M.S 28

21.9K 559 24
                                    

Setelah tiba di rumah, Arkan dan Nara bersama-sama masuk ke kamar. Sesampainya di dalam dengan cepat Nara buru-buru membuka celana beserta cardingannya lalu berbaring di atas tempat tidur, mungkin efek kekeyangan membuatnya mengantuk

Sedangkan Arkan turut melepaskan baju berserta celananya dan hanya mengenakan sarung setelahnya dia ikut duduk di tepi ranjang “habis makan langsung mau tidur" ujarnya

“hmm"

“kamu mau main game?” ajak Arkan

“game apa?” tanya Nara dengan mata terpejam

“ludo, kalau kamu menang mas bebasin belanja online sepuasnya”

Nara langsung membuka matanya lebar-lebar “serius?" Tanyanya memastikan

“umm, tapi kalau mas yang menang. Mas bebas cium kamu sampai puas malam ini”

Nara mendelik tetapi jika di pikir-pikir dia tidak boleh melepaskan kesempatan sebagus ini. Kapan lagi di tawari belanja sepuasnya secara gratis “cuman cium kan?” tanyanya ragu

“hmm" Arkan mengangguk

Setelah Nara mengangguk setuju, Arkan segera mengambil ponselnya dan kembali ke tempat tidur. Keduanya lantas memulai permainan

“ satu, dua, tiga, empat, lima...mas-mas plis jangan di tendang" Nara panik setengah mati ketika menyadari bahwa salah satu pionnya akan di tendang oleh pion milik Arkan

Arkan terkekeh “loh ini kan permainan. Kalau di tendang, ya tinggal usaha lagi buat dapet enam biar bisa masuk”

“jangan, yang lain aja. Mas kan punyanya udah keluar semua terus pada jauh-jauh, anuku di dalam Masi ada dua”

“nggak ada yang kaya gitu”

“mas arkan" rengek Nara ketika jari suaminya itu ingin mengklik pion yang akan menendang pionnya

Arkan tersenyum jahil “tapi kasi mas bonus setelah permainan selesai”

“bonus apa?”

“adalah pokoknya, iya atau nggak?”

“emm.... emm ..emmm” Nara Masi berusaha menahan tangan suaminya

“ah lama kamu dek...” Arkan langsung mau mengklik

“iya.. iya"

Setelahnya Arkan menjalankan pionnya yang lain dengan senyuman puas, bahkan walaupun 4 pionnya sudah keluar semua bukan berarti dia bisa menang dari istrinya. Makanya dia meminta sesuatu kalau-kalau aja akhirnya dia nantinya akan kalah

Sampai akhirnya permainan selesai dan tentunya di menangkan oleh Arkan, padahal Nara sudah menghalalkan segala cara agar menang tapi tetap dia yang kalah

“jadi...” Arkan tersenyum menggoda

“aku nggak pernah main game itu sebelumnya, jadi Masi amatiran. Main sekali lagi ya, yang tadi anggep aja cuman bercobaan”

“enggak” Arkan tentu saja menolak mentah-mentah permintaan  istrinya “dari tadi kamu mainnya curang, mas nggak permasalin” ungkap Arkan

“emang suami kampret...” runtuk Nara dalam hati, kemudian dengan terpaksa Nara memajukan pipinya

“ini kenapa?” tanya Arkan menunjuk pipi Nara

“katanya cium, ya ini silahkan di cium”

“cium dek cium bukan kecup, kalau cium itu di bibir”

“aku kalau cium ibu atau keponakan, di pipi nggak pernah tuh cium di bibir” balas Nara sinis

“kamu nih beneran umur 22 kan?, Suami istri itu ciumannya di bibir. Atau kamu mau lihat video tutorial ciuman, bentar mas ada banyak di dalam hape” Arkan segera menyalakan ponselnya lalu mencari video dewasa

Mas Suami ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang