manja

833 48 2
                                    

Suasana kantor begitu ramai hari ini.
Suara sepatu dan high heels bersahutan dengan suara orang-orang yang terlihat sangat sibuk, beberapa orang terlihat berlalu lalang dari tempat satu ketempat lain nya, banyak juga orang yang terlihat sangat sibuk dengan tumpukan kertas dan komputer di depan nya.

Hari ini akhir bulan banyak sekali hal yang harus di catat selama sebulan ini, tak tertinggal Lana yang kini tengah berkutat dengan kertas-kertas laporan keuangan perusahaan nya, sesekali ia terlihat memijat pelipis dan menghirup kopi yang selalu tersaji di meja kerjanya, kepalanya terasa panas melihat angka-angka yang sangat banyak itu, ia harus memeriksa satu persatu untuk memastikan tidak ada kesalahan atau kekeliruan, ia harus ekstra hati-hati dan teliti karena keuangan itu sangatlah sensitif.

Desahan nafas panjang keluar dari mulut Lana, lalu ia menyandarkan punggung pada sandaran kursi.

"Akhirnya beres" seru Lana.

Dari wajahnya nampak kelegaan, meskipun mimiknya menunjukkan bahwa ia amat kelelahan terlihat dari kantung mata nya yang menghitam karena kekurangan tidur namun rona bahagia tampak jelas di wajah nya.

Matanya jauh menerawang melihat mentari senja di langit jingga yang memanjakan mata dari jendela ruangan nya, senyum merekah dari bibirnya. Dalam otaknya kini berputar kejadian kemarin waktu ia mengantar Rista untuk periksa ke dokter kandungan.

Kini usia kandungan Rista sudah masuk usia 4 bulan dan selama 4 bulan ini banyak hal baru yang di lalui nya, mulai dari ngidamnya rista yang aneh-aneh, mood Rista yang tak menentu karena hormon kehamilan nya, sampai rista yang kini sering memancing nafsunya dan mereka berakhir di ranjang, ah... yang satu ini selalu bisa membuat pipi Lana bersemu merah setiap mengingatnya, namun itu adalah hal terbaik nya.

Lana terkekeh, kini ia merasa jadi seorang calon ayah yang menunggu anaknya lahir, bahkan ia yang paling semangat jika itu berkaitan dengan calon anaknya mulai dari berbelanja keperluan bayi, mencari nama yang bagus untuk anaknya apalagi saat hasil USG menunjukkan bahwa calon anaknya perempuan!! Semangatnya bertambah dua kali lipat, bahkan kini Lana mempekerjakan seorang pembantu untuk mengurus apartemen nya karena takut Rista kelelahan, setiap hari sesibuk apapun ia tak pernah absen untuk berbicara dengan calon anaknya setelah membaca sebuah artikel di internet bahwa bayi di dalam kandungan bisa mendengar. Katakanlah Lana berlebihan namun itu semua ia lakukan karena ingin yang terbaik untuk anaknya.

Setelah puas bergelut dengan lamunannya Lana bangkit dari tempat duduknya, lalu membereskan beberapa berkas yang masih harus di pelajari nya kedalam tas dan bergegas untuk pulang, itulah Lana sekarang, ia lebih senang menghabiskan waktu di rumah jika pun ia harus kerja lembur maka ia pun akan mengerjakan nya di rumah, baginya kini ia ingin menghabiskan waktu semaksimal mungkin bersama rista.

Lana melangkahkan kakinya keluar dari ruangan nya, yang berbatasan dengan ruangan Agatha sebagai sekretaris nya.

"Eh bu Lana udah mau pulang Bu?" Sapa Agatha yang kebetulan berpapasan di koridor.

"Ah iya, ta" jawab Lana seadanya, sambil membalas pesan Rista yang baru masuk ke handphone nya.

"Bu" panggil Agatha lirih seperti berbisik namun masih bisa di dengar oleh Lana.

Lana pun mengangkat wajahnya menatap Agatha yang kini sedikit bertingkah aneh menurutnya "iya, kenapa?"

Drrrrttt...drrrrttt

Belum pun Agatha menyampaikan tujuannya, tiba-tiba handphone Lana bergetar pertanda ada sebuah panggilan masuk. Lana menatap sekilas layar handphone nya yang menunjukkan nama My mine di sana, tanpa mengulur waktu ia pun menggeser sebuah tombol hijau lalu menempelkan nya di telinga.

TomboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang