🍁 Through The Night 41

1.8K 282 13
                                    

"sial! Aku harus segera menggugurkannya" desis Heejin, sedari tadi gadis itu terus bergerak gelisah di kamar apartemen Bangchan.

"Kau gila? Kau tega menggugurkan janin yang tidak bersalah itu?" Bangchan bangkit dari duduknya, menatap sengit ke arah Heejin.

"Kau yang gila Bangchan!"

"Tinggalkan Jaemin dan aku akan menikahi mu" ucap Bangchan dengan tulus, pria itu meraih kedua tangan mungil Heejin. Namun, Heejin langsung menepis tangan Bangchan dan menatap tajam ke arahnya.

"Jangan lupa siapa dirimu, sampai kapan pun aku tidak akan meninggalkan Jaemin"

Bangchan berdecih pelan, ya, ia sangat tau siapa dirinya, ia hanyalah yatim piatu yang hidupnya tidak jelas saat itu, mencuri sepatu dan barang berharga apapun yang ia lihat demi bertahan hidup.

Hingga suatu hari ia bertemu Heejin dan menjadi petugas di salah satu hotel milik keluarga Jung yang ada di Amerika.

Dan gila nya, baru beberapa Minggu mengenal Heejin, gadis itu mengajaknya untuk melakukan hubungan intim, padahal saat itu Heejin baru saja bertunangan dengan Jaemin, dengan alasan Jaemin tidak mau menyentuhnya.

Tentu saja Bangchan tidak akan menolak ajakan itu, ibarat kucing mana yang menolak jika diberi ikan?

"Aku tidak mengijinkanmu menggugurkannya" ucap Bangchan dengan serius.

Heejin tersenyum remeh, "kau pikir aku perlu persetujuan mu? Aku mencintai Jaemin dan aku hanya bersenang-senang denganmu, kau mengetahui hal itu dengan jelas"

"Itu bukan cinta...." Tegas Bangchan.

***

Winter melangkah dengan berat, tak menyangka seorang Mark akan mengancamnya seperti itu.

"Winter" panggil Karina, gadis itu berdiri disamping mobil hitam milik Jeno sembari melambai kecil ke arahnya.

Winter tersenyum manis dan segera menghampiri Karina.

"Yak! Wajahmu kusam sekali" ucap Karina, memegang ujung dagu Winter.

"Akhir-akhir ini aku sibuk sekali, jadi tidak ada waktu itu perawatan" jawab Winter pelan.

Karina melepas pegangannya pada dagu Winter dan bersedekap dada.

"Bukankah sudah ku bilang, sesibuk apapun, kau harus merawat wajahmu"

Winter terkekeh pelan dan mengangguk sebagai jawaban.

"Mana Jeno?" Tanya Winter, mengalihkan pembicaraan. Jika tidak, Karina bisa saja menceramahi nya panjang lebar.

"Menemui teman lama katanya, ayo masuk, kasihan Jaewin sendiri didalam mobil"

"T-teman lama?"

Karina mengangguk mantap, "Hm teman lama- ah itu dia"

Winter membalikkan tubuhnya dan melihat Jeno yang berlari kecil menghampirinya dan Karina.

"Kau bertemu dengannya?" Tanya Winter panik.

"Ya.... Seperti yang kau katakan, dia tidak mengingat apapun...." Jeno tersenyum sendu.

"Kenapa kau tidak mau mengatakan yang sebenarnya pada dia Winter? Bukankah kau mencintainya?" Heran Karina.

Winter mengangguk dan tersenyum lembut, "ya.... Aku mencintainya, sangat mencintainya, tapi mencintai seseorang, bukan berati kita harus mengikatnya agar berada di sisi kita"

Karina menghela pelan, menatap kekasihnya, kemudian mengangguk paham.

"Ayo ke apartemen baru mu, aku mau makan enak malam ini, jadi masak yang banyak" ujar Karina, lalu masuk kedalam mobil lebih dulu.

"Kau sungguh merelakan Jaemin?" Tanya Jeno pelan.

Winter menunduk, menatap ujung sepatunya, "aku sedang mencoba..."

"Ayo masuk, aku akan memasak banyak makanan untuk kalian" ajak Winter, lalu masuk kedalam mobil.

Jeno menghembuskan nafasnya dengan pelan, akhirnya ia pun ikut masuk kedalam mobil di bagian pengemudi.

















Apeni 🦦

Through The Night (Winter X NCT Dream)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang