"sama gue"

869 56 0
                                    

     Sesampainya di rumah, Kia tidak melihat Athar sama sekali. Padahal ia ingin izin kepada Athar jika ia besok akan pergi.

"Kak, Bang Athar disitu ngga?"
Kia sedang berbicara dengan Arvan melalui ponselnya.

"Iya disini, mau nggomong sama Athar?"

"Boleh"

Arvan memberikan ponselnya kepada Athar yang sedang melamun entah sedang memikirkan apa.

"Hp abang ketinggalan di meja makan"
Memang tadi ketika Kia ingin menelfon Athar, Kia melihat hp Athar tertinggal di atas meja makan. Mungkin Athar lupa membawanya.

"Emang ga dibawa"
Kia kaget dengan jawaban ketus Athar. Apakah hari ini Kia melakukan kesalahan?

"Oh oke. Oiya bang Kia besok mau pergi sama temen-temen ke pantai, boleh?"

"Pergi aja"
Tak seperti biasanya. Padahal jika Kia ingin pergi bersama teman-temannya, Athar selalu bertanya temannya yang mana? Perempuan atau laki-laki?

'kalau dia laki-laki suruh nemuin abang sehari sebelum pergi sama kamu, kalau kamu perginya besok, hari ini dia harus ketemu sama abang'
Ya begitulah Athar, sangat takut jika terjadi apa-apa dengan Kia.

Satu tahun lalu Kia pernah pergi ke mall bersama teman-temannya. 3 orang laki-laki dan 2 orang perempuan. Sudah pukul 23.00 namun Kia belum juga pulang dan ponselnya tidak aktif.

"Gue liat adek lo ditarik sama cowok"
Malam itu Athar dikagetkan oleh telfon yang ia terima dari Galang.

"Tolongin lah bego"

"Eh iya ya, harusnya gue tolongin"

"Sharelok, gue kesana sekarang"

Dan setelah sampai di lokasi sesuai yang Galang kirimkan tadi, Athar tidak melihat keberadaan Galang maupun Kia.
Tak lama kemudian, Galang menelfonnya lagi dan ternyata Kia sudah dibawa ke rumah sakit oleh Galang dalam keadaan tak sadarkan diri.

Tersadar dari lamunannya, Kia memasukkan beberapa pakaian ke dalam tas nya untuk ia bawa besok ke pantai.

                                       •  •  •

     Pagi ini sesuai perintah Devan, semua anggota Caztor dan Pasgamov berkumpul di markas Caztor. Anggota pasgamov berangkat menggunakan mobil Kia, kecuali Seren dan Kina yang tadi pagi sudah dijemput oleh pasangannya masing-masing.

"Woy monyet, lama banget sih. Semua udah ngumpul tinggal nunggu kalian bertiga"
Flora kira Ibdar menelponnya karena ingin mmemberi tau bahwa Ibdar akan mengajak Flora untuk berangkat bersama. Kata 'monyet' dalam percakapan mereka berdua tak pernah ketinggalan.

"Sabar sapi"
monyet dan sapi, sudah seperti panggilan kesayangan saja.

"Kenapa Flo?"

"Kata Ibdar semua udah kumpul, tinggal kita aja Ki yang belum"

"Yaudah bilang aja ini mau nyampe kok"

"Ngga sabar banget"
Sahut Eirene ketus seperti biasa jika sudah mendengar salah satu nama dari anggota Caztor.

                                      •  •  •

"Nah ini nih ratu ratu yang kita tunggu"
Sambutan dari Ibdar untuk Kia, Flora, dan Eirene ini begitu manis yaa.

"Gausah gaya lo, biasanya juga monyet"

"Gatau diri ya, udah bagus gue bilangnya ratu"

"Udah udah, yuk kumpul dulu semuanya. Kita baca do'a agar selamat sampai tujuan"
Mereka semua membaca doa sesuai keyakinan masing-masing.

"Ngapain naik mobil maemunah?"
Ibdar protes ketika melihat Kia, Flora, dan Eirene yang bersiap masuk ke mobil.

"Biarin"
Sebenarnya Devan tidak suka dengan keberadaan Kia.

"Lo sama gue aja Flo, gue gamau bonceng tas"
Tepat seperti keinginan Flora, yaitu dibonceng Ibdar pada hari ini.

"Eirene sama gue aja"

"Tumben Ravish mau bonceng cewe. Ada apa apa nih pasti"
Seperti apa yang dikatakan Rayhan, Ravish memang tidak pernah mau membonceng perempuan jika itu bukan orang spesialnya.

"Siap siap ilang mulut lo"
Ravish sudah bersiap untuk melayangkan satu pukulan untuk Rayhan.

"Eits, kalem dong bro"
Rayhan menjauh dari temannya yang paling suka berantem itu.

"Gue sama Kia aja"

"Wah wah, berani beraninya Eirene nolak bang jago"
Ibdar berbicara sambil mengangkat tangannya yang sudah menggenggam tangan Flora yang ada disebelahnya.

"Sama gue"
Sepanjang perdebatan, hanya 2 kata ini yang Jivan ucapkan.

"Hah gimana Van?"
Rayhan mewakili semua orang yang ada disana, yang tidak mengerti apa yang diucapkan Jivan.

"Kia berangkat sama Jivan"
Bukannya Jivan, malah Bargi yang menjelaskan.

"Emang ya bahasa mereka berdua beda sama kita-kita"
Perkataan Ibdar membuat semua orang yang ada disana tertawa, kecuali Jivan dan Bargi yang sama sama diamnya.

"Makasih kak. Tapi gue naik mobil aja, Eirene lo kalo mau berangkat sama kak Ravish gapapa"

"Ki, yang mau dibonceng Jivan ngantri loh. Ini lo yang ditawarin malah gamau"

"Gausah kak gapapa. Gue bisa sendiri"

"Gue sama lo aja Ki"
Eirene langsung mendekat ke mobil milik Kia.

"Eirene bareng Ravish, Kia sama Jivan. Buruan ngga usah ribet. Buang buang waktu"
Jika Devan sudah mengambil keputusan, maka semuanya tidak berani menolak.

Akhirnya setelah sekian lama berdebat, mereka berangkat. Devan ada di paling depan, disusul oleh Astley, Jivan, Ravish, Bargi, Rayhan, Ibdar, Bargi, dan masih banyak anggota Caztor yang lain.

                                         •  •  •









...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang