Lana POV
Berkali-kali ku tatap bangunan tiga lantai ini, tempat ku menimba ilmu yang ku sebut sekolah.
Dua tahun sudah aku menjadi murid di sekolah ini, banyak hal yang akan menjadi kenangan tertinggal di sini.
Aku pasti akan rindu suasana gaduh kelas yang berisikan teman-teman ajaibku yang tak pernah diam.Di sini juga pertama aku bertemu dengan nya, dia gadis arogan yang berhasil merebut hatiku dan membuat ku kini galau setengah mati karena kehilangan nya di hidupku.
"Lan" suara cempreng yang sangat ku kenal menyadarkan ku dari lamunan.
"Hum"
"Lo serius, mau ngikut ka Arsen?" Ku alihkan pandangan ku pada gadis dengan kuncir kuda di samping ku.
"Iya, mau gimana lagi" jawabku sarkas.
"Tapi kanapa ngedadak kaya gini lan?
Apa jangan-jangan Lo pindah karena takut ga bisa move on dari si Rista ya?"Pletak..
"Aduohhh sakit njing" protes Rinda sambil mengelus kepalanya yang ku pukul.
"Abisnya sembarangan ae tu mulut kalo bunyi" ucapku ketus karena merasa tak terima pada fitnahan nya padahal sebenarnya itu adalah salah satu alasan ku buat ikut ka Arsen.
"Ya tapi jangan maen pukul juga keles" protes nya lagi karena masih tak terima kepala ku pukul.
"Iya maaf-maaf, udah yu pulang" ajakku pada Rinda saat ku sudah merasa puas memandangi gedung sekolah SMK angkasa.
"Eh, bukannya kita mau ngajak si Yumna buat maen ke pasar malem ya?"
"Ah, iya gue lupa" ujarku sambil menepuk jidat.
"Ya udah caw kita ke rumah Yumna." Lanjut ku, sambil berjalan ke arah mobilku yang terparkir depan gerbang sekolah.
+++++++
Dari kejauhan kulihat Yumna telah berdiri di depan pintu gerbang rumah nya, ia melambaikan tangan saat melihat mobilku menghampiri nya."Hai" siapanya dengan senyuman yang memperlihatkan lesung pipinya.
"Hai juga cantik" balas Rinda.
Aku hanya terpaku melihatnya saat ini, rambut hitam sepunggung nya di gerai, sweater ping, celana jeans biru belel dan sepatu sneaker putih nya menjadi poin plus menambah kesan mempesonanya.
"LANA" teriakan Rinda berhasil membuat jiwaku kembali ke raganya.
"Njir bisa ga sih loe jangan teriak Deket kuping gue, ntar kalo gue budeg loe mau tanggung jawab apa!" Protesku tak kalah berteriak di depan muka Sabahat sialanku ini.
"Arlana, gue tau Yumna itu cantiknya ga wajar, tapi loe ngeliatin jangan kaya macan yang siap nerkam mangsa" celoteh Rinda sedangkan orang yang lagi di ributin hanya terkekeh.
"Ih udah, kenapa jadi berantem, jadi ga nih kepasar malam nya?" Ujar Yumna.
"Eh iya, masuk yum, maafkanlah Rinda yang otaknya sebelah ini, dia mah keturunan Tarzan jadi teriak-teriak ga tau tempat"
" Njing ngajak ribut ini mah"
" Udah ah kalian ini kaya anak kecil aja, kalo kalian terus berantem kapan kita berangkat nya" ucap Yumna setelah berada di dalam mobil dan duduk di jok belakang.
Aku pun mulai menjalankan mobil ke tempat yang dituju.
+++++
Pasar malamYumna keluar dari mobil dengan sangat semangat.
![](https://img.wattpad.com/cover/195848900-288-k557973.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tomboy
RomanceBagi kalian yang Homophobia dan di bawah umur hati-hati karena cerita ini mengandung unsur Yuri dan pornografi.. dosa tanggung sendiri ya (author ga tanggung jawab Poko nya😄😄)