M.S 15

23.7K 528 3
                                    

Andra tertawa kecil “kalau pas meluk mas, kamu inget nggak?" Tanyanya kemudian, waktu itu dia juga sempat datang dan menginap di perkemahan untuk anak pramuka dan pas sekali dia tidur di sebelah Nara. Lagi pula tidak masalahkan dia juga tidak ada niat buruk ke anak SD, tapi setelah beberapa menit tertidur Nara justru memeluknya. Waktu itu dia kaget dan segera melepaskan diri dan menjauhi Nara jangan sampe ada yang melihat dan malah berfikiran negatif

Nara mengingat itu, taulah ketika anak perempuan agresif. Dia yang tau kalau Andra memilih tidur di sebelahnya pada waktu itu jadi berfikir tidak apa-apa jika memeluk Andra sekali saja dan dia benar-benar melakukan hal tersebut, tapi waktu itu benar-benar sebentar karena Andra langsung menjauh dari nya “nggak, kan orang kalau tidur nggak ingat apa-apa" jawabnya berdalih

“iya, waktu itu mas takut. Nanti ada yang mikir kalau mas lagi mesumin kamu...jadi pas tiba-tiba kamu meluk. Mas langsung kaget dan coba buat lepasin pelan-pelan supaya nggak ganggu tidur kamu, terus habis itu Mas pindah agak jauhan dari kamu” ujarnya

“iya, aku yang ganjeng" ucapnya tersenyum tipis, di usia sedewasa ini dia yakin tidak lagi tertarik dengan Andra

“atau kamu memang sengaja meluk?”

Nara menggeleng cepat “enggak, aku beneran nggak sengaja" sangkalnya cepat

“yakin?" tanyanya dengan senyuman menggoda

Oh Nara tidak lagi tertarik dengan Andra “kenapa aku harus, nggak yakin. Kan emang nggak sengaja" ucapnya

“ karena udah ada pacar ya? Makanya kamu kelihatan kaya nggak nyaman gitu" ucapnya, dia juga penasaran tidak mungkin rasanya jika perempuan cantik di hadapannya ini tidak punya kekasih. Dia memang terlalu percaya diri awalnya sampai melupakan fakta itu

“masalahnya aku nggak tau kenapa tiba-tiba mas deketin aku kaya gini, kenapa ibuku diem aja di sana, kenapa ini kaya ada yang janggal. Mas tau sesuatu? Ini bukan jodoh-jodohan lagi kan?” dia langsung mengeluarkan unek-uneknya

“kamu nggak suka kalau di jodoh-jodohin?”bukannya menjawab Andra malah balik bertanya

“bukan nggak suka, cuman kalau sedari awal ibu bilang mau jodohin aku lagi. Nggak apa-apa, aku jadi bisa coba ngeakrabpin diri ke laki-laki itu. Cuman kalau gini, nggak bilang apapaun samasekali..tiba-tiba mas datang tanya ini itu, di saat kita nggak begitu kenal. Aku kan jadi ngerasa aneh” jelasnya

“aneh gi mana?”

“ya aneh, mas tanya ini itu...Nanti kalau aku ngerasa nyaman terus mas tiba-tiba pergi nggak tau kemana, yang kaya orang bego siapa? ya tetep aku”

“perempuan lain, mungkin aja iya. Tapi kalau kamu Mas nggak bakal bisa Nara" ujarnya

Nara terdiam, tadinya dia bersikeras kalau tidak lagi menyukai Andra. Tapi setelah memperhatikan pria rupawan yang duduk di sebelahnya itu sangat murah senyum dan jika di pikir-pikir kembali Andra juga terbilang sangat ramah, apa doanya yang ingin berjodoh dengan pria dengan ciri-ciri yang dia sebutkan sebelumnya akan jadi kenyataan “Kenapa?" Tanyanya

“Karena...”

“Mba Nara di panggil Mbah Janto”

Andra belum sempat menyelesaikan kalimatnya, tapi ada salah satu anak gadis yang menghampiri Nara dan memanggil serta menyuruhnya untuk menghampiri seseorang

“oh iya..., aku ke sana dulu mas" pamitnya setelahnya dia pergi meninggalkan Andra

Setelah kepergian Nara pun Andra masih setia tersenyum, menurutnya Nara benar-benar kelihatan sangat cantik di usia dewasanya “Kalau dia jadi istriku, kira-kira bakal ada niatan, buat enggak goyang dia tiap malam nngga ya?. Di giniin...Di gituin " dia malah membayangkan yang tidak-tidak sekarang “kalau di goyang tiap malam, kasian juga, tapi kalau di tahan-tahan nggak bakal bisa. Masa iya, istri secantik itu di biarin tidur dengan tenang di saat suaminya nahan nafsu mati-matian"

Mas Suami ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang