Kelima pria itu memutuskan untuk meninggalkan Lilly dengan Pamela di kamar. Memberikan waktu untuk mereka berdua.
Harry sedang duduk sendirian di lorong rumah sakit. Dia menatap layar handphonenya, wallpaper handphonenya masih bergambar dirinya dengan Rose Humph saat berlibur ke Hawaii saat itu. Harry menghela napas panjang. Sudah saatnya aku mulai melupakan Rose, pikir Harry.
Harry memasuki menu galeri, dia mengganti foto wallpaper handphonenya. Setelah itu, dia menghapus semua foto yang berhubungan dengan Rose.
Harry menyenderkan kepalanya ke dinding. Memejamkan matanya, bayangan-bayangan Rose muncul dalam pikirannya. Lama kelamaan sosok Rose digantikan oleh seorang perempuan yang histeris saat bertemu dengan sahabat lamanya. Perempuan yang menyukai jeruk, sekaligus yang menabraknya tadi. Pamela. Harry langsung membuka matanya dan menegakkan badannya. Harry mengusap wajahnya, kenapa perempuan itu yang muncul di pikirannya dan menggantikan sosok Rose?.
Harry menggeleng, tidak mungkin. Harry baru bertemu dengan perempuan itu kurang dari 2 jam yang lalu. Harry juga belum berkenalan dengannya secara resmi. Belum tentu perempuan itu mengetahui namanya. Meliriknya saja belum tentu, kecuali menabraknya. Tapi, dia menabrak Harry secara tidak sengaja. Dia juga tak sempat mengucapkan kata maaf karena sudah menabraknya. Dia terlalu bersemangat bertemu dengan Lilly.
***
Waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam. Dari tadi Lilly dan Pamela saling menceritakan apa yang terjadi selama mereka tidak bertemu. Pamela berencana untuk pulang bersama ayahnya. Ternyata ayahnya sudah pergi dari jam 5 sore untuk praktek di rumah sakit lain.
"Baiklah, aku pulang ya. Besok, setelah aku latihan pementasan drama. Aku akan langsung menjengukmu, ok?" pamit Pamela.
"Kau pulang naik apa? sudah malam, aku takut terjadi apa-apa denganmu dijalan" kata Lilly.
"Tak apa. Aku bisa menjaga diri, lagi pula kau berada di kota metropolitan, Lilly! ini bukan Johannesburg" balas Pamela.
"Tetap saja. Aku tidak mau terjadi apa-apa dengamu di jalan" kata Lilly. "Harry?"
Harry yang sedang membaca majalah langsung mendongak ketika namanya disebut "ada apa?"
"Bisa bantu aku?" tanya Lilly.
"Ya. Kenapa?" balas Harry.
"Tolong, temani Pamela sampai dia mendapatkan taxi" kata Lilly.
"Bukan pekerjaan yang sulit" kata Harry, dia mulai bangkit dari duduknya.
"Lilly, serius! aku bisa sendiri" protes Pamela, tapi Lilly tidak mendengarkannya.
"Terima kasih Harry. Jika kau sudah sampai di rumah, kabari aku. Ok?" kata Lilly.
"Baiklah, Lilly" kata Pamela menyerah. Dia menatap Harry sebentar, setelah itu dia memeluk dan mencium pipi Lilly. "Bye, Lilly" Pamela melambaikan tangan pada Lilly.
Pamela mulai berjalan keluar dari kamar dimana Lilly dirawat, diikuti dengan Harry yang ada di belakangnya. Malam ini, yang bertugas menjaga Lilly di rumah sakit hanyalah Harry seorang. Sebenarnya Liam bersih keras untuk menjaga Lilly malam ini, tapi Lilly menyuruhnya untuk pulang karena wajah Liam sudah terlihat pucat. Ya, Liam memang mengeluh kepada mereka-Harry, Zayn, Niall,dan Louis-kepalanya mulai terasa pusing. Harry pikir Lilly dan Liam sudah meresmikan hubungan mereka. Harry pikir, tapi.......entahlah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Direction [ON EDITING]
Fanfiction[COMPLETED] Lilly Kensbrook, akan bekerja sama dengan lima lelaki dengan latar belakang yang berbeda-beda serta kemampuan yang berbeda-beda pula. Niall Horan, Louis Tomlinson, Zayn Malik, Liam Payne, dan Harry Styles. Dapatkah mereka berhasil memeca...
![Our Direction [ON EDITING]](https://img.wattpad.com/cover/3188523-64-k255180.jpg)