13- Walk

2.7K 414 51
                                    

Pertengkaran tak jelas kemarin memberi dampak besar seperti yang Jennie duga, dua orang yang datang berlibur bersamanya tak mau bertegur sapa.

Rose memutuskan pergi dan Lisa memilih diam di hotel menghabiskan waktu untuk dirinya sendiri.

Liburan macam apa ini.

Jennie jadi satu-satunya orang waras yang benar-benar ingin liburannya berjalan sempurna. Berkeliling Male, menyicipi makanan lokal dari restoran kecil, berbelanja di pasar juga mencoba menawar, menikmati matahari cerah sambil memandang laut. Hanya ingin. Yang jadi masalah, Jennie jelas tak bisa kalau harus keluar sendiri.

Awalnya Jennie ingin menemani Lisa saja di hotel, karena jika bukan hari ini toh mereka masih punya tiga hari lagi untuk dihabiskan. Namun, entah darimana inisiatif ini berasal, Jennie mengirim pesan pada Taehyung untuk menemaninya mencari barang lokal titipan ibu dan pria itu setuju.

Jennie tidak terlalu berharap padahal.

Pukul sembilan pagi. Dengan celana putih setengah paha dan atasan sabrina berwarna biru elegan Jennie keluar, rambut coklatnya digerai dan ia juga memakai makeup up tipis untuk mempercantik tampilan.

Dan disana dia berdiri. Bersandar santai disamping suv hitam, kaos hitamnya dimasukan kedalam celana bahan yang ia pakai. Jennie tersenyum, berjalan cepat kearah sana. Taehyung sangat tampan dan terlihat seperti lelaki awal dua puluhan.

Jennie sesekali menunduk menatap kakinya yang berbalut slipper anyaman. Setelah sedikit berdiskusi atau mungkin lebih tepatnya setelah mendengar permintaan Jennie Taehyung yang semula membawa mobil akhirnya meninggalkan kendaraan roda empat yang ia bawa dan memutuskan berjalan.

"Hei," Taehyung memanggilnya. Lelaki tampan itu menyamai langkahnya, tanpa menoleh pun Jennie bisa tau kalau Taehyung tengah menyortir tampilannya.

"Kenapa?" Tanya Jennie.

"Kau cantik."

Ini bukan kali pertama. Bahkan Jennie sudah dengar itu berkali-kali dari mulut Taehyung, namun entah kenapa jantungnya selalu bertingkah murahan dan lemahnya benteng image, ia langsung merona kala mendengar pujian.

"Maldives panas sekali, ya?"

"Hah?"

Mereka berjalan berdampingan dibahu jalan, meski Maladewa merupakan negara tropis namun Jennie rasa panasnya tidak terlalu terik dan tidak juga sepanas negara-negara tropis di Asia yang pernah ia kunjungi. Angin dimana-mana, sejuk dan mataharinya bersinar terang. Cuaca idaman semua orang. Dan Jennie kurang paham kenapa Taehyung menanyakan hal itu padanya.

Taehyung menggeleng singkat. Sembari terus berjalan ia bertanya lagi. "Nanti mau beli apa saja?"

"Hanya pernak pernik lokal dengan jumlah banyak, dan mungkin beberapa barang untukku sendiri."

"Butuh sebayak apa?"

"Secukupnya untuk dua puluh orang?" sahut Jennie tak yakin.

Kening Taehyung menyirit. "Memangnya arisan selalu punya anggota sebanyak itu?"

"Mungkin cuma separuh, separuhnya lagi untuk teman-teman jemaat gereja yang biasanya ibu datangi."

"Bagaimana kabarnya?"

"Kau harus tanyakan sendiri," jawab Jennie dengan senyuman. Menoleh kesamping sambil agak mendongak karena tinggi mereka yang cukup berbeda. "Dengan begitu dia juga akan menanyakan kabarmu."

Taehyung menyirit kala matahari tropis serasa menyelam dua bola matanya, lelaki itu menunduk. Melihat Jennie yang malah terkesan menikmati panas mentari juga sejuk dari angin secara bersamaan. Idol wanita yang tidak takut kulitnya menghitam?

Me After Him✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang