Sampai pukul 7 malam, mereka belum pulang mencari Seren. Sebelum Seren hilang, ia berpamitan kepada Devan ingin menyusul teman-temannya.
"Loh nak kok belum pulang?"
Seorang laki-laki tua yang menjual es kelapa muda tadi tiba-tiba menghampiri Devan."Iya pak, pacar saya hilang"
"Yaudah saya bantu cari ya"
bapak tersebut menawarkan untuk membantu mencari Seren."Ngga usah pak, bapak pulang aja. Istirahat ya pak"
Devan menolaknya karena ia tahu bahwa keluarga bapak itu pasti sudah menunggunya dirumah. Dan bapak itu pasti sudah lelah."Gapapa, sini saya bantu"
Bapak itu berjalan menuju tempat kumpul Caztor sambil melihat sekeliling pantai itu.Setelah sampai di tempat Caztor berkumpul untuk pulang tadi, bapak itu melihat Kia dengan wajah yang sangat serius. Kia merasa tidak nyaman dengan pandangan bapak itu, akhirnya Kia memutuskan untuk berpindah tempat.
"Mana foto teman kalian yang hilang?"
Tanya bapak itu masih dengan pandangannya yang tertuju pada Kia."Ini pak"
Kina menjawab dengan memberikan handphone yang menunjukkan foto Seren disana."Saya tadi lihat teman kalian ini pergi bersama dia"
Bapak itu menunjuk Kia, ia menyatakan bahwa ia melihat Seren pergi bersama Kia."Sekitar pukul berapa pak?"
Tanya Jivan kepada bapak tua tersebut."Sekitar pukul setengah 5 sore, dia mengajak temannya pergi ujung ke sana".
Bapak itu menunjuk arah yang dari tadi tidak dikunjungi oleh anggota Caztor maupun Pasgamov. Dan Devan mengajak pulang mereka sekitar pukul 5 sore."Bener Ki?"
Astley menatap Kia dengan tatapan menyelidik."Gue tadi emang pergi nyari toilet, tapi gue ngga sama Seren"
Kia menjelaskan kepada teman-temanya sesuai apa yang ia alami."Gue telfon Devan dulu"
Astley tidak mau perdebatan ini semakin panjang, dan semakin memperkeruh suasana. Maka dari itu, ia melefon Devan."Van, gimana? Udah ketemu?"
Tanya Astley kepada lawan bicaranya di telfon."Belum".
"Yaudah kalian kesini sekarang, ada yang perlu kita bicarain"
Astley langsung mengakhiri sambungan telfonnya. Dan di lain tempat, Devan mengumpulkan teman-temannya untuk kembali ke tempat kumpul mereka tadi.Devan berjalan dan berusaha untuk menelfon Seren. Devan tidak ingin kehilangan orang yang sangat ia sayangi.
Ini adalah kali pertama Devan memiliki pacar. Karena sedari SMP dia tidak pernah berpacaran, dan selalu menjadi bahan pembicaraan teman-temannya.'bisa-bisanya Devan yang seganteng dan setajir itu ga ada yang suka sama dia'
Kata teman-temannya waktu itu. Sebenarnya bukan karena tidak ada yang suka pada Devan, tetapi karena Devan saat itu tidak ingin merepotkan hidupnya dengan pacaran, dan juga ia belum bertemu dengan wanita yang sesuai tipenya."Ada apa?"
Tanya Devan kepada Astley setelah ia sampai di tempat kumpul mereka tadi."Kata bapak yang jual es kelapa muda, tadi sekitar jam setengah 5, Kia pergi sama Seren ke arah sana"
Astley menunjuk arah yang ditunjuk oleh bapak tadi."Tadi gue udah dari sana dan ngga ada siapapun".
Jelas Bargi yang tadi ikut Devan untuk mencari Seren."Lo jawab jujur Ki. Athar yang nyuruh lo buat nyembunyiin Seren?"
Perkataan Ravish membuat semua pasang mata tertuju pada Kia."Gue ngga tau apa masalah kalian sama abang gue, tapi yang jelas ini ngga ada sangkut pautnya sama abang gue. Dan gue juga ngga ngajak Seren pergi".
Belum ada bukti yang menunjukkan bahwa Kia melakukan apa yang dituduhkan oleh Ravish. Semua temannya percaya pada Kia, kecuali Ravish.'Gue tadi lihat cewek lo dibawa sama 2 orang anggota starwolf, naik mobil'
Apa yang dikatakan orang yang menelfonnya membuat Devan terkejut.
