Sesuai dengan apa yang diperintahkan Devan, mulai hari ini seluruh anggota Caztor menjalankan tugasnya masing-masing. Sepulang dari sekolah, mereka tidak mampir dulu ke warung biasa, melainkan langsung ke tempat masing masing mereka bertugas.
Astley masih berat untuk menjalankan tugasnya. Karena ia melihat keadaan Athar yang sekarang, itu tak memungkinkan jika Athar bekerjasama dengan Tio untuk mencelakai atau bahkan membunuh Seren."Woy, kenapa lo?"
Pertanyaan Ibdar membuat Astley kaget."Bisa ngga kalau nggomong volumenya dikecilin?"
Memang Ibdar tadi berniatan untuk mengagetkan Astley yang sedari tadi ia perhatikan bahwa temannya itu sedang melamun."Santai bro. Gue takut kalau lo kemasukan setan"
"Bego"
Astley langsung pergi menyusul Bryan dan Adam yang sudah mulai menjalankan tugasnya. Mereka sekarang berada di sekitar markas Starwolf. Adam, Robson dan yang lain sedang memata-matai anggota Starwolf yang tidak berada disana.Sementara di tempat lain, Reno (salah satu anggota Caztor) sedang memperhatikan Devan yang dari tadi tidak melepaskan pandangannya dari Kia. Gadis itu sangatlah cantik, rambutnya yang terurai dengan bebas membuatnya terlihat semakin cantik.
"Lo suka ya sama Kia?"
Pertanyaan Reno berhasil membuat Devan mengalihkan pandangannya dari Kia."Gak"
Setelahnya, Devan kembali memperhatikan Kia. Mereka sekarang sedang berada di salah satu cafe yang menjadi tempat favorit Kia. Sepertinya Kia sedang menunggu seseorang disana.Benar saja, setelah kurang lebih 10 menit, seorang laki-laki menghampiri Kia dengan 3 laki-laki lain yang sepertinya adalah bodyguard. Laki-laki itu terlihat sudah berumur 50 tahun.
Reno berusaha mendengarkan apa tanya sedang dibicarakan oleh mereka berdua."APA?"
Lelaki itu tampak sangat terkejut."Papa ngga mau jenguk Abang?"
"Ngga perlu. Papa butuh dia segera pulang dari rumah sakit. Kita sudah cukup lama menunda pernikahan Athar"
Devan terkejut dengan apa yang baru saja diucapkan oleh Papa Kia.Memang pernikahan Athar tertunda karena ia yang memintanya dengan alasan belum siap menikah dengan perempuan pilihan Papanya.
"Papa datang kesini untuk pernikahan Athar. Jika besok dia belum pulang dari rumah sakit, terpaksa pernikahannya harus dilaksanakan di rumah sakit"
Kia terlihat berpikir sejenak. Hanya Athar yang sekarang sedang ada di pikirannya. Apakah Athar akan menerima ini semua?Setelah papanya pergi, Kia juga pergi dari tempat tersebut. Devan dan teman-temannya mengikuti kemana Kia pergi.
Devan melihat Kia menyetir mobil dengan sangat kencang. Ia memutuskan untuk memberhentikan mobil Kia."Woy, berhenti!"
Devan memberhentikan motornya tepat didepan mobil Kia.
Kia langsung turun dari mobilnya, dan menghampiri Devan."Lo bego apa gimana sih? Lo nyetir begitu bisa bikin lo dan orang lain celaka"
Kia hanya diam dan melamun."Woy kalau ada orang nggomong dilihat"
Bukannya menjawab, Kia hanya diam saja.
Devan menarik tangan Kia, dan memboncengnya."Mau kemana?"
Devan tak menjawab pertanyaan Kia, justru ia mengisyaratkan pada Reno untuk membawa mobil Kia."Kayaknya kita bakal punya Bu bos baru"
Ucap Reno kepada teman-temannya yang ada di tempat tersebut.Devan melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, sehingga membuat Kia mau tidak mau harus melingkarkan tangannya di pinggang Devan.
Sementara Devan dari tadi memperhatikan Kia dari kaca spion, gadis itu memang sangat cantik, batin Devan.• • •
Devan mengantarkan Kia ke rumah sakit tempat dimana Athar dirawat. Tanpa bertanya pun, Devan sudah tahu bahwa tujuan Kia pergi adalah ke rumah sakit.
