Sedang pada fase enggan mengetik, maaf :(. Mataku juga lagi bermasalah ;( jadi ini sedapetnya aja ya. Happy reading.
——
"Kth?"
Jennie tidak jadi pergi ke toilet. Kakinya terpaku diantara Taehyung yang masih duduk di kursinya dan juga Jihan yang berdiri dihadapan.
Setelah beberapa detik, dengan nada cukup tertarik Taehyung menjawab. "Kau mengenalku?"
Ia tidak bertanya siapa atau mau apa orang itu, sependengarannya tadi jennie dan lelaki itu saling sahut nama, yang berarti keduanya saling mengenal.
Jennie tak kuasa untuk tidak memejam sesaat ketika Jihan membalas dengan nada bicara kurang mengenakkan.
"Tentu. Semua orang mengenalmu. Kau seorang selebriti dikalangan selebriti setelah kalian berdua berbagi kecupan," kata Jihan, memasukan tangan kedalam kantong celana.
Jennie benar-benar tidak suka gaya bicaranya. Entah punya masalah apa.
Rasanya Jennie tak pernah punya masalah berlebih dengan model papan atas Korea tersebut kecuali penolakan atas pernyataan cinta yang selalu Jihan berikan.
"Kau berlibur?" Tanya Jennie berusaha mengalihkan topik bicara sebelum Taehyung sempat membalas.
"No, aku sedang shooting variety." Jihan membalasnya dengan senyum manis, sebelum ia mendecak. "Harusnya aku bawa kamera tadi. Respon orang kalau kau muncul diacaraku pasti akan bagus, Jane."
Jennie hanya tersenyum. "Aku tidak mau liburku diganggu sayangnya."
"Aku kecewa," kata Jihan lagi sambil menyeringai. Mengabaikan jawaban Jennie sebelumnya, pria itu kemudian menoleh kearah Taehyung yang masih mengamati pembicaraan keduanya. "Katamu pria yang kau cintai itu lebih segalanya daripada aku. Tapi kupikir, dia tidak sehebat itu."
Jennie memejam lagi, menggigit bibir bawah. Ia ingin sekali melempar Jihan kebebatuan di tengah air emerald Male. Gadis cantik itu kemudian menatap Taehyung yang seakan tak keberatan namanya disebut-sebut dari tadi.
"Nikmati liburanmu, Jane." Ucap Jihan lalu mendekat mengecup pipi kanan Jennie sambil mengucap kata perpisahan, jangan tanya. Jennie juga terkejut. Ia benar-benar berpikir untuk melempar Jihan ke Palung terdalam karena berani menciumnya.
Jennie tetap diam ditempat. Tidak berani membuat gerakan lebih. Ia tau dari tadi Taehyung memandangnya. Hingga kebekuan Jennie mencair sekejap ketika suara Taehyung terdengar.
"Apa berbagi ciuman sudah wajar di pertemanan jaman sekarang?"
——
Melalui konversasi pendek dalam pertemuan tak terduga bersama Jihan tadi, entah bagaimana asal usulnya hingga tau-tau Jennie sudah terdampar didalam ruang santai dimana ia jadi satu-satunya manusia canggung.
Jennie memutar pandangan, netra bening yang setengah jam lalu tak berpendar teduh itu sekarang menelisik beberapa furniture diruang kamar Taehyung. Angin laut yang menyapa mereka dirumah makan tadi hadir juga melalui celah pintu balkon.
Tidak bohong, jauh dari sederhana kata iya yang Jennie ucapkan kala Taehyung mengajaknya mampir, detak nadi yang tidak sederhana milik gadis cantik itu jadi satu-satunya pengisi suara disana.
Suara pintu terbuka, Jennie menoleh, melihat bagaimana pribadi tinggi itu masuk membawa dua kaleng cider.
Sendal rumahan itu bergesekan dengan lantai, membawa kaki panjang Taehyung mendekat kearah ranjang dimana Jennie duduk. Menyerahkan satu minuman untuk Jennie disertai satu kalimat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me After Him✅
Fanfiction"Kisah ini, bukan lagi tentang Jennie si gadis pendiam yang ingin ditaklukan. Kisah ini hanya tentang bagaimana Jennie hidup setelah Kim Taehyung ada di hidupnya." Wajah cantik berpoles make up tipis itu mendongak. "It's all about Me after Him." ...