Kalau ada typo, tolong dikoreksi
|HAPPY READING|
"Dek, lo lagi marahan ya sama Devanjing?" tanya Satria pada Dira yang berada di sebelahnya sambil menikmati es krim.
"Nggak tau." Dira hanya mengedikkan bahunya acuh.
"Nggak baik, loh, marahan sama suami," ucap Satria memberi nasihat.
"Bodoamat. Salah siapa nyebelin," sahut Dira ketus. Malas sekali jika harus membahas tentang Devan. "Bang, hari ini nggak usah ngomongin tentang tuh, orang ya. Panas kuping gue denger namanya." lanjut Dira lagi.
Satria hanya menggelengkan kepalanya, kemudian ia beralih fokus pada ponselnya sembari menunggu Dira selesai memakan es krimnya.
Hari sudah mulai sore, dan kedua orang itu masih berada di luar rumah untuk jalan-jalan keliling kota. Dan saat ini, kedua orang itu sedang berada di kedai es krim yang berada di taman kota.
"Laper," celetuk Dira yang membuat Satria langsung menoleh karena kaget.
"Buset, itu perut apa karet? Perasaan kita makan baru dua jam yang lalu, masa lo udah laper lagi," ujar Satria.
"Abang, laper, pengen makan," rengek Dira sambil menggoyang-goyangkan lengan Satria.
"Yaudah, ayo." Satria langsung masuk ke dalam mobil di ikuti oleh Dira yang duduk di sebelahnya.
Satria mulai menjalankan mobilnya menuju tempat penuh makanan untuk mengisi perut karet Dira.
"Mau makan dimana, nih?" tanya Satria tanpa mengalihkan pandangannya.
"Di restoran biasa aja, yang di dekat pantai itu," jawab Dira yang membuat Satria mengangguk.
Butuh waktu tiga puluh menit untuk tiba di restoran yang biasa mereka kunjungi. Kedua masuk ke dalam restoran dan memilih tempat duduk yang berada di pojok dekat jendela yang mengarah langsung pada pemandangan pantai yang berada di belakang restoran itu.
"Mau makan apa?" tanya Satria sambil membolak-balikan buku menu yang ada di tangannya.
"Babynya pengen makan kepiting saus padang," jawab Dira tanpa menatap Satria, ia justru sedang asik berselfi ria untuk ia pamerkan kepada Devan nanti.
"Oke." Satria langsung mengatakan pesanan keduanya pada pelayan.
Sembari menunggu makanan, Dira mengajak Satria berfoto bersamanya. Keduanya asik melakukan itu hingga makanan pesanan mereka terhidang diatas meja.
"Abang nggak makan?" tanya Dira saat melihat Satria hanya memesan milkshake coklat saja.
"Masih kenyang. Udah, lo makan aja, kasian si cebong udah kelaperan," ujar Satria sambil mengacak pelan rambut Dira.
Dira memakan makanannya dengan lahap, tak butuh waktu untuk ia menghabiskan makanannya. Sebelum pergi meninggalkan restoran, Dira meminta Satria untuk memfoto nya terlebih dahulu. Setelah itu, barulah keduanya pergi meninggalkan restoran untuk kembali ke rumah.
Di dalam mobil, Dira sibuk dengan ponselnya sambil tersenyum-senyum tidak jelas. Ia ingin tertawa saat membaca pesan dari Tania yang mengatakan habis kena semprot oleh Devan yang sedang uring-uringan mencari keberadaannya.
"Kasihan, anak ayamnya Tania." lirihnya sangat pelan, dan hanya ia yang dapat mendengarnya.
Dengan iseng, Dira memposting salah satu fotonya bersama Satria yang ia ambil pagi tadi saat kedua berada di pinggir pantai, foto itu ia gunakan dengan tujuan untuk memanas-manasi Devan. Walaupun ia tau, kemungkinan Devan melihat postingannya hanya sepuluh persen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipitous Soulmates [END]
ChickLit⚠️𝐃𝐈𝐓𝐔𝐋𝐈𝐒 𝐔𝐍𝐓𝐔𝐊 𝐃𝐈𝐁𝐀𝐂𝐀, 𝐁𝐔𝐊𝐀𝐍 𝐃𝐈𝐏𝐋𝐀𝐆𝐈𝐀𝐓⚠️ 18+ [TERDAPAT ADEGAN KEKERASAN, HARAP BIJAK DALAM MEMBACA] *** "Halah, muka ganteng tapi masih jomblo, kalah sama saya yang muka pas-pasan tapi udah punya pacar." "Untuk apa...