Jazziel

1.6K 116 2
                                    

     Hari pertama Kia menjadi siswi di SMA Garuda, hari itu juga Kia menjadi sorotan satu sekolah. Bagaimana tidak, mendengar gosip bahwa Kia dan Athar adalah saudara kandung, membuat beberapa siswa siswi SMA Garuda merasa terancam, dan ada juga yang senang karena bisa memanfaatkan Kia untuk bergabung ke geng motor yang dipimpin oleh Athar itu.

"Van lu tau kalau ada anak baru di sekolah kita?"
Ibdar menyampaikan kalimat tersebut dengan raut wajah yang cemas.

"Iya"
Devan tetap fokus memainkan ponsel dan sepertinya dia sangat fokus terhadap ponselnya.

"Di... Dia adiknya Athar"
Balas Ibdar dengan terbata bata, maklumlah, setelah berlarian seperti dikejar setan.

"Tau"
Devan sepertinya sudah gila, pikir Ibdar. Bagaimana mungkin Devan membiarkan ada orang meresahkan di sekolah mereka?
Tak berfikir panjang, Ibdar pergi meninggalkan Devan yang masih tetap fokus dengan ponselnya.

                                          •  •  •

"Kalian tau ngga sih kalau si...."

"Minum dulu Dar, lagian lu kenapa sih antusias banget gitu"
Rayhan segera memberi es teh yang ia pesan untuk Ibdar.

"Ray, lu bego ya ngasih gue minum ada lalatnya"
Masih dengan gelas yang ada ditangannya, Ibdar mengomel karena ternyata ada lalat di dalam es teh.

"Lo telan?"
Rayhan sama sekali tak panik, berbeda dengan ibdar yang sudah memikirkan bahwa sebentar lagi nyawanya akan melayang.

"Iya lah"

"Lah bego, udah tau masih aja lo telan, lagian lo juga ga bakal mati karena tuh lalat"

"Udah udah, lo tadi mau nggomong apa Dar?"
Raut wajah Ibdar menjadi cemas saat Astley mengingatkan tentang hal tersebut.

"Kalian tau anak baru itu kan? Si Kia"
Tanya Ibdar kepada lima sahabatnya itu.

"Iya, kenapa emang?"
Respon Bargi agar Ibdar melanjutkan kalimatnya, karena ia tahu jika Ibdar bercerita tak akan ada habisnya.

"Dia adiknya Athar"
Kali ini singkat, tapi bisa membuat kelima orang itu terkejut.

"HAH?"
Astley, Jivan, Ravish, Rayhan, Bargi, semuanya langsung berteriak kaget, hingga membuat semua orang yang ada di kantin menoleh ke arah mereka.

"Lo serius Dar? Ga lagi becanda kan?"
Bargi masih tidak percaya dan ingin mendengarkan lebih jelas lagi cerita dari kawannya itu.

"Iya Bar. Tadi gue ketemu sama Aleka, tumben banget kan tuh anak nyamperin gue, ya secara dia kan diem gitu anaknya ngga pernah neko-neko juga kan"
Awal cerita Ibdar dimulai.

"Udah deh langsung aja, ribet banget"
Rayhan yang sudah tidak sabar mendengarkan cerita intinya.

"Terserah gue dong, lanjut ya gais. Terus gue ditanyain nih udah makan belum, ditawarin ke kantin bareng juga sih tapi gue tolak"

"Dar tangan gue nganggur nih"
Giliran Astley yang semakin geram.

"Iya iya, jadi Aleka bilang sama gue kalau dia sebangku sama Kia, terus Kia memperkenalkan diri tuh, Kia bilang begini 'gue Brigitte Kizia Jazziel, panggil Kia aja' begitu ceritanye"
Sangat persis dengan apa yang diceritakan Aleka kepadanya, gerakan gerakan saat Aleka cerita pun Ibdar mempraktikkan juga saat bercerita kepada teman temannya itu.

"Devan udah tau?"
Tanya Jivan memastikan.

"Gue udah kasih tau dia, tapi katanya dia udah tau duluan sebelum gue tau"

"Dia dimana sekarang?"
Tanya Ravish berniat menyusul Devan.

"Di kelas sih tadi"

"Mau kemana lo?"
Melihat Ravish berdiri, Astley langsung mengikutinya karena ia tau bahwa Ravish mudah emosi, takut terjadi hal yang tidak diinginkan diantara mereka.

                                       •  •  •

"Van lo gila ya, bisa bisanya lo biarin keluarga Athar di lingkungan kita"
Ketika sampai di kelas, Ravish langsung memukul meja Devan dan membuat Devan yang tadinya masih menatap ponsel kini berubah raut wajahnya, ya Devan marah.

"Lo mikir!! Gue ga akan biarin itu, tapi kita mau gimana lagi, sekolah ini terbuka untuk siapa aja yang mau belajar, kalo masalah Athar itu udah diluar sekolah"
Penjelasan dari Devan membuat Ravish semakin geram.

"Capek gue"
Ravish pergi disusul oleh Astley.

"Kayak gatau Ravish aja"
Sebelum meninggalkan Devan di dalam kelas, Astley menepuk pundak Devan.

...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang