41

109 30 1
                                    

Beberapa Hari Kemudian

Jihan mulai giat belajar karena dia ingin memperbaiki nilainya.

"Ren ini gimana sih gua nggak ngerti?"tanya Jihan

"Oh ini kayak gini."Naren mulai mengajari Jihan

Marsya tidak sengaja lewat dia pun melihat Naren dan Jihan.

"Kok mereka makin dekat aja ya?"pikir Marsya

"Gua harus cepat cepat dapetin hati Naren."ucap Marsya

Setelah selesai, bel pulang sekolah pun berbunyi, Jihan mengajak Naren ke suatu tempat.

"Ini tempat apa?"tanya Naren

"Lo liat nggak tembok yang di depan?"tanya Jihan, Naren menganggukan kepalanya

"Nah di tembok ini gua mau bikin sesuatu untuk membuat sebuah kenangan."ucap Jihan

"Kita buat bareng yuk."Jihan mengeluarkan alat lukis yang dia bawa

Mereka pun mulai melukis bersama, Naren terlihat sangat bahagia.

Saat sedang melukis tiba tiba saja darah mengalir dari hidungnya.

"Naren lo mimisan."Jihan memberi Naren sebuah tisu

"Kita kerumah sakit ya."ucap Jihan

"Gua nggak apa apa kok."tubuh Naren sangat lemas sekali, Naren pun jatuh pingsan

"Naren bangun."Jihan memanggil seseorang untuk membantunya membawa Naren menuju mobilnya

Naren pun dibawa kerumah sakit untuk diperiksa, Jihan menelepon orang tua Naren.

"Jihan."

"Tante."ucap Jihan

"Bagaimana keadaan Naren?"

"Belum tau tante."jawab Jihan, dokter keluar dari ruang IGD

"Keluarga Naren?"

"Kita orang tuanya dok."

"Keadaan anak saya bagaimana dok?"

"Sel kanker yang berada di otak anak bapak dan ibu sudah melebar luas."Jihan yang mendengarnya sangat terkejut

"Nggak mungkin dokter pasti bohong kan."ucap Jihan

"Jihan."mama Naren berusaha menenangkan Jihan, Jihan pun menangis

Naren diperbolehkan pulang, Jihan memeluk erat tubuh Naren.

"Ren lo kenapa harus bohong sama gua."ucap Jihan

"Kenapa lo nggak bilang kalau lo punya penyakit kanker otak."

"Gua nggak mau buat lo khawatir."ucap Naren

"Maafin gua ya."

ZAHRA POV

Malam ini papa Zahra mengajak Zahra untuk bertemu dengan mamanya, papa Zahra berjanji akan menyatu kembali dengan mama Zahra.

"Kok nggak datang datang sih pah."ucap Zahra

"Sabar dong."seseorang datang menghampiri meja Zahra dan papanya

"Akhirnya kalian datang juga."Zahra melihat ke arah depan

"Tante."

"Salsa."

"Kamu kenal?"

"Iya pah, tante ini mamanya Salsa."jawab Zahra

"Mas jadi Zahra ini anak aku?"

365 HARI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang