Happy Father's Day

167 10 4
                                    

      "Ki, lo gapapa?"
Flora terbangun dari tidurnya merasakan ada sentuhan di tangannya.

"Gapapa, lo tidur aja"
Kia berusaha menyembunyikan yang ada ditangannya saat ini. Ia tak ingin Flora mengetahuinya.

"Lo tadi bangunin gue kan?"

"Engga flo. Sorry ya, gue tadi ambil tissue disana"
Kia menunjuk kotak tissue yang memang sudah ia siapkan sebelum tidur.

"Lo bohong kan, ga mungkin lo gapapa. Pucet banget gitu"

"Gapapa serius"

"Itu lo bawa apa? Coba liat"

"Ga ada"
Flora berusaha merebutnya dari genggaman Kia, sementara Kia memegangnya dengan sangat erat. Seakan akan itu adalah rahasia besar yang tak boleh seorang pun mengetahuinya.

"Ki?"
Flora bingung, dan terkejut setelah berhasil mendapatkannya dari genggaman Kia.

"Gapapa kok, udah biasa"

"Mimisan segini banyaknya lo bilang gapapa? Gila  lo?"
Flora berdiri dan membuka tenda mereka berdua.

"Lo mau kemana?"

"Devan harus tau"

"Ngga usah, gue gapapa"
Tiba-tiba Kia merasakan sakit yang sangat hebat di kepalanya. Hingga membuat gadis itu tak sadarkan diri.

"Ki? Kia? Bangun!!!"
Flora berusaha membangunkan temannya itu, namun nihil, tak ada respon apapun dari gadis itu. Flora bergegas keluar dari tenda dan menuju tenda Devan yang tak jauh dari tenda mereka berdua. Flora berusaha menelepon Devan, namun sepertinya laki-laki itu tak mendengarnya.

"Dev, bangun"
Flora terpaksa masuk ke tenda Devan dan  mengguncangkan tubuhnya.

"Hmm"
Devan duduk ketika melihat Flora ada didepannya.

"Kenapa lo disini?"
Tanya Devan.

"Kia pingsan di tenda"
Devan terkejut dan langsung berlari menuju tenda Flora. Kepanikannya bertambah setelah ia melihat  bekas darah segar yang keluar dari hidung gadis itu.

"Kenapa dia?"

"Gue gatau. Tiba-tiba Kia bangun, ngga lama setelah itu dia pingsan"

"Lo ada minyak kayu putih?"
Flora mengeluarkan botol minyak kayu putih berukuran kecil dari minibagnya.

"Ayo dong, bangun"
Devan terlihat sangat panik.
Kia perlahan membuka matanya dan ia terkejut ketika tiba-tiba Devan memeluknya.

"Lo kenapa?"
Tanya Devan. Bukannya panik, Flora malah cengar-cengir melihat mereka berdua.

"Gapapa, biasa aja dong. Gausah panik"
Kia langsung duduk dan terlihat seperti orang yang baik baik saja, bukan orang yang sakit. Padahal ia susah payah menyembunyikan rasa pening di kepalanya.
Devan langsung berdiri tanpa berkata apapun.

"Kemana lo?"
Tanya Flora.

"Bikin teh panas"

"Udah biar gue aja, lo disini temenin Kia"
Flora keluar dan membawa cangkir yang berukuran lumayan besar. Sementara Devan masih setia dengan pandangannya yang terpaku pada gadis cantik yang ada didepannya itu. Kia terkejut ketika tiba-tiba Devan memeluknya erat, dan masih sama seperti dulu, pelukan itu selalu membuat Kia merasa lebih tenang.

"Jangan bikin gue khawatir lagi"
Kia mengangguk dan tersenyum, ia rindu Devan, semua tentang Devan.

"WOY LO BISA GA SIH KALAU MUNCUL BILANG BILANG, KAYAK SETAN"
Tiba-tiba suara teriakan Flora terdengar sangat kencang dan membuat Devan berlari ke arah Flora.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 12, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang