Mulmed diatas adalah isi surat Jennie buat Taehyung dulu, akhirnya aku buat dalam bentuk musikalisasi puisi, semoga nyampe ke hati. Like di YouTube buat ganti vote ya :) thanks.
Happy reading.
—
Pagi hari kemarin terulang kembali, meski beberapa aspek menjadi perbedaan namun Jennie rasa pemandangan dirinya berdiri memandang laut kejauhan bersama dua titik yang tengah beradu kecepatan itu bukan lagi hal yang mengherankan.
Dua orang yang tengah balap jetski dan mempertaruhkan segenggam uang serta harga diri disana juga tidak tau. Kalau gadis ditepi pantai yang tengah memegang ponselnya diam-diam itu merasa gundah setengah mati.
Alasannya tak jauh dari hati. Betul jika kalian menebak ini merupakan tentang orang yang disukai.
Karena sejatinya bahagia yang Jennie raih bersama senja sore kemarin, terus terasa hingga alam mimpi. Kalau-kalau saja tadi pagi ia tidak menerima pesan singkat yang memberitahukan mendadak kembalinya Taehyung ke Korea, bisa dipastikan Jennie masih senyum-senyum hingga saat ini.
Lamunannya buyar. Jemari yang tadi diam merekam kini turun kala dua orang dari laut sudah kembali.
"Aku menang," seru Lisa tampak bahagia. Berbanding terbalik dengan gadis merah muda yang malah justru cemberut mendapati kekalahannya. "Lajumu brutal sekali, Lis. Gila, aku yang bergerak segitu saja rasanya sudah hampir mabuk laut," umpat Rose sepagian.
"Jadi, Rose yang membelikan sarapannya?" Jennie mulai berbicara.
"Mau bagaimana lagi."
Jennie dan Lisa kompak tertawa, langkah ketiganya mulai melaju meninggalkan pantai. "Kan, sudah kubilang berjudi itu tidak baik."
Dan daripada menjawab sebuah wejangan yang nyatanya belum terdengar seperti ejekan itu Rose memilih mengabaikan, merangkul dua orang disampingnya lalu ia bawa lari tanpa aba-aba.
Rose diumpati, namun, semua sumpah serapah itu hilang ketika mata memandang dari daratan tinggi bagaimana ombak kecil dari tengah sana perlahan mendekat. Restoran bagus yang memperlihatkan semuanya.
Jennie menempatkan diri disalah satu kursi, mengeluarkan ponsel dari saku hotpants yang ia pakai, mengabaikan dua orang yang sibuk mengambil gambar dan memilih menonton kembali pertandingan jetski yang beberapa saat lalu ia rekam.
"Kudengar Kei sakit, apa karena itu Taehyung pulang lebih cepat?" Suara Rose mengudara.
Tanpa mengalihkan pandangan Jennie menjawab. "Hm, putrinya sakit, tentu saja dia harus pulang."
Rose tiba-tiba meringis khawatir. Ia dengan Putri Taehyung memang sudah amat dekat dan terlalu dekat hingga rasa khawatir otomatis merayap kala ia mendengar itu. "Kei biasanya jarang sakit padahal. Apa Taehyung bilang padamu dia kenapa?"
Jennie melirik Rose sedikit, kemudian matanya kembali pada ponsel ditangan sebelum akhirnya menggeleng pelan. "Yang aku tau, Kei berenang cukup lama bersama pamannya kemarin, mungkin karena itu."
Jennie tak tau harus bagaimana menjelaskannya. Tetapi, pesan kelewat singkat dari Taehyung yang cuma berbunyi 'Kei sakit, aku harus pulang' tidak cukup untuk membuatnya puas. Apalagi setelah pesan balasan dari Jennie tidak juga mendapat jawaban.
"Katanya kalian jadi semakin dekat?" Bersama dengan minuman yang mereka pesan tersaji, kalimat tanya itu meluncur dari mulut Lisa.
Namun bukan Jennie yang menjawab, mulut Rose lebih dulu terbuka, berkata dengan mata memicing curiga. "Tidak biasanya kau membahas mereka berdua."
Dan sebuah percakapan sederhana kembali hadir. Mengabaikan segala risau ruam di kepala Jennie, ia diam saja bukan tanpa alasan. Jennie hanya tidak cukup mengerti, dari satu sisi, ia menerima kalau memang hubungannya dengan Taehyung sudah mulai membaik, namun satu Dewi lain dalam batinnya berteriak kalau Jennie harus mendapat yang lebih dari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me After Him✅
Fanfiction"Kisah ini, bukan lagi tentang Jennie si gadis pendiam yang ingin ditaklukan. Kisah ini hanya tentang bagaimana Jennie hidup setelah Kim Taehyung ada di hidupnya." Wajah cantik berpoles make up tipis itu mendongak. "It's all about Me after Him." ...