17

90 21 0
                                    

Fiki mengajak Marsya untuk mencari makan diluar.

"Lo mau makan sate nggak?"tanya Fiki

"Boleh deh."mereka pergi menuju tempat makan yang menjual sate

Fiki memesan makanannya dan mereka pun duduk di sebuah bangku.

"Udah lama ya kita nggak makan di pinggiran gini."ucap Fiki

"Iya terakhir kan waktu kita masih SMP, semenjak lo pacaran sama Jihan kan kita menjauh."jawab Marsya

Fiki kembali mengingat kejadian tersebut dan dia kembali merasa bersalah.

"Sorry."

"Nggak apa apa kok."

"Sekarang kan gua udah putus sama Jihan jadi kita bisa main bareng lagi."

"Fiki gua mau curhat."

"Curhat apa?"

"Gua suka sama Naren."Fiki terdiam setelah mendengar perkataan Marsya

"Kok diam sih Fik?"

"Terus gua harus bereaksi apa?"

"Ah lo mah nggak asik banget, dukung gua kek."

"Oke oke gua dukung lo kok."

"Nah gitu dong."Fiki hanya tersenyum

Hari sudah larut malam dan semua sudah terlelap dalam tidurnya.

Zahra merasa senang dia pun tersenyum senyum sendiri.

"Lo tuh orangnya sweet banget tau nggak sih."batin Zahra

Keesokan Paginya

Semua terbangun dan melakukan rutinitas di pagi hari.

Shandy ingin mengambil sebuah roti tangannya tidak sengaja menyentuh tangan Talitha, mereka pun saling bertatapan.

"Kok gua deg deg kan ya ditatap Shandy."batin Talitha

"Liatin gua nya biasa aja kali, nanti suka loh."ucap Shandy

"Nggak usah mancing deh, ini masih pagi loh. Apa lo mau jadi santapan gua."ucap Talitha dengan mata melotot

"Aduh takut."jawab Shandy meledek Talitha lalu pergi meninggalkan Talitha

Naren mengambil beberapa obat dan vitaminnya.

"Lo sakit?"tanya Jihan

"Nggak kok."jawab Naren

"Terus itu obat apaan banyak banget?"tanya Jihan

"Oh ini cuma vitamin gua aja, soalnya gua orangnya gampang sakit."jawab Naren

"Oh gitu."ucap Jihan

"Jalan kesana yuk."ajak Jihan

"Yuk."Jihan dan Naren berjalan jalan menyusuri pantai dan Naren memotret Jihan secara diam diam

Dipercepat

Hari ini adalah hari terakhir mereka karena besok mereka akan pulang. Naren mengajak Jihan untuk melihat sunset.

"Bagus ya langitnya."ucap Naren

"Iya."jawab Jihan

"Padahal dulu kita nggak sedekat ini loh,"ucap Naren

"Iya juga ya, setiap gua ketemu lo kan pasti bawaan kesal terus."ucap Jihan

"Tapi setelah gua dekat sama lo, ternyata lo orangnya asik juga."sambung Jihan

365 HARI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang