Hy, aku pulang agak larut. Ada banyak hal yang harus ku urus sebelum pergi ke Los Angeles, gunakan saja mobilku dan tak usah menungguku pulang. Besok pagi pasti aku sudah berada di rumah, aku janji. Enjoy your day! - Lilly.
Hufft. Yang benar saja, Liam baru sampai di New York kurang dari dua puluh empat jam yang lalu dan dirinya sudah harus sendirian berada di dalam rumah besar milik seorang detektif perempuan—yang berstatus sebagai tem—sahab—pac—atau apalah hubungan yang sedang Liam jalani dengan Lilly sekarang, sendirian?. Apa yang kira-kira Liam akan lakukan dengan rumah besar ini?. Liam menemukan notes itu ketika dirinya hendak melihat makanan apa saja yang bisa dimakan untuk mengisi perutnya.Liam belum pernah melihat rumah Lilly secara keseluruhan, Liam tersenyum ketika ide itu terlintas di otaknya. Semoga saja Lilly tidak memasang kamera cctv tersembunyi di setiap sudut rumahnya. Liam kembali menjalankan rencana awalnya untuk mencari makanan yang dapat memuaskan para cacing-cacing perutnya. Liam mengambil sekotak susu dan seporsi sosis panggang keju yang berada dalam kotak makan yang sudah diberi label. Kemudian Liam menuju microwave untuk menghangatkan sosis panggang kejunya.
Liam menyantap sarapan paginya dengan menyaksikan acara berita favoritnya. Untuk pagi ini mereka menayangkan berita tentang serangan bom di Pakistan yang melukai hakim senior, komentar dari pakar lingkungan Australia tentang kinerja pemerintahan Indonesia terhadap kasus kebakaran hutan, dan tentu saja kasus penculikan dan pembunuhan yang terjadi di Paradise Beach. Liam menebak-nebak siapa kira-kira oknum di balik semua ini, apa memang suatu kelompok baru? apa motif pembalasan dendam? atau ada udang di balik batu?.
Liam akan mencari tahu juga kenapa si Garret itu baru memunculkan dirinya sekarang? Kenapa disaat Lilly menangani kasus Paradise Beach?. Liam mencium aroma tak sedap terhadap cowok itu. Semuanya akan Liam beberkan pada Lilly setelah dugaan Liam terhadap Garret terbukti sepenuhnya, tentu saja Liam akan langsung menendang Garret ke dalam sel tahanan paling buruk di dunia sekalipun.
Liam menekan tombol merah pada remote panjang televisi dan mulai melangkahkan kakinya untuk mendapatkan kejutan dari sisi lain Lilly yang tak pernah ia tahu sebelumnya. Liam benar-benar berharap Lilly tida memasang kamera cctv di setiap sudut rumahnya, dan semoga saja perempuan itu tidak merasa tersinggung jika dia mengetahui kalau dirinya baru saja menjelajah isi rumahnya.
Rumah Lilly memang tidak bertingkah namun sangat luas, belum ditambah dengan halaman belakang rumahnya yang luas juga.
Terlalu banyak kamar kosong di rumah ini. Hampir setiap kamar difasilitasi tempat tidur yang luas plus empuk,televisi, kamar mandi, dan ada sekitar dua atau tiga kamar yang difasilitasi dengan komputer. Whoa, Liam tidak terlalu terkejut mendapati fakta bahwa Lilly jauh lebih kaya darinya. Tentu saja. Dan tinggal satu ruangan lagi yang belum Liam hampiri, lelaki itu berharap bukan sebuah kamar kosong dan mewah lagi yang ia dapati.
Liam disambut dengan sebuah figura besar yang diisi oleh banyak foto, dia berjalan mendekati figura itu. Tempat apa ini? gumam Liam. Dia melihat sekeliling, banyak sekali figura di ruangan ini. Oh, Liam mengerti kenapa dirinya jarang melihat figura di rumah ini. Karena Lilly sudah membuat ruangan khusus tersendiri untuk figura-figura itu. Perempuan yang sangat tertutup, itulah kesimpulan Liam.
Cemburu. Tubuhnya seperti sedang dibakar oleh api cemburu melihat foto-foto yang tertempel di figura besar itu. Lilly-Garret. Berbagai macam pose dan latar tempat mengisi figura itu, ada disaat mereka berpelukan, mencium pipi satu sama lain, merayakan Halloween bersama, menunjukkan wajah aneh mereka masing-masing, dan masih banyak lagi!. Jadi Lilly masih mencintai Garret? pikir Liam. Bisa Liam rasakan bagaimana bahagianya Lilly ketika bersama dengan Garret dengan hanya melihat foto-foto itu. Tak ada kesan dingin, cuek, menyeramkan pada perempuan itu di foto-foto tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Direction [ON EDITING]
Fanfiction[COMPLETED] Lilly Kensbrook, akan bekerja sama dengan lima lelaki dengan latar belakang yang berbeda-beda serta kemampuan yang berbeda-beda pula. Niall Horan, Louis Tomlinson, Zayn Malik, Liam Payne, dan Harry Styles. Dapatkah mereka berhasil memeca...