Ingatlah kisah tentang daun yang jatuh tak membenci angin
Lana sedikit tergesa memasukkan beberapa map ke dalam sebuah tas laptop yang berada di atas meja. Hari ini seperti hari-hari biasanya Lana selalu tak sabaran untuk segera pulang dari kantor, arloji di pergelangan tangan kirinya sudah menunjukkan pukul tujuh malam, kantor pun sudah mulai sepi hanya ada beberapa karyawan yang sedang lembur, termasuk Lana.
Namun belum juga selesai ada yang mengetuk pintu ruangan nya.
"Masuk" sahutnya, sejenak dia menoleh pada orang yang membuka pintu.
"Ahh kau ada apa Agatha?" Tanya Lana sambil menutup resleting tasnya.
"Maaf Bu Lana, itu ada yang ingin bertemu dengan mu. Sekarang beliau sedang menunggu mu di lobi"
Lana sedikit termenung, mengingat-ngingat apakah dia ada janji bertemu seseorang hari ini, namun dia menggeleng karena tidak mengingatnya.
"Hum, Agatha aku tidak ada janji untuk bertemu siapa pun hari ini, tapi mungkin aku akan menemui nya"
Agatha mengangguk mendengar jawaban Lana.
Sedang Lana sedang menebak-nebak siapa yang mendadak ingin bertemu dengan nya malam-malam begini.
Kedua wanita itu pun beriringan menuju lobi kantor yang berada di lantai bawah, tidak ada percakapan yang berarti di antara kedua wanita itu. Mereka terlalu sibuk dengan pikirannya sendiri.
Setibanya di lobi Agatha mengantar Lana menuju tempat dimana orang itu. Namun setelah itu Agatha langsung pamit pulang duluan karena dia telah di jemput.
Yang pertama Lana lihat adalah seorang wanita paruh baya dengan kisaran usia 37-40th, wanita itu tampak bersahaja dengan senyum ramah nya.
Lana duduk di hadapan wanita itu. Lalu wanita itu mengulurkan tangan dan di sambut hangat oleh Lana.
"Maaf mengganggu waktu anda nona Xiu, tapi ada sesuatu hal yang ingin saya bicarakan dengan anda" tutur wanita itu membuka percakapan, Lana sedikit tersenyum mendengar wanita itu memanggil dengan nama belakang nya.
"Tidak masalah nyonya.."
"Clarissa, nama saya Clarissa Westenra" Lana terkesiap mendengar nama wanita itu, tiba-tiba jantung nya berdetak cepat, dan pikiran-pikiran negatif menyerbu otaknya, namun Lana berusaha mengenyahkan segala pikiran negatif itu, serta berusaha menutupi rasa kaget dan gugupnya dengan ekspresi tenang nya.
"Jadi apa yang membuat anda tiba-tiba ingin bertemu saya nyonya Westenra?"
Wanita itu diam beberapa saat, matanya menatap lekat wajah Lana. "Saya tidak akan berbicara tentang bisnis atau sebagai business woman nona, namun saya akan berbicara sebagai seorang ibu"
Rista POV
Hari ini Lana bilang bahwa dia akan pulang terlambat karena pekerjaan nya menumpuk. Aku mengerti itu. Kesibukannya, dan segala hal tentangnya.
Selama aku tinggal satu atap dengan nya, aku mengenal banyak hal lain dari seorang Arlana. Dia seorang workaholic, aku bahkan kadang merasa di duakan dan cemburu pada laptop. Karena bahkan di saat bersama ku dia lebih sering sibuk dengan benda kotak itu.
Namun, aku pun sadar bahwa dia bekerja untuk kami, aku dan Kinan. Kinan adalah nama calon bayiku, Lana yang memberikan nama itu.
Terkadang aku merasa kasihan kepada Lana, terutama saat dia pulang dengan raut wajah lelahnya, setelah seharian bekerja. Yang bisa kulakukan saat itu adalah menyambut nya di depan pintu, memberikan pelukan, lalu bertanya "apakah kau ingin mandi dulu atau makan dulu?"
Aku hanya ingin menjadi istri yang baik untuk nya.
Seperti saat ini, aku berjalan sedikit tergesa dari dapur menuju pintu utama saat ku dengar suara mobil masuk pekarangan rumah.
Usia kandungan yang sudah menginjak 29minggu membuat ku tak bisa bergerak gesit, belum lagi kakiku yang membengkak dan selalu merasa sakit saat aku berjalan cepat atau jauh tak membuat langkah ku terhenti untuk menyambut kedatangan kekasih ku.
Namun ada yang janggal hari ini, karena aku melihat dari jendela ada dua mobil yang masuk pekarangan, karena setau ku Lana tidak pernah mengajak siapa pun ke rumah kecuali teman-teman dekatnya yang tau tentang kami.
Aku menepis segala pikiran negatif dan mencoba berpikir positif untuk itu, mungkin saja pemilik mobil itu adalah Novi yang baru ganti mobil.
Aku membuka pintu utama, langsung menghampiri Lana yang baru menutup pintu mobilnya.
Aku memeluknya, tanpa peduli pada pemilik mobil mewah yang terparkir di sebelah mobil Lana. Mengabaikan nya yang mungkin saja melihat kegiatan kami.
Lana membalas pelukanku.
"Aku merindukanmu" bisiskku tepat di telinga nya.
Lana melepas pelukanku, lalu mata itu menatap ku, bibirnya tersenyum namun aku tau bahwa kekasihku sedang tidak baik-baik saja. Pancaran mata nya di sana ada ketakutan namun dia mencoba menyembunyikan nya.
"Ada apa?" Tanya ku, namun dia menggeleng.
"Tidak ada apa-apa, ayo kita masuk. Ada seseorang yang ingin bertemu dengan mu"
"Bertemu dengan ku?" Tanyaku.
"Ya, dia ingin bertemu dengan mu"
Raut wajah Lana sendu saat mengatakan nya, matanya memancarkan kesedihan. Ada apa Lana?
Apa yang terjadi?
Apa yang kau sembunyikan dari ku?
Semua pertanyaan itu hanya tertahan di dalam kepalaku tanpa bisa aku lisankan. Aku tidak ingin terlalu memaksakan, karena aku yakin bahwa dia akan mengatakan nya sendiri kepadaku.
Saat aku membalikkan badan, mataku tak sengaja menatap wanita yang masih berdiri di samping mobil mewah nya. Aku merasa waktu terhenti sejenak, saat aku menatap lamat-lamat wanita itu.
"Mama!!" Seru ku.
Wanita itu langsung berhamburan memelukku.
Dia, aku masih sangat tak percaya dengan apa yang terjadi, bahkan aku memerlukan waktu beberapa saat, meyakinkan diri bahwa dia benar wanita yang telah melahirkan ku.
Setelah sekian lama dia menghilang, setelah malam dia mana dia kabur dari rumah dan aku di pukuli papa. Akhirnya dia ada di sini. Aku menunggu nya dalam waktu yang lama.
Samar-samar aku mendengar mama terisak, kata maaf terus terucap dari bibirnya.
Aku merasakan seakan dunia berputar, lalu penglihatan ku yang mulai buram oleh air mata. Kepalaku terasa semakin berat dan pusing. Telingaku terasa berdengung. Hingga aku melihat semuanya mulai menggelap.
"Rista!!" Hanya itu yang terakhir aku dengar, seruan panik dari dua orang yang paling aku kasihi. Kekasihku, Arlana dan mama.
Tuhan takdir macam apa yang kau tuliskan dalam skenario hidup ku?
KAMU SEDANG MEMBACA
Tomboy
RomanceBagi kalian yang Homophobia dan di bawah umur hati-hati karena cerita ini mengandung unsur Yuri dan pornografi.. dosa tanggung sendiri ya (author ga tanggung jawab Poko nya😄😄)