Happy reading,
Mateng langsung uplod, tolong tandai kalau ada typo💜
--
Pembohong.
Hanya satu kata itu yang Jennie ucapkan ketika matanya selesai membaca sederet pesan singkat yang Taehyung kirimkan padanya. Mengatakan kalau lelaki itu tak jadi mengajak Jennie pergi, tepat pada saat jam di dinding sudah menunjukan tenggat janji.
Jennie bahkan sudah menunggu! Sudah mandi! Sudah memakai make up yang cantiknya kelewatan hanya untuk Taehyung! Tapi pria itu malah seenaknya mengatakan kalau rencana mereka dibatalkan.
Jennie melempar ponselnya keatas kasur, tidak berniat membalas pesan singkat Taehyung sama sekali, wajahnya saat ini adalah definisi masam yang sempurna, meski memang sudah dipoles secantik mungkin dengan dandanan natural tapi tetap saja, turunnya garis bibir Jennie jadi sebuah perhatian besar.
Jennie marah.
"Dasar tukang pemberi harapan palsu!"
Terang saja, siapa yang tidak marah, Jennie bahkan sampai tidak bisa tidur kemarin hanya karena memikirkan dan menanti harinya bersama Taehyung.
Jika kalian perempuan, pasti akan tau rasanya.
Jennie pun menegakkan punggung, melepas heels yang membalut kakinya dengan cara yang serampangan, lalu melempar sepatu itu ke sembarang arah. Dongkol bukan main.
Disaat yang bersamaan, suara ponsel Jennie berbunyi lagi. Membuat gadis berambut panjang yang sudah mengangkat ujung dress-nya untuk dilepas itu melirik sejenak. Menghembuskan napas, berharap kalau Taehyung menarik kembali pesan yang ia kirimkan beberapa saat lalu.
Jennie yang sudah terlanjur berharap pun harus menelan rasa sebal satu kali lagi saat pesan Taehyung justru tak sesuai dengan apa yang diharapkannya.
'Jangan lupa makan, jangan menungguku.'
Dia pikir itu penting! Hah! Jennie bahkan sudah menunggu kedatangan Taehyung sejak tiga puluh menit yang lalu, berdandan dari dua jam yang lalu, dan sudah memilih pakaian kencan dari kemarin!
Jennie mendecih, melirik sinis kearah ponselnya. "Ketik saja pesan sampai jarimu patah. Tidak akan aku balas!"
Sembari mengatakan itu Jennie mulai menarik ujung dress yang ia gunakan, melepasnya lalu melemparkan kain berwarna biru laut itu ke lantai.
Membiarkan tubuhnya hanya berbalut tanktop hitam dan juga celana dalaman pendek.
"Harusnya bilang dari kemarin kalau tidak jadi! Wanitanya sudah dandan cantik begini baru diberi kabar batal pergi!" dumel Jennie lagi, wanita itu bahkan hanya berbaring, menarik selimut dan memejamkan mata tanpa menghiraukan fakta kalau wajahnya berpoles make up.
Hening.
Hingga beberapa detik kemudian, Jennie menjerit sebal. Matanya kembali terbuka lalu dengan brutal ia memukuli bantal yang tak berdosa sebagai pelampiasan. Menganggap kalau bantal itu adalah Taehyung.
Setelah kekesalannya tersalurkan dan Jennie merasa cukup lelah, gadis itu pun perlahan terlelap.
Lalu ketika Jennie membuka kelopak matanya kembali jendela kamarnya sudah menampakkan warna hitam, lengkap dengan rintik berkabut tebal.
Sudah malam, dan hujan.
Jennie menghembuskan napas, memejamkan mata kembali, mengumpulkan nyawa, lalu setelah beberapa lama gadis itu pun duduk, menguap kemudian menyugar rambut panjangnya ke belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me After Him✅
Fanfiction"Kisah ini, bukan lagi tentang Jennie si gadis pendiam yang ingin ditaklukan. Kisah ini hanya tentang bagaimana Jennie hidup setelah Kim Taehyung ada di hidupnya." Wajah cantik berpoles make up tipis itu mendongak. "It's all about Me after Him." ...