🍁 Through The Night 40

2K 288 6
                                    

Jaemin menatap sekitar, mencari keberadaan Winter, namun gadis itu menghilang tanpa jejak dalam sekejap.

"permisi... Apa kau melihat perawat Kim?" tanya Jaemin pada salah satu perawat yang lewat.

"perawat Kim?" perawat itu terlihat kebingungan , pasalnya perawat yang bermarga Kim itu lebih dari satu.

"Kim Winter"

"ah! Winter, di jam seperti ini, biasanya dia berada di atap rumah sakit" perawat itu sedikit menyeritkan keningnya, ada urusan apa kepala rumah sakit itu mencari Winter?

"terimakasih" setelah mengatakan itu, Jaemin melesat pergi, meninggalkan Giselle yang kebingungan.

Giselle mengangkat bahu nya sesaat dan kembali berjalan menuju ruang ganti, karna jam kerja nya sudah selesai hari ini.

Setibanya di atap rumah sakit, Jaemin mengedarkan pandangannya, menyapu atap rumah sakit yang dipenuhi tanaman hijau.

Jaemin segera berjalan ke arah Winter saat menemukan gadis itu dalam penglihatannya.

"perawat Kim"

Winter hampir saja menjatuhkan gelas ditangannya ketika mendengar suara Jaemin dari belakang. Gadis itu menelan saliva nya dengan susah payah, pegangannya pada gelas ditangannya menguat.

"ada yang ingin kutanyakan, apa anda memiliki waktu?" tanya Jaemin seformal mungkin.

Winter menarik nafasnya dan menghembuskan secara perlahan, kemudian ia berbalik, jantungnya hampir berhenti berdetak melihat Jaemin yang berdiri cukup dekat dengannya.

Rasanya Winter ingin memeluk Jaemin dan meminta maaf pada Jaemin karna sudah berkata kasar padanya saat pertemuan terakhir mereka, lalu ia ingin memeluk lelaki itu dan mengatakan seberapa besar rasa rindunya pada Jaemin.

Namun ia tak ingin menjadi pengacau dalam hubungan orang, sekalipun itu orang yang sangat ia cintai.

"maaf kepala Na, sebentar lagi saya harus kembali bekerja" tolak Winter, membungkuk kecil ke arah Jaemin. Ia sama sekali tak berani menatap Jaemin.

Jaemin menghela sesaat, "katakan sejujurnya.... Kau mengenal ku bukan? Aku melihat dengan mata ku sendiri, kau menyebut nama ku saat itu"

Winter menatap kopi pahit nya yang sudah tersisa setengah.

"tidak... Anda sudah pernah menanyakan hal itu sebelumnya dan jawaban saya akan selalu sama kepala Na.... Dan lagi saat itu saya sama sekali tidak menyebut nama anda"

Jaemin menatap ke arah langit, lalu menyisir rambutnya kebelakang, ia merasa frustasi.

"memang tidak sepantasnya pria yang sudah bertunangan mengatakan hal ini pada wanita yang belum lama ia temui. Tapi aku tidak bisa menahannya lagi.... Setiap melihatmu, aku selalu merasa...." Jaemin menggantung ucapannya dan menutup matanya.

"aku selalu merasa kau orang yang sangat penting bagi ku" lanjut Jaemin dengan pelan, nyaris seperti bisikan.

"perawat Kim!"

Secara bersamaan, keduanya menoleh dan melihat Mark yang berdiri tak jauh dari mereka.

"ah ada kepala Na disini...." Mark membungkuk kecil ke arah Jaemin. Begitu juga dengan Jaemin, ikut membungkuk kecil ke arah Mark.

"perawat Kim, 5 menit lagi segera ke ruanganku, ada yang harus kita bahas mengenai pasien kamar 303"

***

Winter mempercepat gerakan tangannya, mengisi lembar kosong dengan tinta hitam ditangannya. Sedari tadi gadis itu merasa tidak nyaman dengan tatapan Mark.

Mark tersenyum samar, menatap Winter dari samping, dalam hati ia terus mengagumi gadis itu.

"Cantik" gumam Mark.

Winter mengabaikan apa yang baru saja terlontar dari mulut rekan kerja nya, memilih untuk menyelesaikan catatan pasiennya dan segera pulang.

Setelah selesai mengisi catatan riwayat kesehatan pasien, Winter segera menyerahkan catatan itu pada Mark.

"Apa hubunganmu dengan kepala Na?" Tanya Mark sembari menerima catatan yang Winter serahkan.

"Maaf dokter Lee, kita sedang bekerja saat ini"

Mark meletakkan catatan itu diatas meja nya dan menatap Winter, meski pria itu tersenyum lembut ke arah Winter, ntah kenapa Winter merinding saat melihat senyuman itu.

"Kira-kira apa reaksi orang-orang jika mendengar gosip kepala rumah sakit yang sudah bertunangan, mengungkapkan rasa ketertarikannya pada salah satu perawatnya?"

Winter terdiam, menatap tak percaya ke arah Mark.

Mark menatap arloji yang melingkar di pergelangannya, kemudian menandatangani catatan yang ia letakkan di meja sebelumnya.

"Besok luangkan waktu mu dan makan malam bersamaku, aku tidak menerima penolakan lagi perawat Kim" ucap Mark, menutup catatan yang sudah ia tanda tangani dan tersenyum manis ke arah Winter.

"Seperti biasa perawat Kim bekerja dengan baik, sampai berjumpa besok"




















Renjun 🦊

Through The Night (Winter X NCT Dream)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang