M.S 13

22.4K 609 11
                                    


seperti biasa kini Nara kembali berkebun bedanya hari ini dia bersama Farhan dan Reynald. Dia pikir setelah batalnya perjodohan, anak-anak Ayas tidak di izinkan lagi untuk datang kerumahnya tapi ternyata Masi di beri izin rupanya

“Kak Ara, pas ambil rambutan terus kita tinggalin. Kakak pulangnya sama siapa?” Reynald yang sedang mencabuti rumput di sekitar pohon bayam, tiba-tiba mengajukan pertanyaan. Sedangkan Farhan sibuk membantu menyirami pohon bayam yang masi kecil

“Om Arkan” jawab Nara

“kakak nggak di marahin sama Om Arkan?" Rey lanjut bertanya

“ya di marahin, terus di suruh bantu petik rambutan sampe sekarung penuh. Capek, ni kepala bolak-balik di timpuk rambutan. Emang dasar gila tu orang" jelas Nara mengebu-gebu

Rey dan Farhan lantas cekikikan ketika mendengarnya “Om Arkan tuh pendiem, beda sama pak kades” jelas Rey

“iya pak kades super aktif, kayak anak monyet. Ngomong terus, tenanganya harusnya di manfaatin buat jadi pembankit listrik tenanga ngomong" imbuh Farhan

“eh PLTN versi remix dong... tapi nggak juga ah, ya mungkin kelihatannya pendiam tapi kalau berhadapan dan ngomong sama Om Arkan Secara langsung. Orangnya ramah dan baik kok..." jelas Nara

“ciee, pacarnya di belain" celetuk Farhan

“oh, jadi nanti sore aku ke sini lagi mau bantu tanam sawi" ujar Rey, dia tertarik dengan tanaman. Karena semalam hujan deras jadi suasana di kebun Nara becek dan kelihatan lebih asri

“okay" balas Nara

“selesai, habis ini beneran di kasi makan enak kan" kata Farhan begitu bersemangat setelah menyelesaikan tugasnya

“iya." Nara agak kaget ketika mendengarnya, tapi dia berganti  menatap Reynald yang terus cengengesan

“hehe, hari ini tanggal merah" ujar Rey

“hehe haha he kalau gitu, cuci tangannya sama kakinya" titah Nara

Kedua anak kembar itu langsung buru-buru menghampiri keran dan membersihkan diri, setelah bersih kemudian Nara menuntun keduanya Masuk ke dalam rumah lewat pintu dapur

Nara menyiapkan makanan untuk anak kembar itu, setelahnya keduanya makan begitu lahap

Dira yang mendengar kebisingan yang berasal dari dapur segera mendatangi “loh, Ra... kok mereka ada di sini?" Tanyanya heran, dia pikir anak-anak itu tidak suka dengan Nara tapi kenapa mereka ada di sini dan bersama anaknya. Apa Ayas hanya mengarang cerita agar punya alasan untuk menolak anaknya

“tadi mereka datang terus bantuin Aku, cabutin rumput di kebun” jelas Nara

Dahi Dira berkerut “bukannya mereka nggak suka sama kamu"

“mereka belum siap kalau ayahnya harus nikah lagi Bu. Ya wajar namanya juga anak-anak kan" kata Nara

Setelahnya dira kembali ke depan, Nara juga ikut duduk “Kencet, Ayo pergi mancing" ajak Farhan

“nggak mau, nanti kaya kemarin lagi" tolak Nara

“nggak, beneran nggak. Sumpah" Farhan terus meyakinkan “tapi bawa bekal mie goreng" jelasnya

Mas Suami ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang