisa mengatasi semuanya" sahut Jaemin tak senang.

"kenapa kau begitu keras kepala Jaemin? Tumor otak mu itu bukan hal sepele!" Jeno menekan setiap ucapannya. Rasa kesalnya begitu memuncak saat ini.

"pelankan suaramu" titah Jaemin pelan, suaranya begitu berat saat ini. Untungnya kedua orangtua nya berada di rumah sakit pagi ini.

"untuk terakhir kali nya aku katakan padamu, cepat beritahu orangtua mu dan lakukan operasi pengangkatan tumor mu Jaemin"

"berhenti memaksa ku Jeno!"

Jeno mengepalkan kedua tangannya, berusaha untuk tidak memukul wajah Jaemin saat ini. Guna menyadarkan lelaki keras kepala dihadapannya.

Jeno menyambar jaketnya yang ia lepas sebelumnya dan berlalu keluar dari rumah mewah Jaemin.

Jaemin menunduk, menatap kopi hitan pekat dihadapannya. Pandangannya terlihat begitu kosong. Operasi? Jika ia melakukan operasi, maka ia harus siap menerima resiko dari hasil operasi nya dan ia tidak bisa menerima resiko itu.

Disatu sisi, Heejin keluar dari persembunyiannya, niatnya kerumah Jaemin, ingin memohon pada Jaemin agar kembali bersamanya, tapi siapa sangka ia malah mendengar hal yang menguntungkan untuknya.

Heejin melangkah perlahan keluar dari rumah Jaemin, dan menelfon seseorang dari ponselnya.

"Halo Ahjussi.... Ada hal penting yang ingin kusampaikan pada Ahjussi, apa aku bisa menemui Ahjussi saat ini juga?"

***

Yoona, Eomma Jaemin, menangis pilu setelah mendengar perkataan Heejin, ia tak menyangka selama ini putra nya memiliki penyakit ganas mematikan seperti itu dan ia sama sekali tak tau tentang hal itu.

Siwon mengusap pelan lengan sang istri, guna menenangkan istrinya.

"kenapa Jaemin menutupinya dari kami?" tanya Siwon pelan.

"sepertinya Jaemin tidak mau Ahjussi dan Ahjumma khawatir, aku juga baru mengetahuinya hari ini saat mendengar percakapannya dengan Jeno.... Jadi tolong rahasiakan tentang ini sampai Jaemin bersedia operasi"

Yoona menangkup kedua tangan Heejin, memohon pada gadis dihadapannya. "Ahjumma mohon hiks.... kau harus membujuk Jaemin agar ia mau menjalani operasi" kedua mata Yoona begitu sembab, menatap Heejin memelas.

"aku akan membujuk Jaemin.... Setelah Jaemin setuju, apa sebaiknya kita melakukan operasi di Amerika saja? Aku akan meminta Appa untuk menghubungi dokter terbaik disana, tentu saja Ahjussi masih bisa mendampingi operasinya"

Yoona dan Siwon terdiam beberapa saat, beberapa saat kemudian, Yoona mengangguk pelan sembari menatap suami nya.

"aku setuju dengan Heejin"

Siwon menghela pelan dan akhirnya menyetujui saran Heejin.

Diam-diam Heejin tersenyum licik, rencana pertamanya sudah berhasil, tinggal rencana kedua yang akan ia lakukan dalam waktu dekat ini.




















Ayam🐔

Through The Night (Winter X NCT Dream)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang