Give me your star
——
Jiwa manusia tidak bisa diukur baik buruknya hanya dengan tangkapan dalam dua lensa mata, beberapa manusia atau mungkin lebih tepatnya kebanyakan manusia memang diberi kelebihan untuk dapat menyembunyikan perasaan dalam kebohongan putih, ada yang berpura-bura baik meski sejatinya tidak, ada juga yang sejatinya baik namun bertindak seolah mereka tidak.
Taehyung tau itu dengan betul.
Berdasarkan pengalaman hidupnya selama hampir tiga puluh tahun ini, Taehyung bahkan belum dapat membedakan mereka dengan benar. Beberapa orang memang terlahir dengan bakat menyembunyikan perasaan dengan baik.
Meski telah mengenal Jennie sejak mereka masih pada masa remaja, Taehyung tetap saja sulit mengerti apa yang gadis itu rasakan sebenarnya, Jennie terlalu banyak menutupi perasaan sesungguhnya, kendati belakangan Jennie sudah mulai membuka diri, namun Taehyung juga tau masih banyak hal yang ditutupi wanita itu dari dirinya.
Tentu. Topik bicara hari ini memang mengenai ketidak terbukaan.
Jennie bilang ia baik-baik saja. Terlampau baik katanya, itu yang gadis itu selalu katakan pada Taehyung, dengan satu senyum manis dan juga kalimat gurau menenangkan lainnya. Tetapi lihat sendiri apa yang terjadi setelahnya.
Jennie tumbang, dan itu adalah tanda mutlak bahwa Jennie sejatinya jauh dari kata baik.
Taehyung lebih dari skedar tau kalau Jennie melakukan itu semata-mata karena tak ingin Taehyung terus menerus didera kekhawatiran, namun, entah, rasanya Taehyung tidak terlalu suka pada perilaku perhatian Jennie yang satu itu.
Dan tentu saja, Taehyung juga tidak bisa marah, sementara Jennie sudah berupaya sekeras itu. dan gadis itu didera sakit pula. Bukannya marah yang ada Taehyung cemas setengah mati.
"Bagaimana hari ini?" tanya Taehyung setelah sekian lama berdiam diri. Duduk-duduk santai diatas sofa sembari memandang wajah jelita gadis yang ada disebelahya bersama dengan pikiran-pikiran mengganggu.
Taehyung menopang dagu, mata besarnya sedari tadi tak lelah-lelah mengamati gerak-gerik Jennie yang terlihat sedang sibuk merangkai bunga yang ia bawa saat datang.
Mungkin. Kini bunga lebih menarik dari Kim Taehyung dimata Jennie Kim.
Salahnya. Taehyung tidak seharusnya membawa bunga tadi.
"Acara televisinya bagus,” balas Jennie dengan suara yang antusias tanpa mengalihkan pandangan mata, jemarinya yang cantik masih sibuk dan fokus memadukan bunga berwarna ungu dan biru di tangannya.
Desah kecil dikeluarkan Taehyung. Tidak terlalu puas dengan jawaban Jennie tadi. Bisa bicara sembari melihat kearah orang yang mengajak bicara tidak?
“Menonton apa?” tanya Taehyung lagi.
Jennie berhasil melirik sejenak. Memberi tatapan mata mengejek. “Ku beritahu juga kau tidak akan mengerti.”
Memangnya Taehyung akan tau serial Netflix terbaru? Pria dengan segudang kesibukan di dunia nyata ini tidak akan mampu meluangkan waktu untuk melihat drama romansa.
Diam-diam Taehyung mengangguk setuju, betul kalau ia tidak terlalu mengerti ataupun tertarik dengan hal-hal seperti itu.“Terus melakukan apa lagi hari ini?” tanya Taehyung lagi, kini laki-laki yang berbalut sweater berwarna kelabu itu tak ragu mendekatkan diri.
Jennie mendecak keras mendengar pertanyaan itu. "Apa lagi, aku tidak diijinkan pergi kemanapun. Jadi tidak ada yang bisa ku ceritakan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Me After Him✅
Fanfiction"Kisah ini, bukan lagi tentang Jennie si gadis pendiam yang ingin ditaklukan. Kisah ini hanya tentang bagaimana Jennie hidup setelah Kim Taehyung ada di hidupnya." Wajah cantik berpoles make up tipis itu mendongak. "It's all about Me after Him." ...