"Lana" sapa seseorang dari belakang nya,Lana mengernyitkan dahi karena ia merasa tak asing dengan suara itu.
Saat Lana membalikan badan ia melihat dua orang yang ia tak suka mendekati nya.
"Rista, Lo ngapain di sini?" Tanya Lana heran.
"Mau berenang."jawab Rista sambil menyunggingkan senyuman manisnya.
"Hah!"
"Hah hah, pala Lo peang, ya kali masa gue ke bioskop mau berenang." Cerocos Novi dengan sedikit nyolot.
"Oh, gue kira hehe..emang Lo mau nonton apa, ta?"
"Kita mau nonton dilan, kalo Lo nonton apa?"
"Sama"sahut Rinda yang tiba-tiba nongol.
Sontak mata mereka langsung tertuju pada Rinda, sedangkan orang yang lagi mereka tatap cengengesan ga jelas sambil menggaruk kepalanya yang ga gatal.
"Ayo lan, nih gue udah beli tiket nya." Ajak Rinda.
Sejenak Rista menatap gadis yang berdiri di samping Lana, entah kenapa Rista merasa tidak suka melihat gadis itu.
"Ta, kenalin ini Yumna dia satu sekolah sama kita cuman dia jurusan akuntansi" akhirnya Lana memperkenalkan Yumna karena iya melihat Rista yang terus menatap gadis itu.
"Rista" ujar Rista sambil mengulurkan tangannya, iya memang tak terlalu suka melihat Yumna tapi iya tidak ingin di anggap tidak punya sopan santun kepada orang yang baru iya kenal.
"Yumna" Yumna menyambut tangan Rista tak tertinggal senyuman manis yang mengukir bibir tipisnya.
"Gue Rinda tapi biasa di panggil sayang." Lana hanya menghala napas kasar melihat kelakuanku sohibnya ini.
" Ga ada yang nanya sama lu, ogeb," celoteh Lana samabil berlalu meninggalkan mereka.
"Nyet, Lo mau kemana?" Tanya Rinda menatap Lana yang berlalu dengan heran.
"Mau beli popcorn" balas Lana singkat.
"Gw ikut" kata Rista, ia berlari menyusul Lana. Lana melirik Rista yang kini berjalan di sampingnya dengan napas yang memburu, sebuah senyuman kini hadir di bibirnya karena melihat tingkah Rista yang lucu menurut nya.
"Mau popcorn rasa apa?" Tanya Lana.
"Keju" jawab Rista singkat sambil menunduk karena ia merasa pipinya memanas saat Lana menatap nya tepat di mata.
"Minumnya?"tanya Lana,"samain aja sama yang punya kamu." Lana menarik kan sebelah alisnya.
"Kamu?"
"Eh maksudnya samain aja sama Lo." Rista merutuki ucapannya tadi.
" Gpp aku juga lebih suka manggil aku kamu." Lana tersenyum melihat melihat pipi Rista yang memerah.
"Eh lan, gue beli tiket dulu ya" Rista baru ingat kalo ia dan Novi belum beli tiket. Lana pun hanya menganggukan kepala nya.
Setelah selesai Lana dan Rista kembali ketempat Yumna, Novi, dan Rinda menunggu.
"Yu, masuk filmnya udah mau mulai tuh" ajak rista.
Mereka pun memasuki bioskop Rista duduk disebelah Lana. Selama film berlangsung mereka berlima fokus pada menonton kecuali Rista sesekali kali Rista mencuri pandang ke arah Lana.
Lana bukannya tak tau kalau Rista sering memandangi nya hanya saja ia ingin berfokus pada film yang di tonton nya, namun lama kelamaan Lana merasa risih juga kalau sering di pandang seperti itu.
"Jangan ngeliatin gue kaya gitu, ntar Lo naksir." Bisik Lana saat Rista memperhatikan wajahnya.
Deg..
"G..g'r Lo siapa juga yang ngeliatin Lo, gue itu lagi ngeliatin Yumna" elak Rista tergagap dan sedikit nyolot.
Setelah perselisihan kecil itu baik Rista atau pun Lana kini fokus menonton hingga pada satu adegan romantis dimana dilan dan milea berboncengan di atas motor, entah siapa yang memulai kini tangan Rista dan Lana telah bertautan, Rista yang baru menyadari nya kini menatap tangan Lana dengan perasaan campur aduk jantungnya berdegup dengan kencang, ia pun merasa kan desiran aneh yang berpusat pada tangan kanannya itu.
Tiba-tiba Lana melepaskan tangannya membuat pandangan Rista langsung menengadah kan wajahnya menatap mata coklat terang milik Lana, selama beberapa saat mata mereka terkunci saling menyelami perasaan yang terpancar di mata mereka.
Rista pun memalingkan wajahnya kembali kelayar besar di depan nya, ia merasa sesak di dadanya karena jantungnya seakan berdetak berkali-kali lipat dari biasanya dan desiran aneh yang menjalar di tubuh nya, namun ternyata bukan hanya Rista yang merasakan nya karena Lana pun merasakan hal yang sama.
Setelah film selesai mereka pun keluar dari bioskop, karena merasa lapar mereka pun memutuskan untuk mampir ke sebuah cafe untuk mengisi perut mereka.
+++++
Lana POVEntah kenapa setiap kali berdekatan dengan nya aku slalu merasa ada yang berbeda dari sosok nya.
Apakah aku jatuh cinta kepada nya??
Ah.. tidak mungkin dia kan wanita sama seperti ku..
Ku tepis jauh-jauh pikiran bodoh itu dan mencoba fokus dengan makanan ku.
"Lan" seketika lamunanku buyar saat Rinda memanggil ku.
"I-iya kenapa Rin?" Tanya ku, entah kebetulan atau apa saat aku hendak menatap Rinda mataku bertemu dengan mata Rista, ahhhh sial kenapa jantungku selalu seperti ini setiap kali bertatap dengan nya.
"Lo mau langsung pulang atau gimana?"
"Gue langsung pulang ajalah, kayanya gue masuk angin." Sebenarnya aku tidak masuk angin hanya saja aku tak ingin terlalu lama bersama Rista.
"Pusing engga ka?" Aku tersentak karena tiba-tiba tangan Yumna memegang tanganku yang berada di atas meja, dari sudut mata ku dapat ku lihat Rista menatap tajam kearah kami.
"Sedikit, tapi kayaknya aku masih kuat nyetir ko" ujar ku sedikit menunjukkan senyum ku padanya.
"Ya udah pulang sekarang yuk" ajaknya sambil bangkit dari tempat duduknya dan sedikit menarik tangan ku agar berdiri.
"Kita pulang duluan ya, bye all" pamit nya, sedangkan aku hanya melambaikan tangan kepada mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tomboy
Roman d'amourBagi kalian yang Homophobia dan di bawah umur hati-hati karena cerita ini mengandung unsur Yuri dan pornografi.. dosa tanggung sendiri ya (author ga tanggung jawab Poko nya😄😄)