365 HARI

29

Alka dan Bunga masuk kedalam ruangan, mereka pun bertemu dengan adik adiknya serta orang tua Fiki dan Naren.

Kepala sekolah menceritakan kejadian yang menimpa Jihan dan yang lain.

"Sekali lagi kami minta maaf ya pak."

"Iya pak bu tidak apa apa."

Karena sudah selesai semua pun keluar dari ruangan, Jihan dan lainnya mendapatkan skorsing selama 3 hari.

"Sekarang ambil tas lo kita pulang."ucap Bunga

"Iya kak."Marsya pun pergi menuju kelasnya

"Tante maafin adek saya ya gara gara dia ajak Fiki, Fiki juga jadi kena hukuman."ucap Bunga

"Nggak apa apa atuh, kan Fiki ikut buat jagain Marsya."Bunga hanya tersenyum, dia melihat ke arah Alka

Bunga menatap Alka dengan tatapan tajam

Naren memperkenalkan Jihan ke mamanya.

"Mah ini Jihan."ucap Naren

"Oh jadi ini cewek yang suka kamu ceritain itu."

"Mah jangan gitu dong, Naren malu."Jihan pun tertawa

Semua pun pulang kerumahnya masing masing.

"Jihan Jihan, mau berapa kali lagi sih bikin onar?"tanya Alka

"Jihan kesekolah karena ada sesuatu bang."jawab Jihan

"Apa?"

"Mencari bukti."

"Bukti apa sih, udah deh sana lo ke kamar aja."Jihan pun pergi menuju kamarnya

"Ih apaan sih bang Alka ngeselin banget."ucap Jihan

MARSYA POV

Setelah mengganti pakaiannya Marsya datang menghampiri kakaknya.

"Kak."panggil Marsya

"Apa lagi?"tanya Bunga dengan nada jutek

"Kok kakak galak sih."jawab Marsya

"Lo ganggu soalnya, udah ah kakak cape."Bunga pergi meninggalkan Marsya

"Apaan sih kak Bunga."ucap Marsya

Karena kesal Marsya dan Jihan memutuskan untuk pergi meninggalkan rumah.

"Daripada dirumah badmood mending jalan jalan."ucap Marsya

Jihan dan Marsya pun bertemu di sebuah taman.

"Yah ketemu lo lagi."ucap Marsya

"Gua juga males kali."jawab Jihan

Ketika Jihan dan Marsya sedang berdebat sebuah mobil mendekat, lalu keluarlah seseorang.

"Ayo ikut kita."

"Apaan sih datang datang ngajak pergi."ucap Jihan

"Iya mana dipaksa lagi."ucap Marsya

"Udah jangan banyak omong, ayo masuk kedalam mobil."

"Nggak mau."Jihan dan Marsya dipaksa masuk kedalam

Mobil pun berjalan meninggalkan tempat.

"Lepasin, kalian siapa sih?"tanya Marsya

Seorang preman mengeluarkan sebuah kain lalu dia pakai untuk menutup mulut dan mata.

Jihan dan Marsya dibawa ke suatu tempat yang sangat sepi sekali, mereka pun dimasukan kesebuah rumah.

Tangan dan kaki mereka diikat jadi mereka tidak bisa pergi kemana mana.