Alka membawa Jihan ke depan mobilnya, lalu dia pun memarahinya.
"Mau lo apa sih? Nggak bisa nggak buat malu."ucap Alka
"Abang udah larang buat keluar, kenapa masih nekat aja sih."sambung Alka
"Jihan bukan kucing bang yang harus dikurung."ucap Jihan
"Tapi abang ngelakuin ini demi lo."
"Ini namanya penyiksaan bang."
"Lo kenapa jadi tambah nggak sopan sih? Abang cape tau nggak ngurusin lo."
"Jihan nggak minta diurusin kok, lagian Jihan bisa mandiri."ucap Jihan
"Dan selama ini Jihan selalu ngelakuin apa apa sendiri, abang dimana? Mama papa dimana? Fenly dimana? Jihan nggak pernah sekalipun merasakan keramaian dirumah."sambung Jihan
"Jihan kayak gini karena kalian, Jihan butuh perhatian bang. Tapi apa semuanya sibuk, Jihan selalu sendiri, pernah nggak ada yang peduli sama Jihan? Nggak ada kan."Jihan mulai menangis
Marsya, Bunga, Fiki, dan Naren hanya melihat dari kejauhan, mereka sangat kasihan melihat Jihan.
"Jihan cape banget bang, abang selalu menekan Jihan. Lama lama Jihan bisa stress dan gila."Emosi Alka sudah sangat memuncak dia pun bersiap siap akan menampar Jihan
Bunga yang melihatnya langsung menghampiri Alka dan menahan tangannya.
"Alka stop."ucap Bunga
"Bang jangan bodoh Jihan adek lo."ucap Fenly
"Kak Bunga nggak usah ditahan tangan bang Alka, biarin aja dia tampar Jihan."Alka melepas genggaman Bunga
"Kenapa bang? Abang mau tampar Jihan kan? Tampar bang. TAMPAR JIHAN SEKARANG."Dengan cepat Alka memeluk erat tubuh Jihan
"Maaf."Jihan melepas pelukan Alka
"Jihan benci."Jihan berbalik badan lalu dia berlari meninggalkan tempat
Naren yang melihatnya langsung mengejar Jihan, Marsya dan Fiki ikut mengejarnya.
"Lo kenapa sih, dia adek lo seharusnya lo bisa jaga dia bukan malah nyakitin dia."ucap Bunga
"Gua ngaku salah, gua emang bodoh."ucap Alka
"Udah bang jangan terlalu menyalahkan diri abang, Fenly juga merasa salah."ucap Fenly
"Sekarang kita kejar Jihan."mereka pun mengejar Jihan
Jihan berhenti lalu dia pun berteriak sekencang kencangnya.
Dari arah samping sebuah mobil melacu dengan cepat, Jihan yang mengetahuinya hanya terdiam.
Dia ingin menghindar tapi tidak bisa, Marsya dan Fiki menghentikan langkahnya.
"Jihan awas."teriak Marsya
Jihan hanya menutup matanya, dia ikhlas jika dia harus tertabrak.
Seseorang menarik tubuhnya untuk menghindari mobil tersebut, Jihan pun selamat dari tabrakan.
Naren memeluk Jihan supaya tenang, Jihan pun menangis dipelukan Naren.
"Jihan."Alka berusaha mendekati Jihan
"Jihan abang benar benar minta maaf ya, abang ngaku salah. Selama ini abang terlalu keras sama lo, tapi asal lo tau gua ngelakuin ini karena gua sayang sama lo."ucap Alka
"Jihan nggak suka diatur bang, Jihan pengen bebas."ucap Jihan
"Oke mulai sekarang lo sama Fenly boleh bebas memilih, abang nggak akan larang lagi kok."ucap Alka
KAMU SEDANG MEMBACA
365 HARI
RomanceSelama 365 hari Naren dan Jihan bersama, dan Naren membuat hidup Jihan berubah. Tapi semuanya berubah ketika orang yang paling Jihan sayangi pergi meninggalkannya.