40

112 27 2
                                    

Zweitson menuju rumah Zahra untuk menanyakan semuanya.

Tok....Tok....Tok

Pintu terbuka dan terlihatlah Zahra

"Ada apa lo kesini? Oh pasti lo mau kasih tau kalau lo berhasil nembak Salsa kan."ucap Zahra

"Berhasil kata lo?"
"Gua gagal nembak Salsa, dan ini semua gara gara lo."

"Kenapa salah gua? Kan gua nggak ada hubungannya."

"Lo bilang ke gua kalau Salsa suka bunga lili dan badut, tapi faktanya salah. Salsa sangat takut dengan dua hal itu, oh lo sengaja mau gagalin semuanya."tuduh Zweitson

"Marah marahnya udah belum? Kalau udah pulang aja sana gua sibuk nggak bisa diganggu."ucap Zahra

"Eh tanggung jawab dulu gara gara lo Salsa jadi marah sama gua."ucap Zweitson

"Yang punya masalah kan lo sama Salsa, yaudah selesain aja sendiri sana."Zahra masuk dan langsung menutup pintu rumahnya

"Ra buka pintunya."ucap Zweitson

Zahra tidak mendengarnya dia langsung berlari ke kamar.

NAREN POV

Naren sedang melukis wajah Jihan di taman rumahnya tiba tiba saja kepalanya terasa pusing dan darah segar mengalir dari hidung Naren.

"Mimisan."Naren membersihkan darah dihidungnya dengan tisu

"Ah sakit banget kepala gua."Naren terjatuh dan tidak sadarkan diri

Mama Naren datang menghampiri anaknya.

"Naren."

"Kamu kenapa? bangun nak."Naren pun dibawa kerumah sakit

Keesokan harinya setelah pulang sekolah, Salsa menahan Zahra untuk mengajaknya berbicara.

"Tunggu."

"Ada apa?"tanya Zahra

"Maksud lo apa kasih tau Zweitson kalau gua suka badut dan bunga lili?"tanya Salsa

"Lo pasti sengaja kan? Kenapa sih lo tega ngelakuin ini ke gua. Lo kan tau kalau gua takut banget sama badut dan bunga lili."ucap Salsa

"Kayaknya lo terlalu lebay deh."ucap Zahra

"Lebay kata lo? Apa sih yang ada dipikiran lo. Gua salah apa sama lo Ra kenapa lo sekarang kayak gini sama gua."tanya Salsa

"Seharusnya lo bisa intropeksi diri, disini yang salah gua apa lo?"ucap Zahra

"Jujur gua cape sama hidup gua, apa lo tau tentang kehidupan gua? Nggak kan, hidup lo itu lebih baik dibanding gua. Setiap hari gua harus merasakan sakit, mama gua pergi meninggalkan rumah."

"Orang tua gua bercerai, gua iri sama hidup lo Sal, gua iri. Gua selalu aja salah, apa yang gua lakuin salah, dan sekarang lo nyalahin gua."Salsa merasa tidak enak dengan Zahra

"Ra sorry gua nggak tau."ucap Salsa sambil menangis

"Nggak ada yang bisa diharapin dari diri gua, dan gua udah terlanjur sakit hati."Zahra pergi meninggalkan Salsa

Salsa menangis melihat kepergian Zahra, Gilang datang menghampirinya.

"Sal kenapa?"tanya Gilang

"Gua bodoh Lang, gua seperti mengusir teman sendiri. Zahra marah sama gua, gua nggak tau harus gimana."Gilang memeluk erat tubuh Salsa

"Lo nggak salah."ucap Gilang

Jihan tidak melihat Naren dan dia berusaha mencarinya.

"Kok Naren nggak sekolah ya."ucap Jihan, Jihan mengetik pesan untuk Naren

365 HARI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang