"ngga usah jadi bagian dari Caztor lagi"

777 47 0
                                    

    Kia terbangun lalu melihat sekeliling ruangan tersebut. Ia tidak mengenali tempat ini.

"Eh neng sudah bangun"
Seorang perempuan yang berusia sekitar 50 tahun itu masuk ke ruangan yang Kia tempati saat ini.

"Iya Bu. Ibu siapa ya?"

"Saya Sari, tadi saya ketemu neng pingsan di pinggir jalan. Terus saya minta bantuan ke warga untuk bawa neng kesini"
Tadi saat perjalanan pulang dari tukang sayur, Bu Sari melihat ada wanita yang tergeletak di pinggir jalan.

"Makasih banyak ya Bu sudah menolong saya"
Kia meraih tangan Bu Sari dan bersalaman dengan beliau sebagai tanda terimakasihnya.

"Iya neng sama-sama. Ibu ke dapur dulu ya. Nanti kalau butuh apa apa panggil ibu"
Kia membalasnya dengan anggukan.

Kia tidak mau merepotkan Bu Sari. Ia berfikir bahwa harus pergi dari tempat ini secepatnya. Ia ingin pulang ke Jakarta, namun uang dan semua barangnya masih tertinggal di villa, sementara Devan si pemilik villa tersebut sudah tidak mau melihat wajah Kia lagi.
Akhirnya Kia memutuskan untuk menelepon Jivan.
Sudah 3 kali Kia menelepon Jivan, tapi tidak satupun dari teleponnya yang diterima.

                                     Jivano

                                                                  Me :
Van gue minta tolong banget,
bawain tas gue ke pantai yang kemarin.
Kita ketemu disana jam 4 sore.
Thank you
                                    

Jivano :
Sorry Ki gue gabisa.

Bahkan teman yang dari kecil sudah mengenalnya pun tak percaya padanya.

                                          •   •   •

     Devan memutuskan untuk pulang ke Jakarta sore ini. Sebenarnya masih ada 5 hari lagi waktu mereka untuk berlibur, namun hilangnya Seren membuat mereka tidak bisa melanjutkan acara liburan mereka. Yang terpenting adalah apa yang menjadi inti dari liburan kali ini sudah terlaksana. Yaitu membantu meringankan beban warga sekitar.

"Flo, udah belum? Ditungguin Ibdar tuh didepan"
Dari tadi Kina selalu bertanya kepada Flora apakah sudah selesai bersiap atau belum. Karena Flora merupakan yang paling lama persiapan dibandingkan dengan Kina dan Eirene.

"Bentar. Gue masih nyari charger"

"Bukannya kemarin lo nitip di tas Kia?"
Diantara mereka ber 5, memang Eirene yang selalu mengingatkan teman-temannya. Dalam hal apapun itu.

"Oh iya. Emang lo ibu able banget ya Eir"
Bagi Flora, Eirene adalah orang yang sangat pendiam, namun dia yang selalu mengingatkan apapun itu layaknya seorang ibu.

"Tasnya Kia dibawa ngga?"
Tidak ada satupun dari Kina dan Flora yang membalas pertanyaan Eirene.

"Gak perlu"
Justru Astley yang menjawab pertanyaan Eirene barusan.
Astley pergi ke kamar Kina, Eirene, dan Kia untuk menjemput Kina tentunya.

"Biar gue yang bawa"
Bargi meminta tas milik Kia dan membawanya.

"Lo ada nomor telepon Kia?"
Sebelum pergi, Bargi meminta nomor telepon Kia kepada Eirene agar ia bisa menghubungi Kia.

"Ada"

"Kirim"
Setelahnya, Bargi pergi dengan membawa 2 tas, miliknya dan milik Kia.

"Lo mau kemana?"
Tanya Ravish yang berdiri di pintu keluar villa tersebut.

"Bukan urusan Lo"
Bargi hendak pergi, namun tangannya ditahan oleh Ravish.

"Lepasin"
Ravish tidak menuruti permintaan Bargi kali ini. Karena ia tahu pasti temannya ini akan pergi untuk menemui Kia.

"Kalau lo mau nyamperin Kia, gabakal gue lepasin"

"Lo gak berhak ngelarang gue"

Bugh!
Satu pukulan berhasil melayang di sudut bibir Bargi. Ya, Ravish yang memukulnya.
Bargi yang sedari tadi berusaha menahan emosinya, pada akhirnya itu semua tidak berhasil. Ia membalas pukulan Ravish. Rayhan yang ada disana berusaha memisahkan mereka, namun tenaga mereka saat ini sangat sangat kuat. Beruntung Jivan datang dan membantu Rayhan untuk memisahkan Bargi dan Ravish.

"Ikut gue"
Devan mengajak Ravish dan Bargi untuk bertanya kepada mereka apa yang menjadi penyebab mereka bertengkar.

"Gak bisa ya kalau ngga pakai mukul?"
Tanya Devan kepada Ravish dan Bargi yang sekarang sudah duduk tepat didepan Devan, dan Devan juga memerintahkan seluruh anggota Caztor juga ada disana.

"Dia mau nganterin tas Kia"
Ravish berbicara sesuai kenyataan yang ia tahu.

"Lo ngga berhak ngelarang gue"

"Lo ngebelain Kia?"
Tanya Astley yang ikut geram dengan kejadian saat ini.

"Bukan ngebelain, disini kita gatau siapa yang bener siapa yang salah. Kia juga ngga pantes dapet perlakuan begitu dari kita"
Jelas Bargi.

"Kalau lo ngga suka, ngga usah jadi bagian dari Caztor lagi".

                                     •   •   •




...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang