PROLOG

699 59 3
                                    

Jihan berjalan di lorong sekolah dengan teman temannya.

Hari ini adalah hari pertama MOS dan Jihan menjadi Panitianya.

Semua murid baru, berdiri ditengah lapangan, Jihan mengambil sebuah TOA dia pun mulai berbicara.

"Selamat pagi semuanya, perkenalkan nama gua Jihan gua disini adalah ketua panitia MOS."

"Kalau kalian mau aman sekolah disini, kalian semua harus patuh sama gua."

"MENGERTI SEMUA."

"Mengerti kak."

"Apaan sih ini orang sok banget."batin Marsya

"Fiki."panggil Jihan

"Ada apa sayang?"tanya Fiki

"Gantian nih lo yang ngomong gua cape."jawab Jihan

"Oke."Fiki mengambil TOA tersebut

"Sekarang kalian semua jalan jongkok putarin lapangan sebanyak 5 kali."

"Nggak ada yang ngeluh."semua pun melaksanakannya

Seorang lelaki berdiam di depan gerbang sekolah, dia pun tersenyum.

"Sekolah baru suasana baru, semoga aja gua betah disini."Naren masuk kedalam sekolah

Dia pun mencari ruang kepala sekolah.

Jihan berjalan meninggalkan tempat, dia pun asik dengan handphonenya.

Karena asik dengan handphonenya Jihan tidak sengaja menabrak seseorang, dia pun terjatuh.

Dengan cepat Naren menangkap tubuh Jihan supaya tidak terjatuh, mereka pun saling bertatapan.

"Masyaallah nih cewek cantik banget."batin Naren

"Lepasin gua."Naren membantu Jihan untuk berdiri

"Bisa bisanya ya lo sentuh gua, lo nggak tau gua siapa?"tanya Jihan, Naren menggelengkan kepalanya

"Sebentar, lo murid baru ya."tebak Jihan

"Iya betul, kenalin nama gua Naren, nama panjang gua Maulana Naren."ucap Naren sambil mengulurkan tangannya, Jihan pun mengabaikannya

"Gua nggak butuh nama lo, nggak penting tau nggak sih."Jihan pun pergi meninggalkan Naren

"Cewek itu cantik dan manis."Naren pun tersenyum

Naren kembali mencari ruang kepala sekolah.

"Bisa bisanya cowok itu sentuh gua, dia nggak tau apa bokap gua ada kaitannya dengan sekolah ini."dumel Jihan

Bel istirahat berbunyi semua murid sedang beristirahat di kantin.

"Minuman kesukaan lo."ucap Fiki

"Thank you."Fiki pun pergi meninggalkan Jihan dan teman temannya

"Lo kenapa sih Jih kok kayaknya keliatan bete gitu?"tanya Talitha

"Lagi kesel aja gua."jawab Jihan

"Udah deh nggak usah bete bete, nggak asik tau."ucap Cutna

"Bener tuh."ucap Talitha

Setelah selesai makan di kantin mereka pun memutuskan untuk pergi meninggalkan kantin.

Saat Jihan ingin berjalan meninggalkan kantin, seseorang menabrak Jihan dan menumpahkan minumannya di seragam Jihan.

"Maaf kak aku nggak sengaja."emosi Jihan memuncak dia pun memaki maki adek kelas tersebut

"Lo nggak punya mata ya, oh lo pasti sengaja kan."ucap Jihan

"Aku beneran nggak sengaja kak."ucap adek kelas tersebut sambil menunduk ketakutan

"Kalau ngomong sama orang tuh jangan nunduk."ucap Jihan sambil menarik rambut adek kelas tersebut

"Kak sakit."

"Cemen banget lo masa gitu aja nangis."ucap Talitha

Marsya melihat Jihan yang membully seorang adek kelas, dia pun menghampirinya.

"Jihan."Marsya melepas jambakan Jihan

"Apa apaan sih lo, nggak seharusnya lo bersikap kasar sama dia."ucap Marsya

"Sok jadi pahlawan banget sih lo."ucap Jihan

"Gua disini membela yang benar."ucap Marsya

"Dek sekarang lo boleh pergi."

"Makasih kak."

"Kenapa lo suruh dia pergi?"tanya Jihan

"Ya karena dia nggak salah."jawab Marsya

"Lo mau main main sama gua?"tanya Jihan

"Gua nggak takut sama lo, paham."jawab Marsya sambil mendorong bahu Jihan pelan

Suasana kantin menjadi panas karena pertengkaran antara Jihan dan Marsya.


Hai Hai Hai
Balik lagi nih sama Author
Semoga kalian nggak bosan ya baca cerita Author

Jangan lupa
vote
and
comment

365 HARI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang