a/n di part terakhir ini aku bakal pakai sudut padang orang ketiga kembali. Insyaallah biar semuanya jelas. Semuanya bakal di jelasin disini. Enjoy yaa<3.
***
"Ayah?" ucap Lilly terkejut. Terkejut karena dirinya melihat sosok yang paling ia rindukan selama ini dan bagaimana bisa mulutnya bergerak tanpa merasakan kejutan kembali.
"He's not your father Lilly!" teriak Niall, lelaki itu kemudian mendapat sebuah tinjuan pada bagian hidungnya yang membuat hidungnya terlihat makin memperihatinkan.
"Memang bukan" balas lelaki yang terlihat sangat mirip dengan James Kensbrook setuju dengan Niall. "Lebih baik kau minum ini terlebih dahulu agar kita bisa leluasa melepas rindu"
Lelaki itu menerima sebuah gelas berisi air bewarna biru terang dari Prof.Godfrey. Lilly menggeleng pelan dan untunglah mulutnya kembali kaku untuk digerakkan.
"Tenang saja sayang, tidak ada chip itu dalam air ini. Cairan ini akan membuat tubuhmu kembali seperti semula" Lilly menatap lelaki itu, mencoba untuk mencari kejujuran dalam matanya. "Kau bisa pegang kata-kata ku sayang. Aku tidak selicik itu--mungkin aku memang licik--namun aku akan membuang sifatku itu untukmu. Ada cara lain untuk membuatmu bergabung denganku"
Akhirnya Lilly memutuskan untuk menerima cairan bewarna biru terang itu. Ketika cairan itu menyapa lidah Lilly, muncul sebuah sensasi menenangkan yang membuat tubuh Lilly kembali rileks.
"Bagaimana? Merasa lebih baik?" tanya lelaki itu.
Lilly tidak sanggup menjawabnya, dirinya sendiri masih berusaha meyakinkan dirinya kalau lelaki-yang-berwajah-sangat-mirip-bahkan-identik dengan James bukanlah Ayahnya. Lelaki sendiri itu yang mengiyakan perkataan Niall tadi, namun susah untuk mempercayai yang berdiri dihadapannya saat ini bukanlah James.
"Coba berdiri" perintahnya.
Lilly menurutinya begitu saja, Lilly merasa seperti Ayahnya yang menyuruhnya berdiri saat ini. Lilly masih tidak bisa percaya kalau penampakan lelaki yang benar-benar mirip Ayahnya bukanlah Ayahnya. Rupanya, nada suaranya, bagaimana cara menatap Lilly, sampai dengan gerakannya yang halus namun mantap.
"Siapa kau?" tanya Lilly gemetar.
"Ayahmu itu tidak pernah menyinggung tentang diriku?" tanya lelaki itu, Lilly menggeleng. "Kakak macam apa dia" nada suaranya penuh dengan kekecewaan.
Kakak?
Jadi Ayah sebenarnya punya saudara kembar? Bagaimana bisa? , pikir Lilly.
"Maafkan aku yang telah membuatmu berharap kalau Ayah tercintamu masih hidup. Namaku Jamie Steve Kensbrook" lelaki yang mengaku bernama Jamie itu berjalan mengintari Lilly.
James-Jamie.
"Sosokmu benar-benar mengingatkanku pada sosok kakakku" tangan Jamie meremas pundak Lilly pelan.
"Apa yang terjadi diantara kalian?" tanya Lilly.
"Aku dan James memang kembar identik namun jalan pikiran kami sangat berbeda. Anggap saja Ayahmu adalah si baik dan aku adalah si jahat. Aku melarikan diri dari rumah waktu kami berumur 15 tahun"
"Apa yang kau lakukan?"
"Aku? Aku terlalu nakal dan aku sudah menjadi buronan waktu umurku baru berusia 13 tahun"
"Kau adalah si Mr.X ?"
"Merupakan suatu kebanggaan bukan? Kau harus berbangga memiliki paman yang disegani pada komunitasnya" kata Jamie. "Aku bekerja sama dengan Prof.Godfrey untuk menciptakan chip ini. Aku akan tunjukkan bagaimana cara kerjanya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Direction [ON EDITING]
Fanfic[COMPLETED] Lilly Kensbrook, akan bekerja sama dengan lima lelaki dengan latar belakang yang berbeda-beda serta kemampuan yang berbeda-beda pula. Niall Horan, Louis Tomlinson, Zayn Malik, Liam Payne, dan Harry Styles. Dapatkah mereka berhasil memeca...