45

117 25 1
                                    

Jihan mengambil handphonenya dia menelepon Fiki dan Marsya untuk membantunya.

Dengan cepat Marsya dan Fiki sampai di tujuan.

"Jihan Naren kenapa?"tanya Marsya

"Gua nggak tau, ayo bantu gua bawa Naren kerumah sakit."Fiki menggendong Naren menuju mobil Jihan

"Fiki lo bawa mobil Jihan ya, dia nggak bisa nyetir dalam keadaan kayak gini."ucap Marsya

"Motor lo biar gua yang bawa."Fiki masuk kedalam mobil dan mereka pun pergi meninggalkan tempat

Mobil Jihan sudah berada diparkiran rumah sakit mereka pun membawa Naren ke ruang IGD.

Naren diberi penanganan oleh dokter dan suster.

Marsya memeluk Jihan yang menangis.

"Seharusnya gua nggak ajak Naren pergi, dia pasti ngedrop gara gara gua."ucap Jihan

"Ini bukan salah lo Jih."ucap Marsya

"Nggak Sya ini salah gua."ucap Jihan, Fiki mendekat ke arah Jihan

"Jihan stop salahin diri lo, ini bukan salah lo, ini takdir Jih."ucap Fiki dengan sedikit membentak

"Lebih baik kita berdoa."Fiki menghapus air mata Jihan

"Ternyata Fiki masih perhatian sama Jihan."batin Marsya

Mereka pun berdoa bersama untuk Naren.

Dokter keluar dan Naren pun dibawa menuju ruangan ICU.

Fiki, Jihan, dan Marsya hanya bisa melihat dari luar. Mereka melihat Naren yang lemah tak berdaya didalam sana.

"Lo harus sembuh Ren, masih banyak hal yang belum kita lakuin."batin Jihan

FENLY POV

Fenly berkunjung ke rumah Okta, dia mengajak Ricky karena kebetulan Nadya ada dirumah Okta.

Tok....Tok....Tok

Okta membuka pintu rumahnya

"Hai Ta."ucap Fenly

"Kakak kesini ada perlu apa? Kalau nggak penting lebih baik pulang aja soalnya gua lagi sibuk."ucap Okta

"Ada yang mau gua omongin."ucap Fenly, Nadya menghampiri Okta

"Kak Ricky ikut gua kedalam yuk."Nadya menarik tangan Ricky untuk masuk kedalam rumah Okta

"Duduk."Okta dan Fenly duduk di bangku yang berada di teras rumah Okta

"Apa yang mau kak Fenly omongin?"tanya Okta, Okta tidak mau menatap mata Fenly

"Perihal kita, sebenarnya lo kenapa sih?"tanya Fenly

"Nggak apa apa kok."jawab Okta

"Kalau nggak apa apa, kenapa menghindar?"tanya Fenly

"Ya mau menghindar aja, kan sebentar lagi kak Fenly pergi dan kita nggak akan ketemu lagi."jawab Okta

"Ta gua ada disebelah lo, kenapa sih lo malah liat kedepan?"

"Suka suka gua lah."

"Tatap mata gua."

"Nggak mau."

"Kenapa?"

"Semakin gua tatap mata lo, semakin besar harapan gua untuk lo tetap disini. Gua nggak bisa maksa lo untuk tetap disini, itu impian lo kan kuliah disana, yaudah semoga lo baik baik aja."

"Jadi lo kayak gini karena gua mau kuliah di Belanda?"

"Ya nggak juga sih, udah ah waktu gua terbuang sia sia cuma untuk hal yang tidak penting."Okta masuk kedalam rumahnya

365 HARI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang