Lana turun dari motor nya, berjalan gontai dan masuk ke dalam rumah nya. Lana langsung menuju kamar nya dan segera menjatuhkan tubuh nya di kasur.
Lana memejamkan matanya dan kembali memikirkan gadis yang baru di kenal nya siang tadi.
Tampa Lana sadari bibir nya tersenyum mengingat bagaimana mereka berkenalan hari ini."Cantik."tiba-tiba kata-kata itu terlintas dalam pikiran nya.
"Hah apa-apaan sih kamu Lana inget kamu juga cewe."elak Lana sambil menepuk-nepuk pipinya. Lana pun memejamkan matanya kembali dan dalam hitungan menit mulai terdengar suara dengkuran halus yang menandakan ia telah terlelap.Tanpa terasa Lana tertidur cukup lama hingga dering hp nya mengganggu tidurn, Lana bangun dengan ogah-ogahan lalu segara mengambil hp di dalam tas nya, Lana termenung melihat nomor tak dikenal yang tertera di layar smartphone nya.
"Halo" sapa seseorang di seberang sana.
"Eumm siapa?"
"Ini gw, masa Lo ga inget nomor gw!"
Lana diam beberapa saat sambil mengingat suara orang yang menelponnya.
"Oh elo rin, maaf gw baru bangun tidur makanya gw rada hilang ingatan hehe."
"Halah ngeles Lo, btw Lo bisa ke rumah gw ga sekarang?"
"Mau ngapain?" Lana cukup curiga dengan Rinda yang tiba-tiba meminta nya untuk datang ke rumahnya.
"Ini gw mau nanyain tugas yang tadi hehe, sebagai gantinya gw traktir deh di kape biasa, mau ya ya" ujar Rinda berharap.
"Iya gw kerumah Lo deh tapi gw mau mandi dulu." Lana yang emang paling ga bisa nolak yang gratisan pun langsung meng iyakan.(si Lana mirip kaya author ya doyan nya yang gratisan..😂😂)
"Sipp gw tunggu ya, bye"
Setelah mematikan telpon Lana pun bergegas ke kamar mandi. 30menit berlalu Lana pun keluar dari kamar mandi dengan menggunakan kaos longgar dan handuk berwarna biru yang melilit di pinggang rampingnya.
Malam ini Lana memakai sweater berwarna abu yang di padukan dengan celana jeans biru gelap dan sepatu kets berwarna senada dengan sweater nya. Beberapa saat Lana memandangi dirinya di cermin, Lana tersenyum lalu mengambil kunci motor nya yang berada di meja belajar, dan segera bergegas menuju garasi.
Di tengah perjalanan Lana menyipitkan matanya saat melihat seorang gadis berlari sambil sesekali menyeka air mata di pipinya, Lana pun menghentikan motornya di depan gadis tersebut.
"Rista Lo ngapain maraton malam-malam begini?"
Rista kaget dan langsung menatap Lana, ia masih diam tak menjawab pertanyaan Lana hanya air mata nya yang terlihat mengalir lebih deras dari pada sebelumnya.
"Ta, wajah Lo kenapa lebam gitu?" Lana cukup kaget saat melihat wajah Rista yang lebam-lebam bahkan terlihat darah mengalir dari hidung dan sudut bibirnya.
"Ayo naik" tanpa menunggu persetujuan Rista, Lana menarik tangan Rista untuk naik ke motor nya, dan Rista hanya menuruti ajakan lana.
Sepanjang perjalanan mereka hanya diam dan sibuk dengan pikiran masing-masing, hingga akhirnya Lana menepikan motor nya di dekat apotek.
"Tunggu sebentar" Lana pun turun dan langsung masuk kedalam apotek setelah mendapatkan anggukan dari Rista, tak berselang lama Lana pun keluar dengan membawa kresek putih dan air mineral, Lana langsung menghampiri Rista yang duduk di bangku depan apotek dan duduk di sebelah Rista.
Lana mengeluarkan kapas dari kresek lalu di basahi sedikit oleh air.
"Tahan bentar ya." Lana pun mulai membersihkan darah di sudut bibir dan hidung Rista dengan sangat hati-hati. Sedang Rista hanya memperhatikan wajah Lana yang sedang fokus membersihkan lukanya sambil sesekali meringis karena Lana terlalu kuat menekan kapas di lukanya, tanpa sengaja mata mereka bertemu selama beberapa saat mereka terpaku hingga Lana membuang muka saat ia merada wajahnya mulai memanas dan jantung nya berdetak kencang.
![](https://img.wattpad.com/cover/195848900-288-k557973.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tomboy
RomanceBagi kalian yang Homophobia dan di bawah umur hati-hati karena cerita ini mengandung unsur Yuri dan pornografi.. dosa tanggung sendiri ya (author ga tanggung jawab Poko nya😄😄)