Devan hanya mengantarkan Kia sampai depan ruang rawat Athar."Makasih, Van"
"Iya. Nanti Reno kesini anter kunci mobil lo"
Setelahnya Devan pergi dari rumah sakit tersebut. Namun ia tak benar-benar pergi dari sana. Ia menunggu Reno dan teman-temannya yang lain di depan rumah sakit untuk melanjutkan tugas mereka."Hey, kenapa mukanya ditekuk gitu?"
Athar dari tadi memperhatikan Kia, sebelum akhirnya berani bertanya kepada adiknya itu."Gapapa"
"Sini, coba cerita sama abang"
Athar mendekatkan kursi yang ada di sebelah tempat tidur ke arahnya, menyuruh Kia untuk duduk disana."Kenapa hmm?"
Athar mengacak rambut adiknya dengan lembut."Tadi Kia ketemu Papa"
Air mata Kia mengalir begitu saja. Ia tak membayangkan bagaimana jika Athar menikah dan ia pasti akan kesepian tanpa Athar."Terus?"
Tanya Athar lagi."Abang besok mau dinikahin sama cewek yang kemarin. Kalau abang belum boleh pulang dari rumah sakit, terpaksa abang harus nikah disini".
Sambil menenangkan Kia, Athar langsung menelpon Papanya."Pa, Athar ngga ma-"
Belum saja Athar menyelesaikan pembicaranya, papanya sudah paham apa yang akan dibicarakan oleh anak laki-lakinya."Papa tidak mau pernikahan kamu dan Asya diundur lagi. Papa sudah malu dengan om Firman"
Firman adalah Ayah dari gadis bernama Adelia Rasya Firmansyah, Asya adalah nama akrabnya. Ya, gadis itu yang akan dijodohkan dengan Athar. Gadis yang sangat cantik, baik, pintar, rajin. Namun Athar tidak mau menerimanya. Kurang apa lagi Asya? Sudah menjadi gadis impian banyak pria bukan? Namun seperti yang sudah kita ketahui bahwa cinta tidak dapat dipaksakan. Perasaan akan tumbuh dengan sendirinya. Rasa nyaman itu tak bisa dipaksakan untuk ada. Jika ia dipaksakan, maka justru akan menyakiti satu sama lain."Pa, tapi dia bukan pilihan Athar"
Athar masih berusaha untuk membujuk Papanya."Asya kurang apa lagi? Cantik? Sudah. Pintar? Sudah. Rajin? Sudah. Rajin? Sudah. Apalagi? Sebutkan!"
Athar tidak bisa menjawab. Memang betul, Asya sudah memiliki segalanya. Tapi, perasaan itu sama sekali tidak ada untuk Asya."Besok kamu akan menikah di rumah sakit. Karena papa barusan menghubungi dokter yang menangani kamu dan kamu belum diperbolehkan untuk pulang. Papa besok datang pukul 8 pagi, kamu harus sudah siap"
Setelah papanya menutup telpon, Athar memandangi wajah adiknya. Ingin berbicara tentang hal ini kepada Kia."Abang besok nikah disini"
Kia memeluk erat tubuh Athar. Ka menangis didalam pelukan kakaknya."Abang bakal tetep ada buat kamu. Jadi kamu tenang aja ya. Abang ngga bakal pergi"
Kia mengangguk, tanda bahwa ia mengerti dan percaya jika Athar tak akan meninggalkannya."Kabarin seluruh anggota Starwolf, besok gue nikah".
Athar menelpon Galang untuk memberitahukan kabar yang entah baik atau buruk."Buseeet resmiin big bos niih. Kok lu gapernah cerita sama kita?"
"Kabarin aja gausah banyak tanya"
Setelahnya Athar menutup sambungan telfonnya. Sekarang yang ada dipikirannya adalah bagaimana ia bisa menumbuhkan rasa cinta kepada Asya dan membuat Asya sekaligus Kia bahagia, tanpa gangguan dan ancaman dari siapapun.• • •
haloo 👋
udah lama banget niih ngga update
semoga suka yaa sama ceritanya....🤍
jangan lupa tinggalkan jejak kalian😉ada yang mau disampaikan untuk kia? atau devan? atau athar? atau yang lain?
boleh banget sampein di komentar yaaa 👉👉👉see you kawand🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
...
Teen FictionBrigitte Kizia Jazziel, seorang gadis yang mencintai laki-laki yang tidak mencintainya. Perasaan itu sudah ia simpan selama 9 tahun. Namun ia tidak berani mengungkapkan. Devansha Ouranos Mandara, laki-laki yang sangat disegani oleh 250 anggota...