Tanpa menjawab, Devan mematikan sambungan telfonnya."Kenapa?"
Bargi bertanya ketika melihat perubahan raut wajah Devan."Lo ngga usah ikut ke villa gue, gue ga Sudi lihat muka lo lagi"
Devan berbicara kepada Kia dengan nada yang sangat murka."Kenapa Van?"
Tanya Kina kepada Devan."Temen baru lo itu udah bantu Abangnya buat nyembunyiin Seren".
Semua yang ada disana terkejut dengan apa yang dikatakan Devan."Lo ada bukti?"
Tanya Bargi lagi."Temen gue yang di Jakarta bilang ke gue kalau Seren dibawa sama 2 anggota Starwolf, naik mobil"
Jelas Devan yang sangat yakin bahwa Kia adalah penyebab hilangnya Seren."Ngga nyangka gue. Ternyata lo ngga sebaik apa yang gue pikirin Ki"
Bahkan Kina, temannya sendiri tidak percaya kepada Kia."Selama ini gue kira lo baik"
Selain Kina, Eirene juga tidak percaya kepadanya."Tapi gue ngga ngelakuin itu"
Suara Kia bergetar. Ia menangis. Temannya sendiri tidak percaya dengannya."Halah ngga usah ngeles deh"
Lanjut Flora yang sama-sama geramnya."Ikut gue. Bilang sama gue Seren ada dimana"
Ravish mencekam pergelangan tangan Kia dengan sangat kuat."Rav lepasin. Gue gatau dimana Seren"
Saat ini Kia hanya bisa berkata sejujurnya dan menangis tanpa suara."Woy lepasin dia cewe. Gue tahu lo ngga percaya sama dia. Kita semua disini juga ngga percaya sama dia. Tapi lo juga harus ngerti kalau dia cewe yang ngga pantes lo perlakuin begitu"
Bargi menegur Ravish, karena ia rasa sikapnya kepada Kia itu sudah berlebihan."Lo dibayar berapa sama Athar sampai ngebelain adeknya gitu"
Bukannya menghentikan cengkeramannya, Ravish justru memperkuat cengkeraman di pergelangan tangan Kia."Lo tau sendiri kan kalau gue ngga kenal sama Athar, sebatas tau nama. Mana mungkin dia bayar gue"
Bargi berusaha menanggapi dengan tenang apa yang dikatakan oleh Ravish."Ngaku aja lo"
Ravish masih tidak percaya dengan apa yang dikatakan Bargi."LEBIH BAIK LO PUKUL GUE DARIPADA LO PUKUL CEWE"
Nada bicara Bargi yang sebelumnya tenang, kini sudah berubah menjadi marah, sangat marah. Bargi memang tidak suka jika ada laki-laki yang berbuat kasar kepada seorang wanita yang harusnya dilindungi."UDAH. Kita pulang, gue ngga mau Kia ikut ke villa gue"
Mereka semua menuruti apa yang dikatakan oleh Devan."Hati-hati Ki"
Ucap Bargi sebelum pergi.• • •
Kia berjalan dibelakang seluruh teman-temannya dari anggota Caztor maupun Pasgamov. Ya, dia berjalan mengarah keluar area pantai tersebut. Dikelilingi hujan yang deras, ia tak tahu akan pergi kemana. Ia ingin menghubungi Athar, namun Kia pikir jika menghubungi Athar justru akan membuat semuanya semakin kacau.
Ia kedinginan, kepalanya pusing. Seakan semua orang sudah tak perduli kepadanya.Dengan sangat pelan-pelan, Kia berjalan. Bargi beberapa kali melihat ke belakang untuk memastikan bahwa Kia baik-baik saja atau tidak. Sebenarnya Bargi tidak tega meninggalkan Kia sendirian, namun pernyataan yang Kia ucapkan juga tidak cukup untuk membuat Bargi percaya kepadanya.
Pandangannya kabur, perlahan mulai gelap dan Kia sudah tidak sadarkan diri. Ia pingsan di pinggir jalan. Dari semua anggota Caztor dan Pasgamov, hanya Jivan melihat Kia pingsan, namun tidak mau menolong Kia ataupun memberitahu teman-temannya.
• • •
KAMU SEDANG MEMBACA
...
Ficção AdolescenteBrigitte Kizia Jazziel, seorang gadis yang mencintai laki-laki yang tidak mencintainya. Perasaan itu sudah ia simpan selama 9 tahun. Namun ia tidak berani mengungkapkan. Devansha Ouranos Mandara, laki-laki yang sangat disegani oleh 250 anggota...