28- Plan by Alien

1.9K 352 81
                                    

Hope u happy

——

Jennie melempar ponselnya asal ketika pesan balasan yang ia tunggu-tunggu tak kunjung datang.

Bukan hal besar sebenarnya. Jennie mengirim pesan bertanya sedang apa Taehyung sekarang, namun lelaki yang kelewat sibuk itu tak membalas pesannya meski jelas-jelas kalender menampilkan hari merah.

Oke. Ingatkan barangkali nanti Jennie lupa, Jennie hendak memusuhi Taehyung sehari ini saja.

Jennie memandang pemandangan luar apartemennya. Ia sedang duduk di ruang televisi tanpa menyalakan benda elektronik itu. Memikirkan betapa rindunya ia dengan taman hijau dan bunga-bunga di taman.

Ingin keluar.

Pikiran Jennie seketika buyar ketika telinganya mendengar suara bel berdenting.

Tak buang-buang waktu Jennie pun langsung berdiri. Melangkah menggunakan sandal rumah menuju pintu.

"Aunty, Jen!"

Ketika baru membukakan pintu, satu buntal makhluk lucu yang rambutnya di kuncir dua lengkap dengan ransel melebihi besar perutnya itu langsung memeluk kaki Jennie.

Jennie pun tertawa.

Menggapai Putri Taehyung yang berada di kakinya dan beralih menggendong Kei ditangannya. Tertawa sekilas melihat ransel merah muda Kei yang mengembung besar, seperti anak yang sedang kabur dari rumah.

Kei dititipkan pada Jennie karena Namjoon bilang ia dan ayahnya harus pergi ke Daegu untuk sebuah kepentingan, sementara Taehyung laki-laki itu masih sibuk dengan pekerjaannya sendiri yang memang bercabang-cabang.

Jadi, Kei bersama Jennie hari ini.

Jennie mengecup pipi Kei gemas, melempar dan menjawab kalimat rindu, setelah itu barulah Jennie menatap depan kembali.

Pada laki-laki berhoodie abu-abu muda yang tinggi ini. Tersenyum amat ramah. Mengayomi.

"Mau masuk dulu, sir?" tawar Jennie.

Namjoon menampilkan raut muka tak enak. Menggeleng.

"Sayangnya aku hampir terlambat," balas pria tinggi itu, memamerkan lesung pipi. "Titip Kei ya Jen, nanti kujemput dia."

Jennie pun hanya mengangguk. "Yes, sir."

"Bye, Baby!" pamit Namjoon pada Kei.

Sementara keponakan yang sudah seperti anak Namjoon sendiri itu mengulurkan tangan, teringin mengecup pipi Namjoon.

Namjoon menyodorkan pipinya, dikecup Kei lama-lama. Lalu setelah beberapa detik Kei baru melepaskan kecupan itu.

Tersenyum ceria khas anak-anak. Melambaikan tangan. "Bye-bye, Daddy!"

Dengan begitu. Namjoon pun pergi dari sana. Jennie menutup pintu. Menurunkan Kei dan beralih menggandeng tangan anak perempuan berusia lima tahun itu. Berjalan beriringan.

"Jadi?" tanya Jennie, menatap Kei, sedikit membungkukkan badan. "Apa yang harus kita lakukan hari ini?"

Kei terlihat mendongak. Mengedip-edipkan dua mata bulatnya.

"Daddy Joon bilang, aunty sangat pintar di sekolah dulu," kata Kei dengan suara bayinya. Jennie menaikan alis, mengangguk agar Kei melanjutkan kata-katanya. "Kei minta tolong ajarkan pelajaran yang Kei belum mengerti."

Aduh, pintarnya.

Jennie jadi bingung sendiri. Baru pertama kali ini, melihat anak lima tahun yang ingin belajar meski sudah akhir pekan. Biasanya anak-anak melakukan segala cara untuk menghindar dari sesi belajar. Didikan Namjoon memang berbeda.

Me After Him✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang