pool party

757 42 6
                                    

    Malam ini harusnya menjadi malam yang bisa membuat Kia bahagia, keinginannya untuk melupakan sedikit dari banyaknya beban di hidupnya hanya menjadi keinginan saja. Kehadiran Devan dan teman-temannya membuatnya tidak nyaman berada di pestanya malam ini.

"Cakep lo begitu?"
Tanya Kina ketika melihat temannya yang mengadakan pesta ini justru cemberut.

"Apasih"
Jawab Kia singkat.

Kia melihat sekelilingnya, teman-temannya tampak sangat menikmati pesta malam ini. Flora yang tertawa terbahak bahak dengan Ibdar dan Rayhan disampingnya. Eirene, Bargi, dan Jivan yang sedang berbagi cerita. Devan dan Ravish yang sama sama memainkan ponselnya dengan hidangan kue dihadapan mereka. Dan yang paling romantis ada Kina dan Astley, genggaman tangan keduanya tak pernah lepas semenjak pesta ini dimulai. Hanya Kia yang tidak menikmati pesta malam ini.

"Kita kesana dulu deh. Have fun Kianya Devan"
Kina melambaikan tangannya kepada Kia. Semua orang yang ada disana seketika menoleh ke arah Kia karena mendengar ucapan Kina.

"Nyebelin banget sih"
Ucap Kia, setelah Kina pergi bersama Astley.

Diam diam, semua teman-teman Devan dan Kia sudah menyiapkan sesuatu untuk Kia dan Devan. Rencana itu sudah mereka susun semenjak sebelum direncanakannya pesta ini.

"Woy, gue kebawah dulu ya. Ada janji sama bang Athar"
Ravish pergi terlebih dahulu dan memang mereka sudah bersekongkol dengan Athar dan Asya, beruntungnya mereka sudah menyetujui hal ini.

"Beb, anterin aku balik dong, mama chat nih tiba tiba nyuruh balik"
Ucap Kina kepada kekasih kesayangannya itu.

"Gue duluan ya, mau nganterin si cantik"

"Sono dah, mentang mentang punya si cantik"
Jawab Ibdar setengah iri.

"Iya dong, emang lo"

"Emang lo doang yang punya? Gue juga punya lah"
Ibdar tidak mau kalah dengan Astley yang sudah merangkul pundak Kina, bersiap untuk pergi dari sana.

"Mana ada yang mau sama modelan lo"

"Nih"
Jawab Ibdar disertai percaya dirinya yang sangat tinggi sambil merangkul pundak Flora.

"Ogah gue"
Ucap Flora yang membuat semua orang yang ada disana tertawa terbahak bahak.

"Gue cakep begini lo gamau? Rugi lo"

Tidak lama kemudian, Jivan juga pamit ke toilet. Namun Devan dan Kia masih belum menyadari rencana teman-teman mereka.

"Gue ajak Flora ngedate dulu deh, biar dia kecantol sama gue"
Flora langsung menurut, karena ia tau maksud dari yang diucapkan Ibdar.

"Lo ikut ngga? Sekalian kita double date nih"
Ibdar memberi tawaran kepada Bargi dan Eirene agar keduanya tidak perlu mencari alasan lagi untuk pergi dari sana.

"Oke"
Mereka berempat pergi dari sana, mereka tidak benar benar pergi, melainkan mereka berkumpul di taman rumah Kia, agar mereka juga tetap bisa menyaksikan romantisnya kedua remaja itu.

Sementara Rayhan, ia sudah pergi dengan Ravish. Karena memang Rayhan sedang merencanakan sesuatu bersama Athar. Tanpa sepengetahuan teman-temannya yang lain.

Tanpa disadari, pintu menuju tempat pesta tersebut sudah dikunci oleh Ibdar. Kini disana hanya ada Kia dan Devan, ditemani oleh lagu yang  semakin menambah kesan romantis pada malam hari ini. Mereka semua sangat menikmati malam indah ini.

Devan bangkit dari duduknya dan mengambil minum yang ada disamping Kia.

"Lo tetep ngga mau nggomong sama gue?"
Tanya Kia dan menatap Devan dengan tatapan yang menggambarkan bahwa ia rindu dengan sosok lelaki yang ada dihadapannya ini.

Tanpa menjawab satu katapun, Devan berjalan menuju pintu yang mengarah ke tangga lantai 1 rumah Kia.

"Sial"
Ucap Devan dan memukul beberapa kali pintu itu.

"Kenapa?"
Kia menghampiri Devan dan bertanya dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

Devan tetap tidak mau membalas pertanyaan gadis lebih pendek 10 cm dari dirinya. Gadis itu cantik pada malam hari ini, bukan hanya cantik lebih tepatnya sangat cantik. Namun Devan tidak tertarik.

"Van?"
Air matanya sudah menetes begitu saja, mengingat kejadian 9 tahun lalu.

Kia memilih untuk tidak memperlihatkan air matanya itu kepada Devan, ia duduk disamping kolam renang yang sudah dihiasi dengan beberapa balon disana.
Ia menatap bintang di langit, saat itu ia merasa menjadi manusia yang sangat tidak berguna, ia tidak pantas untuk siapapun.

Gadis itu merasa kedinginan. Ia memutuskan untuk mengeluarkan kakinya dari rendaman air kolam renang itu. Ia berdiri dan melangkah di pinggir kolam renang, masih menatap bintang diatas sana.
1 langkah........
2 langkah........
3 langkah........

Byuuurrrr

Tubuh gadis itu sudah sepenuhnya berada didalam air.

"Van...."
Ia berteriak memanggil nama lelaki yang sedang duduk sambil menikmati minumannya. Hanya ada mereka berdua disana.

"Tolong......"
Belum sempat ia melanjutkan perkataannya, kepalanya sudah masuk kedalam air.

Lelaki itu hanya menoleh, kemudian kembali menatap ponselnya yang lebih menarik perhatiannya daripada gadis yang ada di kolam renang itu.

"Van....."
Suara itu semakin lirih, dan tidak lagi terdengar.
Devan masih setia dengan ponselnya.

"Eh Kia kan ngga bisa berenang"
Ucap Eirene yang berhasil mengagetkan seluruh orang yang ada disana, ini semua diluar rencana.

"Tenang aja. Devan pasti bakal tolongin"
Walaupun panik, Bargi berusaha menenangkan teman-temannya.

Devan menunggu suara teriakan itu, namun sudah sekitar 1 menit suara itu tak terdengar. Ketika melihat ke arah kolam renang, gadis cantik itu sudah tak terlihat lagi.
Dengan segera, Devan menyelamatkan gadis itu dan ia bawa ke pinggir kolam renang. Ia berusaha membangunkan gadis yang kini menutup matanya, namun nihil. Ia sama sekali tak menunjukkan respon apapun.

"Lo gimana sih, udah tau Kia ngga bisa berenang kenapa ngga langsung lo tolongin?"
Tak lama kemudian, semua teman-temannya menghampiri mereka berdua. Kina langsung memberi sedikit omelan kepada Devan.

"Uhuk uhuk"
Beruntunglah Kia sudah sadar, mereka tidak perlu mengetahui kemarahan bang Athar pada malam hari ini.

"Ki, lo gapapa?"
Tanya Flora yang sangat khawatir terhadap sahabatnya.

"Aman kok"
Jawab Kia santai, seperti tak terjadi apa apa. Padahal dirinya hampir saja mati.

"Lo kalo mau mati ngga gini caranya, nyusahin aja. Kalo lo mau mati, bilang sama gue. Nanti gue bantu"
Ucap Devan dan langsung meninggalkan Kia dan teman-temannya.

                                        •   •   •

...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang