10

109 26 0
                                    

Okta mencari keberadaan Nadya tapi dia tidak menemukannya.

"Lo lagi cari siapa?"tanya Fenly

"Cari Nadya kak, Kak Fenly liat nggak?"tanya Okta

"Oh tadi kak Ricky nyuruh Nadya buat cari kayu bakar."jawab Fenly

"Hah serius kak?"Fenly mengganggukan kepalanya

Okta pun berlari menghampiri Ricky yang sedang duduk di tenda.

"Kak Ricky."ucap Okta

"Ada apa?"tanya Ricky

"Kak Ricky nyuruh Nadya cari kayu bakar?"tanya Okta

"Ya sebagai hukuman dia."jawab Ricky

"Kok kak Ricky tega banget sih."ucap Okta

"Nggak usah lebay, paling juga dia udah balik."ucap Ricky

"Kalau Nadya udah balik apa kak Ricky liat dia?"tanya Okta

"Nggak sih."jawab Ricky

"Dia belum balik Ric."ucap Fenly, Ricky merubah raut wajahnya ada perasaan khawatir

"Kalau Nadya kenapa napa gimana kak?"ucap Okta

Marsya dengan teman temannya melihat keributan yang terjadi, dia pun menghampirinya.

"Ada apa sih?"tanya Marsya

"Nadya belum balik dari hutan."jawab Fenly

"Gua mau cari Nadya."Okta mengambil senter miliknya lalu dia pun masuk kedalam hutan

Fenly mengejar Okta untuk menemaninya mencari keberadaan Nadya.

"Gua emang bodoh."Ricky pun pergi meninggalkan tempat

Fiki menghampiri Marsya dia pun menanyakan masalah yang terjadi.

"Ada apa sih?"tanya Fiki, Marsya melihat ke arah Fiki

"Nggak tau tuh si Fenly sama si Ricky."jawab Zahra

"Guys kalian duluan aja ya ke tendanya, gua soalnya ada urusan dikit."Zahra dan Salsa pergi meninggalkan Marsya dan Fiki

"Ikut gua."Marsya membawa Fiki kesebuah tempat

"Kenapa kita kesini?"tanya Fiki

"Ada yang mau gua omongin sama lo."jawab Marsya

"Apa?"tanya Fiki

"Lo kenapa putusin Jihan? bukannya kalian saling mencintai."ucap Marsya

"Itu dulu sekarang beda."jawab Fiki

"Tapi Jihan sayang banget sama lo Fik."ucap Marsya

"Sya rasa orang bisa berubah ubah dan gua merasa Jihan udah nggak ada rasa sama gua lagi."ucap Fiki

"Jadi untuk apa gua pertahanin."sambung Fiki

"Gua mau anggap Jihan sama seperti lo, kita cukup berteman aja."Marsya paham perasaan Fiki dia pun memeluknya

"Apapun yang terbaik gua akan dukung lo."ucap Marsya

"Makasih ya Sya."

Naren melihat Jihan yang sedang terduduk diam di tendanya, dia pun menghampirinya.

"Hai kenapa diam aja?"tanya Naren

"Gua lagi sedih nih."jawab Jihan

"Sedih kenapa sih?"tanya Naren

"Gua lagi patah hati abis diputusin sama Fiki."jawab Jihan

"Ikut gua yuk."

"Kemana?"

365 HARI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang