"Ngapain kalian ngikutin gue, pulang sana. Mau tidur gue"
Dan ternyata Athar pulang ke rumahnya, Arvan dan Devan menyesal karena sudah mengikuti Athar.
"Kia gimana?" Tanya Arvan bingung
"Yaelah gausah lebay, adik gue kuat"
Athar masuk ke rumahnya, Arvan dan Devan langsung pulang ke rumah masing-masing.
Setelah memastikan Arvan dan Devan sudah jauh dari rumahnya, Athar keluar dan mengendarai motornya dengan cepat. Ia tak mau merepotkan teman temannya, malam itu di jalanan kota Jakarta yang masih padat, Athar berharap agar Kia baik baik saja dimanapun ia berada.
'sabar Ki, abang lagi berusaha nyari kamu'
Batinnya.
Dulu ketika oma nya masih hidup, Kia selalu bercerita semua masalahnya kepada oma. Ingat akan hal itu, Athar pergi ke makam omanya.
Athar sudah sampai di tempat pemakaman, langkah demi langkah ia lalui sehingga membawanya lebih dekat ke arah tujuan, berharap Kia ada disana.
"Lo dimana sih Ki"
Kia tak ada di makam Omanya. Apa ia harus kehilangan Kia sekarang?
Sudah pukul 01.30 namun Athar belum berhasil menemukan Kia. Malam itu terasa sangat panjang baginya. Rasa penyesalan kembali muncul, teringat ketika ia mendorong Kia hingga terbentur, ketika ia menarik dengan kuat rambut panjang adiknya itu, dan ketika ia menyuruh Arvan untuk mengambil mobil Kia sebagai hukuman untuk Kia.
Athar rasa kata maaf tak cukup untuk ia berikan kepada Kia.
Ponselnya berdering, berharap yang menelponnya itu memberikan kabar tentang Kia.
"Nak, besok Papa ke Jakarta. Ada yang mau Papa bicarakan"
Bukan malah mengurangi bebannya. jika Kia belum ketemu sampai pagi ini, Athar tidak tau apa yang akan ia katakan kepada papanya.
"Van, kumpulin anak-anak sekarang, bantu gue cari Kia"
Mau tak mau ia harus meminta tolong teman temannya untuk mencari Kia.
"Loh tadi bukannya lo ti...."
Belum saja selesai bicara, Athar sudah mematikan sambungan telfonnya secara sepihak.
"Aneh"
Satu kata dari Arvan untuk Athar.
Malam itu juga Arvan mengumpulkan semua teman temannya seperti perintah Athar tadi.
• • •
Setelah terkumpul setengah dari anggota starwolf, Arvan menghubungi Athar agar segera menyusul mereka di basecamp. 50 orang itu kini sudah berbaris rapi menunggu kedatangan sang ketua.
"Kalian tau adik gue Kia kan? Gue mau kalian bantu gue cari dia. Ngerti?"
Setelah sampai, Athar memberi perintah kepada mereka agar membantu mencari Kia.
"Siap bos"
Jawab semuanya kompak.
Mereka semua berpencar agar bisa menjangkau semua wilayah Jakarta.
• • •
"Kita cari ke hutan aja gimana Lan?"
Galang, salah satu anggota starwolf mengajak Erlan untuk mencari ke hutan, karena ia rasa sudah banyak temannya yang lain yang mencari Kia di daerah kota.
"Gila lo, ngapain Kia ke hutan"
Protes Erlan yang merasa usulan Galang tak masuk akal.
"Ya mungkin diculik, kan kita gatau"
"Iya juga sih Lang, yaudah yok"
Mereka berdua segera pergi menuju hutan yang ada di ujung kota, diikuti oleh 5 temannya yang lain.
Sementara di tempat lain, Athar masih berusaha mencari adiknya di tempat tempat yang sering mereka berdua kunjungi. Coffe shop yang menjadi salah satu tempat favorit Kia dan Athar saat mereka butuh bersantai, tempat itu yang sekarang menjadi tujuan Athar, diikuti oleh 4 temannya yang lain.
"Kia kesini ngga?"
Sesampainya Athar di coffe shop itu, ia bertanya kepada Rio pemilik coffe shop.
"Kia adik lo kan?"
Tanya Rio memastikan.
"Iya"
"Engga tuh, dari tadi pagi ngga ada cewe yang kesini"
Athar segera mengirimkan pesan di grup starwolf
STARWOLF
Athar :
Ada yang udah ketemu Kia?
Arvan :
Gue belum
Tio :
Belum Thar
Reyvan :
Belum bro
Galang :
Belum
Athar :
Cari lagi
Galang :
Siap bos
Tio :
Siap bos
Arvan :
Siap
Reyvan:
Ashiaaaap
Alvi :
Oke
• • •
KAMU SEDANG MEMBACA
...
Fiksi RemajaBrigitte Kizia Jazziel, seorang gadis yang mencintai laki-laki yang tidak mencintainya. Perasaan itu sudah ia simpan selama 9 tahun. Namun ia tidak berani mengungkapkan. Devansha Ouranos Mandara, laki-laki yang sangat disegani oleh 250 anggota...
