🍁 Through The Night 35

2K 299 23
                                    

Jeno yang baru saja keluar dari kamarnya hampir melontarkan kalimat kasar saat melihat sosok Winter yang masih terduduk di ruang tengah, dengan rambut panjang terurai yang menutupi wajahnya.

Jeno menghela nafas pelan dan mendekati Winter, "aku akan ke rumah Jaemin, mau ikut?"

Perlahan Winter mengangkat wajahnya dan menatap Jeno, lelaki itu menahan mulutnya dan memejamkan matanya, untuk kedua kalinya, Jeno hampir saja mengumpat saat melihat wajah Winter yang cukup mengenaskan.

"aku ikut" jawab Winter pelan, suara gadis itu begitu serak.

"bersihkan dirimu lebih dulu, kau yakin mau bertemu Jaemin dengan penampilan seperti itu?"

Winter beranjak dari duduknya, dengan gontai gadis itu berjalan melewati Jeno.

Langkah Winter terhenti, "tentang tumor otak Jaemin, aku sudah mengetahuinya" ucap Winter tiba-tiba.

Jeno terdiam, tak tau harus berkata apa saat ini.

***

"mendadak tadi pagi Nyonya Yoona bilang mereka sekeluarga akan menetap di luar Negeri selama beberapa waktu"

Jeno dan Winter terdiam membeku didepan rumah Jaemin setelah mendengar kalimat yang baru saja di lontarkan wanita paruh baya yang bekerja dirumah Jaemin.

"ah sepertinya Jaemin sudah pergi lebih dulu, karna sejak semalam Jaemin tidak pulang"

Jeno menyenggol pelan lengan Winter, gadis itu masih terdiam karna tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.

"bukankah semalam kau bersama Jaemin?" tanya Jeno pelan.

Winter masih diam tak menjawab pertayaan Jeno, ia menatap kosong ke arah wanita paruh baya di hadapannya.

Setelah terdiam cukup lama, akhirnya Winter membuka suara.

"kemana mereka pergi?"

Wanita paruh baya itu hanya bisa menggeleng sebagai jawaban. Gadis itu hampir saja terjatuh jika Jeno tak segera menahan tubuhnya.

Jeno menghela nafas pelan, pasti ini semua rencana Heejin dan gadis itu berhasil membawa Jaemin pergi, ntah apa yang gadis licik itu lakukan pada Jaemin hingga berhasil membawanya pergi meninggalkan Korea.

***


Seoul, Januari 2023

"seperti biasa, kau berkerja dengan baik perawat Kim" puji salah satu Dokter yang masih sangat muda.

"Terimakasih Dokter Lee" Winter tersenyum kecil sembari membereskan peralatan yang baru saja digunakan Dokter muda disebelahnya.

"apa kau menikmati liburan tahun baru mu?" tanya Dokter itu, menatap Winter yang masih sibuk dengan pekerjaannya.

Winter mengangguk pelan, tak lupa menunjukkan senyuman ramahnya.

Setelah menyelesaikan pendidikan perawatnya selama tiga setengah tahun, akhirnya gadis itu berhasil masuk ke salah satu rumah sakit milik keluarga Na. Meski sudah hampir 2 tahun bekerja di rumah sakit milik keluarga Na. Winter masih tidak bisa menemukan Jaemin.

Jaemin hilang bak ditelan bumi bersama Heejin, sudah hampir 6 tahun berlalu, beberapa kali Winter mencoba untuk bertemu dengan Tuan Jung, ayah Heejin, bersama Jeno, untuk bertanya dimana Heejin dan Jaemin.

Namun sebelum bertemu Tuan Jung, keduanya selalu berakhir di usir oleh bodyguard keluarga Jung dari perkarangan rumah Jung.

"perawat Kim, mau makan bersama?" ajak Dokter muda itu pada Winter.

"maaf Dokter Lee, saya ti-"

Dokter muda itu mengangkat satu tangannya sembari tersenyum lembut, "jika di hitung-hitung, sudah berapa kali perawat Kim menolak ajakan dariku?" tanya Dokter muda itu sembari mengetuk dagu nya.

Winter membungkuk kecil sebagai permintaan maafnya pada Dokter muda dihadapannya.

"maafkan saya Dokter Lee, saya pamit undur diri dulu Dokter Lee" setelah mengatakan itu, Winter keluar dari ruangan Dokter Lee dan menuju ruang ganti di rumah sakit.

***

Winter melirik arloji yang melingkar di pergelangan mungilnya, jam sudah menunjukkan pukul 7 malam. Gadis itu berjalan dengan santai keluar dari lobby rumah sakit.

"perawat Kim!"

Winter menghentikan langkahnya dan membalikkan tubuhnya, "ada apa Dokter Lee?" tanya Winter pada Dokter yang sudah mengganti pakaiannya juga.

"hari ini kau tidak dijemput? Mau pulang bersama?"

"terimakasih Dokter Lee, aku sudah memesan taxi" tolak Winter secara halus.

Dokter muda itu membasahi area bibirnya dan tersenyum kecil setelah mendengar jawaban Winter.

"baikla-"

"Mark Hyung!" Dokter muda itu menolehkan kepala nya saat ada yang memanggilnya.

Terlihat seorang lelaki yang usianya masih cukup muda berlari ke arah Mark dan Winter.

"kita masih dirumah sakit" ucap Mark sembari tersenyum paksa ke arah lelaki yang baru saja memanggilnya.

"tapi kan sudah jam pulang Hyung.... Ah halo perawat Kim" sapa lelaki itu pada Winter.

"halo perawat Park" Winter membungkuk kecil ke arah lelaki dihadapannya.

"Hyung, bisa kau beri makan Juwi pulang nanti? Sepertinya aku tidak akan pulang malam ini karna harus membantu Dokter Zhong" pinta perawat Park, atau lebih akrab di panggil Jisung.

"hm baiklah, jangan lupa minum vitamin mu"

"ck, aku bukan anak kecil lagi Mark Hyung" decak lelaki itu sembari melirik malu ke arah Winter.

"Taxi ku sudah datang, aku pamit dulu Dokter Lee, perawat Park" pamit Winter yang sedari tadi diam.

Setelah membungkukkan badannya, Winter masuk kedalam taxi yang berhenti didepan mereka.

Mark dan Jisung menatap taxi yang ditumpangi Winter mulai menjauh.

"Mark Hyung, kau tidak sedang mendekati perawat Kim bukan?" tanya Jisung, menatap Dokter muda yang tinggal bersebelahan dengannya di Apartemen.

"aku hanya bersikap baik pada rekan kerja ku Jisung.... Cepat masuk sana, jangan buat Dokter Zhong menunggumu"

Mark tersenyum sembari menepuk pelan pundak Jisung, sedangkan Jisung hanya terdiam menatap Mark dengan tatapan yang sulit diartikan.

***

Disatu sisi, terlihat seorang pria dengan kemeja putih berjalan keluar dari bandara Internasional sembari menarik koper hitam kecil ditangannya.

Pria itu tersenyum kecil melihat Negara kelahirannya.






















Nyonya puff.🐡

Through The Night (Winter X NCT Dream)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang