"Gimana Van jaganya tadi malem?"
Tanya Bargi begitu Devan dan 6 teman lainnya masuk ke dalam rumah tersebut.
Anggota Caztor yang tidak ikut berjaga tadi malam sama-sama menunggu jawaban dari Devan."aman"
Kemudian Devan menuju ke kamarnya dan bersiap-siap untuk pergi ke pantai pagi hari ini.Sementara itu, Kina, Eirene, Kia, dan Flora sedang mempersiapkan sarapan untuk semua teman-temannya. Dan sedari tadi, Seren mencari kalung pemberian Devan. Ia sudah mencari di seluruh tempat yang sering ia jangkau, namun hasilnya nihil.
"Loh Ki, itukan punya gue"
Kalung yang sama seperti yang sedang Seren cari sudah terpasang dengan sangat cantik di leher Kia."Ini?"
Tanya Kia memastikan, sambil memegang kalung pemberian Jivan itu."Iya. Gue nyari daritadi, ternyata lo yang ambil. Mana langsung pakai lagi"
Seren sudah mulai emosi, terbukti dengan nada tinggi yang ia gunakan saat berbicara dengan Kia."Maaf ya Ren, tapi ini gue dikasih Jivan"
"Ada apa sih? Ribut banget".
Bargi memang ingin bersiap-siap lebih awal dan mengelilingi villa tersebut, namun di dapur villa 1 sepertinya sedang ada kericuhan. Bargi memutuskan untuk ke dapur tersebut, dan benar saja 2 perempuan itu sedang beradu mulut."Kia curi kalung gue"
Tanpa mencari buktinya terlebih dahulu, Seren sudah menuduh begitu saja kepada Kia."Engga ini kalung dari....."
"Kenapa?"
Devan bertanya kepada mereka semua yang ada di dapur. Apalagi pacarnya adalah penyebab dari kericuhan pagi ini, jadi ia harus tahu apakah penyebabnya."Kalung yang dari kamu dicuri Kia"
"Ini kan punya kamu?"
Begitu terkejutnya Seren, ketika melihat bahwa kalung miliknya ada ditangan Devan."Kok bisa ada dikamu?"
"Kemarin kamu sendiri kan yang nitip di tas aku?"
"Sorry ya Ki"
Seren sangat tidak enak hati karena sudah menuduh Kia sembarangan."Oke gapapa Ren"
"Kita berangkat 30 menit lagi, udah siap semua kan?"
Sekarang sudah pukul 6 pagi. Jarak pantai dan villa milik Devan memang tidak jauh. Namun Devan mencari jam-jam dimana orang jarang berkunjung di waktu tersebut."Van, ada orang didepan. Katanya nyari lo"
Semua anggota geng Caztor panik, karena mereka mengira bahwa orang tersebut adalah orang yang dimaksud Devan kemarin. Semua anggota Caztor keluar untuk mengecek siapa orang tersebut."Kalian disini aja, ngga usah kemana-mana"
Bargi berpesan kepada Kia, Kina, Flora, Seren, dan Eirene sebelum Bargi keluar."Ada perlu apa?"
Tanya Devan kepada 2 laki-laki asing yang sedang berdiri dihadapannya. Dan anggota Caztor yang lain sudah berdiri dibelakang Devan dan siap menerkam orang tersebut kalau-kalau dia adalah orang yang dimaksud Devan kemarin."Saya kesini karena perintah dari nyonya Mandara untuk memberitahu anda, bahwa nyonya sudah membeli satu restoran di sekitar sini, 7 unit mobil, dan uang sebesar 2,5 miliar untuk kalian berlibur disini. Ini uangnya"
Laki-laki tersebut menyerahkan 1 koper yang berisi uang. Devan membuka koper tersebut, dan 2 orang laki-laki itu ditahan oleh Ravish, Bargi, dan Astley agar tidak pergi terlebih dahulu"Bisa aja dia disuruh sama orang lain, bukan nyokap lo"
Kata Ravish sambil melihat satu per satu wajah dari dua laki laki itu."Ya ga mungkin lah penipu bisa setajir Devan. Dia beli sepatunya Devan aja masih kredit"
Ucapan Ibdar berhasil menghibur mereka. Semua orang yang ada disana tertawa, tak terkecuali 2 orang laki-laki asing itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
...
Teen FictionBrigitte Kizia Jazziel, seorang gadis yang mencintai laki-laki yang tidak mencintainya. Perasaan itu sudah ia simpan selama 9 tahun. Namun ia tidak berani mengungkapkan. Devansha Ouranos Mandara, laki-laki yang sangat disegani oleh 250 anggota...